Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Rossy, Santri Ponpes Al Khoziny Semringah dapat Bantuan Kaki Palsu, Semangat Lanjutkan Mondok

Syaiful Rossy Abdillah jadi bersemangat lagi setelah mendapat kaki palsu dan ingin melanjutkan mondok di Ponpes Al Khoziny

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/M Taufik
SEMANGAT MONDOK LAGI - Kondisi Syaiful Rossy Abdillah, korban selamat ambruknya gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, semakin membaik. Bahkan, dia sudah bersemangat untuk mondok lagi setelah sembuh total nanti. 

“Untuk awalnya kita pakai kruk alat bantu jalan dulu ya, untuk kaki palsunya ternyata kaki Adik Rossy masih nyeri kalau dibuat menggantung,” jelasnya.

Melihat kondisi itu, timnya akan melakukan pengukuran kaki setelah kondisi Rossy benar-benar siap. Dirinya akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga. 

“Kita memang harus menunggu hasil dari dokter, nanti kalau sudah siap akan kita koordinasikan dengan keluarga untuk pengukuran di rumahnya,” katanya. 

Nyoman berharap bantuan tersebut bisa memantik semangat Rossy agar terus bangkit dan berjuang.

Insiden Diusut

Polda Jatim menyelidiki penyebab pasti ambruknya gedung di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Sedikitnya 17 orang saksi sudah diperiksa oleh penyidik gabungan Polda Jatim guna menyelidiki penyebab pasti ambruknya bangunan bertingkat empat lantai di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Penyelidikan insiden ambruknya bangunan ponpes tersebut, bakal dilakukan oleh Tim Khusus Gabungan dari Anggota Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jatim, tak terkecuali Satreskrim Polresta Sidoarjo. 

Beberapa hari pascakejadian, penyidik sudah mulai menghimpun data penyelidikan dengan memeriksa para saksi termasuk melakukan pengambilan sampel bangunan.

Mekanisme penyelidikan tersebut didasarkan pada adanya laporan LP/A/4/IX/2025 SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tanggal 29 September 2025. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, sejumlah 17 orang saksi yang diperiksa itu merupakan dari kalangan para santri, pengurus, warga sekitar, hingga ahli. 

Khusus untuk ahli yang dilibatkan dalam pemeriksaan tersebut, meliputi ahli teknik sipil, dan ahli bangunan gedung

Oleh karena itu, lanjut Nanang, jumlah saksi yang akan diperiksa dalam penyelidikan tersebut bakal bertambah seiring bergulirnya waktu. 

Bahkan, pihaknya tak menampik pimpinan ponpes tersebut, siapa pun itu, bakal diagendakan untuk menjalani pemeriksaan secara bertahap. 

 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved