Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Empat Pilar MBG Jadi Landasan Ketahanan Gizi Anak Indonesia

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lumajang kembali disosialisasikan sebagai upaya strategis meningkatkan gizi anak

Editor: Samsul Arifin
Istimewa
TINGKATKAN GIZI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lumajang kembali disosialisasikan sebagai upaya strategis meningkatkan gizi anak dan memperkuat ekonomi lokal. 

Poin penting :

  • Program MBG di Lumajang fokus pada peningkatan gizi anak sejak dini
  • Pemanfaatan bahan pangan lokal menjadi strategi MBG

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lumajang kembali disosialisasikan sebagai upaya strategis meningkatkan gizi anak dan memperkuat ekonomi lokal.

Dalam kegiatan bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”, para tokoh nasional menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini dan pemanfaatan bahan pangan lokal pada Jumat (17/10/2025).

Acara dibuka oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Mochamad Halim, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, khususnya dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ia menyebut periode ini sebagai fase emas pertumbuhan anak yang sangat menentukan masa depan bangsa.

“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi sejak masa awal kehidupan, maka dampaknya bisa permanen. Anak berisiko stunting, memiliki daya pikir rendah, dan sulit berdaya saing di masa depan,” ujar Netty Prasetiyani.

Baca juga: Menu MBG Tahu Goreng Isi Plester Plastik Heboh, Orang Tua Korban Antarkan Bukti Langsung ke Dapur

Netty juga menyoroti pentingnya keterlibatan ibu-ibu Lumajang dalam memastikan anak-anaknya mendapat asupan bergizi seimbang dari bahan pangan lokal. Ia menilai Program MBG sebagai langkah nyata untuk memperkuat ketahanan gizi sekaligus memberdayakan petani dan pelaku UMKM daerah.

“Lumajang punya potensi pangan lokal luar biasa. Jika dikelola dengan baik, tidak hanya anak-anak yang sehat, tapi ekonomi masyarakat juga ikut tumbuh,” tegasnya.

Sementara itu, Amin AK, menilai MBG sebagai investasi jangka panjang yang menyiapkan generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing. Menurutnya, program ini bukan sekadar menyediakan makanan, tetapi juga membangun masa depan bangsa.

“Program ini tidak hanya memberi makanan bergizi, tetapi juga membangun masa depan bangsa melalui peningkatan kualitas gizi anak sejak dini, kita ingin anak-anak tumbuh sehat dari hasil bumi daerah sendiri ini bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang kemandirian ekonomi Lumajang,” harap Amin AK.

Perwakilan Badan Gizi Nasional, Mochamad Halim, menjelaskan bahwa MBG berpedoman pada empat pilar utama yakni kecukupan kalori, gizi seimbang, keamanan pangan, dan pemanfaatan bahan pangan lokal.

“Program ini bukan sekadar memberi makan, melainkan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya partisipasi publik dalam pengawasan pelaksanaan program agar transparan dan akuntabel. “Dengan sinergi semua pihak, kita bisa memastikan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal akibat kekurangan gizi,” pungkasnya.

Melalui kegiatan sosialisasi di Lumajang ini, Program MBG kembali menegaskan komitmennya sebagai gerakan nasional yang tidak hanya memperbaiki status gizi anak-anak, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah melalui pemanfaatan potensi lokal secara berkelanjutan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved