Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PWNU Jatim Telusuri Jejak Laksamana Cheng Ho hingga Belajar Pengelolaan Sungai di Negeri Tirai Bambu

Delegasi PWNU Jatim menelusuri jejak Laksamana Cheng Ho di Masjid Jinggue hingga belajar pengelolaan sungai di Negeri Tirai Bambu Tiongkok.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
JEJAK SEJARAH - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengunjungi Masjid Jinggue di Jalan Shengzhou, Kota Nanjing, Tiongkok. Kedatangan mereka adalah untuk menelusuri jejak sejarah Laksamana Cheng Ho, Kamis (30/10/2025). 

Selain menelusuri jejak sejarah Laksamana Cheng Ho, delegasi PWNU Jatim juga belajar pengelolaan sungai dari Tiongkok.

Ada dua sungai yang terkenal di Tiongkok, yaitu Sungai Kuning dan Sungai Yangtze.

Kedua sungai tersebut dianggap sebagai pembuluh darah bagi peradaban Tiongkok sejak zaman dahulu kala.

"Air Sungai Kuning jernih lahirnya orang suci" adalah ungkapan betapa pentingnya kejernihan sungai demi kelangsungan anak cucu di generasi yang akan datang.

Delegasi PWNU Jatim yang mengunjungi Kota Lanzhou dan Kota Nanjing, yang dilintasi Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, juga melihat pengelolaan sungai yang jernih, yang dalam hal ini pemerintah menaruh perhatian serius terhadap masalah lingkungan yaitu sungai.

Melalui tata kelola yang baik yang memfokuskan pada kebersihan sungai, masyarakat yang tinggal di wilayah yang dialiri Sungai Kuning dan Sungai Yangtze merasakan manfaat yang maksimal, mulai dari kebersihan dan pemandangan yang elok, sistem pengairan yang baik hingga terlepas dari ancaman bencana banjir.

"Yang membuat kami kagum adalah tidak hanya wilayah sungai saja, bahkan pohon-pohon tua pun mendapat perhatian serius dari pemerintah, di mana pohon-pohon yang sudah tua diberi semacam sertifikat yang disematkan, selain pohon dilakukan perawatan yang tersistematis, juga bagi masyarakat yang merusak pohon akan mendapatkan sanksi dari negara," kata Prof Suparto.

Tiongkok dinilai sudah selangkah lebih maju dalam menjaga ekosistem dan kelangsungan lingkungan hidup melalui instrumen hukum yang tepat.

KH Kikin Abdul Hakim menilai, pemuliaan lingkungan hidup juga merupakan kewajiban seluruh umat manusia, khususnya Islam selaku khalifatullah fil ardh atau khalifah di muka Bumi.

Melalui kunjungan kali ini, diharapkan dapat menumbuhkan semangat pemuliaan lingkungan hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong demi menjaga kemuliaan lingkungan supaya bermasalahat bagi anak cucu di generasi mendatang.

Selama lawatan/muhibah di Tiongkok sejak 27 Oktober 2025 hingga 30 Oktober 2025, PWNU Jatim menilai Islam di Tiongkok mirip di Indonesia, karena adanya moderasi beragama, termasuk saat bertemu jajaran Pengurus Islamic Association of Gansu Province, Hajjah Ma Aisyah; Imam Besar Masjid Xi Guan H Umar Mukhtar; dan Li dari Kementerian Kerukunan Beragama Tiongkok.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved