Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Pasuruan

Kiprah Ponpes Dalwa dalam Memperkuat Identitas Pasuruan sebagai Daerah Santri, Wabup Apresiasi

Wakil Bupati Pasuruan KH Shobih Asrori mengapresiasi kontribusi Pondok Pesantren Dalwa membangun identitas santri

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Samsul Arifin
Humas Pemkab Pasuruan
SANTAI - Wabup Pasuruan KH Shobih Asrori saat menghadiri Seminar Hari Santri Nasional 2025 di kompleks kampus Universitas Islam Internasional (UII) Dalwa dengan tema “Santri Intelektual: Menjaga Tradisi dan Mengukir Inovasi”. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Seminar Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di Universitas Islam Internasional (UII) Dalwa, Pasuruan, menjadi momentum penting untuk meneguhkan peran santri sebagai penjaga tradisi dan pelopor inovasi, Minggu (26/10/2025).

Wakil Bupati Pasuruan KH Shobih Asrori mengapresiasi kontribusi Pondok Pesantren Dalwa dalam membangun identitas daerah santri.

Seminar bertajuk “Santri Intelektual: Menjaga Tradisi dan Mengukir Inovasi” tersebut menghadirkan Wakil Ketua Umum PBNU, Dr. (H.C.) KH. Zulfa Mustofa, serta Assoc. Prof. Dr. Al-Habib Zainal Abidin, M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana UII Dalwa.

Gus Shobih menilai, kehadiran Ponpes Dalwa menjadi kekuatan kultural sekaligus simbol hidupnya nilai-nilai pesantren di Pasuruan.

“Saya melihat santri Dalwa di mana-mana. Pasuruan ini benar-benar hidup dengan semangat santri,” ujar Gus Shobih.

Baca juga: Refleksi Hari Santri Nasional, Gus Kikin dan Mas Rusdi Kenang Perjuangan Para Kiai dan Santri

Menurut dia, kegiatan tersebut bukan hanya forum intelektual, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan kembali eksistensi santri sebagai penjaga tradisi dan pelopor inovasi di tengah perubahan zaman.

“Seminar seperti ini menjadi wadah refleksi bagi santri untuk terus menjaga akar keilmuan dan akhlakul karimah di era digital yang penuh tantangan,” tambah dia.

Direktur Pascasarjana UII Dalwa Al-Habib Zainal Abidin menyoroti kekuatan spiritual dan ketaatan santri terhadap kiai sebagai fondasi utama kehidupan pesantren.

Ia menuturkan kisah menarik bagaimana para santri Dalwa memindahkan panggung acara dalam waktu singkat hanya karena perintah pengasuh pondok, Abuya Al-Habib Zain bin Umar bin Smith.

Baca juga: Warga Desa Wonosunyo Pasuruan Semringah, 12 Tahun Menunggu, Akhirnya Jalan Desanya Diperbaiki

“Perintah seorang direktur kepada pegawainya belum tentu langsung dilaksanakan. Tapi perintah seorang kiai kepada santri langsung dikerjakan tanpa bantahan. Inilah kekuatan pesantren,” urainya.

Terpisah, KH. Zulfa Mustofa mengingatkan, santri masa kini harus mampu menjaga tradisi sambil berinovasi.

Ia memperkenalkan konsep Helicopter View atau kemampuan berpikir luas dan strategis agar santri tidak terjebak dalam pandangan sempit (Scooter View) terhadap realitas zaman.

“Menjaga tradisi bukan berarti menolak perubahan. Justru dari nilai-nilai pesantren itulah lahir inovasi yang beradab dan bermanfaat,” tegasnya.

KH. Zulfa juga menyebut Dalwa sebagai contoh nyata pesantren modern yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi.

“Dalwa kini menjadi simbol pesantren yang tertata, bersih, dan modern bahkan seperti hotel. Ini bukti bahwa santri bisa berinovasi tanpa meninggalkan jati dirinya,” tutupnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved