8 Siswi Diduga Keracunan MBG, Bupati Tuban Ajak Masyarakat Lihat Niat Baik Program Makan Bergizi

Poin penting:

• Pemerintah Kabupaten Tuban menutup sementara dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo mengalami dugaan keracunan makanan.
• Penutupan ini adalah sanksi sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan dan evaluasi perbaikan sistem pelayanan oleh penyedia makanan.
• Ia juga mengajak masyarakat untuk menghargai komitmen pemerintah pusat hingga daerah dalam memberikan asupan gizi bagi anak sekolah, meski program ini masih perlu evaluasi dan perbaikan.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Pemerintah Kabupaten Tuban akhirnya buka suara terkait insiden dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo, Jumat (17/10/2025).

Usai insiden tersebut saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyedia MBG telah ditutup sementara waktu.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menegaskan langkah penutupan dapur penyedia ini merupakan sanksi sementara sembari menunggu hasil pemeriksaan dan perbaikan sistem pelayanan.

“Penyedia makanan itu sudah mendapat sanksi sementara. Saat ini dapur penyedia masih ditutup dan sedang dalam proses evaluasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap keluhan masyarakat terkait program MBG akan ditindaklanjuti dengan serius.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah pusat hingga daerah dalam memberikan asupan gizi bagi anak-anak sekolah.

Baca juga: 8 Siswi SMKN 1 Tambakboyo Tuban Diduga Keracunan MBG, Mual dan Pusing Usai Santap Nasi Goreng

Baca juga: Kondisi Membaik, Enam Siswa SMK di Tuban yang Diduga Keracunan MBG Sudah Pulang dari RS

“Kalau ada satu dua keluhan, pasti kita evaluasi. Tapi niat baik dari Bapak Presiden untuk memberikan gizi kepada masyarakat itu bukan hal mudah dan perlu komitmen kita bersama,” imbuhnya.

Lindra juga mengajak masyarakat jangan melihat program ini secara sebelah mata saja, atau hanya dari sisi kelemahannya.

Karena dalam program ini pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten selalu berkomitmen memberikan gizi terbaik bagi anak-anak penerus bangsa.

“Kalau dicari celah satu per satu pasti akan ketemu. Tapi bisa dilihat bagaimana pemimpin berani memulai hal baik, itu yang harus kita apresiasi,” pungkasnya.

Baca juga: Imbas Kasus dugaan Keracunan di SMKN 1 Tambakboyo Tuban, SPPG Putra Jaya Kitchen Berhenti Beroperasi

Mual dan Pusing Usai Santap Nasi Goreng

Sebelumnya, sebanyak 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo, Kabupaten Tuban, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025).

Para siswi tersebut mengeluh mual dan pusing usai menyantap makanan MBG berupa nasi goreng dengan lauk telur ceplok dan buah naga yang disajikan.

“Awalnya ada delapan orang yang diduga keracunan. Satu sudah dipulangkan, dan tujuh lainnya dalam kondisi membaik,” ujar Danramil Koramil 0811/13 Tambakboyo, Kapten Arm Teguh Haribowo.

Teguh menjelaskan, setelah menerima laporan dugaan keracunan MBG, petugas langsung turun ke lokasi untuk memantau kondisi para siswi dan memastikan pelaksanaan program MBG sesuai prosedur.

"Kita langsung turun untuk memantau," imbuhnya.

Kemudian dari 3.120 porsi makanan yang didistribusikan oleh SPPG Putra Jaya Kitchen, kasus dugaan keracunan ini hanya terjadi di SMKN 1 Tambakboyo saja.

Disinggung jika sebelumnya, pada pertengahan Juli lalu, penyedia makanan ini juga sempat mendapat sorotan setelah ditemukan ulat pada salah satu menu. Teguh memaparkan kalau kejadian ke dua ini  akan menjadi catatan penting untuk dievaluasi.

“Karena ini sudah terjadi dua kali, tentu akan menjadi bahan evaluasi dari pihak pusat. Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” pungkasnya.

Temuan Belatung

Sempat juga ada temuan belatung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ternyata tak hanya terjadi di satu sekolah.

Camat Tambakboyo, Ari Wibowo Waspodo mengatakan, dari laporan yang ia terima, terdapat dua sekolah yang ditemukan adanya belatung dalam menu MBG.

Dua sekolah tersebut adalah SMK dan SMA Tambakboyo Tuban. Dengan total 4 wadah yang ada belatungnya.

“Kemarin itu ada di dua titik, SMK sama SMA Tambakboyo. Dua wadah di SMA dan dua di SMK,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).

Ari menambahkan, pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025), program MBG di Kecamatan Tambakboyo merupakan kali pertama dilaksanakan.

Adapun sekolah yang menerima MBG di antaranya adalah SMA dan SMK Tambakboyo, serta SDN Sobontoro, SDN Merkawang, dan SDN Glondonggede.

“Kemarin itu kali pertama MBG di Tambakboyo,” imbuhnya.

Ia menilai dengan adanya program ini, para siswa-siswi sebenarnya sangat antusias, bahkan makanan yang diberikan terlihat dimakan hingga habis.

“Kemarin anak-anak terlihat antusias. Terbukti makanan habis semua,” bebernya.

Disinggung apakah sudah ada komunikasi lebih lanjut dengan tim penyedia MBG terkait temuan belatung, ia mengaku belum ada koordinasi lebih lanjut dengan pihak penyedia makanan.

“Terkait temuan ini belum ada koordinasi, belum,” pungkasnya.