Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ibu Haikal Berlinang Air Mata di Dekapan Khofifah, Cerita Anak Hafal Kitab: Cita-cita Jadi Ulama

Ibu Haikal yang berlinang air mata di dekapan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, ceritakan sang anak yang hafal Imrithi dan Alfiyah.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Kolase TribunJatim.com/Luhur Pambudi dan Istimewa
KORBAN - Kolase foto orang tua Achmad Haikal Fadil Alfatih dan Achmad Haikal Fadil Alfatih (12) saat berada di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Achmad Haikal Fadil Alfatih merupakan satu di antara korban tewas dalam insiden ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (12/10/2025). 

Bukan cuma sekadar menjadi ulama yang pandai berdakwah, Haikal juga sempat menyampaikan keinginannya untuk menjadi penulis karya kitab yang berguna bagi perkembangan dakwah Islam di masa depan. 

"Dia bercita-cita untuk menjadi ulama, bilang ke mamanya, 'saya ingin jadi ulama. Saya ingin menjadi orang yang bisa mengarang kitab.' Alhamdulillah, 2 bulan di ponpes, bisa menghafalkan Imrithi (Kitab Imrithi) di-tahqiq, mendapatkan beasiswa 7 bulan, enggak bayar," ujar M Soleh kepada Khofifah. 

Bahkan, M Soleh mengingat betul bagaimana percakapan terakhirnya bersama sang anak tatkala sedang 'mudik' atau libur dari aktivitas ponpes. 

EVAKUASI - Evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Proses evakuasi masih terus berlangsung.
EVAKUASI - Evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Proses evakuasi masih terus berlangsung. (Tribun Jatim Network/M Taufik)

Ia sempat menanyakan perkembangan hasil hafalan Kitab Alfiyah selama di ponpes.

Ternyata, sang anak mengaku berhasil menghafal sekitar 500 bait Kitab Alfiyah. 

Soleh mengapresiasi pencapaian sang anak.

Kendati hafalan tersebut masih perlu disempurnakan kembali hingga 1.000 bait. 

Namun, sang anak sempat berjanji kepadanya bahwa sekembalinya ke ponpes usai liburan panjang, sang anak bakal melanjutkan proses hafalan kitab tersebut.

"Barusan setelah pulang. Saya bilang, 'cung sampeyan (kamu) hafal berapa Alfiahnya.' Dia sudah tsanawiyah. Dia jawab, 'alhamdulillah sekarang sudah hafal 500. Tapi tenang aja pak, pulang balik ini semua saya hafalkan semua,'" katanya. 

Ternyata, ungkap Soleh, janji yang disampaikan oleh sang anak untuk menuntaskan hafalan tersebut benar-benar sedang diusahakan agar dapat ditepati.

Buktinya, beberapa waktu lalu, ia memperoleh laporan kabar dari teman-teman sesama santri, bahwa Haikal hampir setiap saat dan di mana pun berada membawa Kitab Alfiyah untuk dihafalkan.

"Dan alhamdulillah, cerita dari teman-temannya, 'dia selalu membawa Kitab Alfiyah kemanapun sampai makanpun bawa.' Itu Haikal Alfatih. Mudah-mudahan insyaallah menjadi ulama fil akhirah (di akhirat)," ungkapnya. 

M Soleh mengaku ikhlas dengan kepergian sang anak.

Karena ia menyakini bahwa anaknya meninggal dalam keadaan terbaik husnul khatimah karena sedang menuntut ilmu dan di tengah prosesi menunaikan salat asar. 

"Insyaallah ini sama seperti Rasullullah, kelahirannya hari Senin, wafat hari Senin, insyaallah dimasukkan ke liang lahat hari Senin, insyaallah bersama Rasulullah," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved