Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akses Jalan Antar Desa di Tulungagung Putus Total Akibat Longsor, Perbaikan Diperkirakan Tahun Depan

Longsor pada Sabtu (1/11/2025) memutus beton jalan utama di Desa Nyawangan, membuat akses ke Desa Picisan tidak bisa dilalui mobil

Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/David Yohanes
PUTUS TOTAL - Kondisi beton badan jalan di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang putus total karena longsor pada Sabtu (1/11/2025) malam. Bencana tanah longsor ini memutus akses mobil ke Desa Picisan, Kecamatan Sendang, sedangkan sepeda motor harus melintas di pekarangan rumah warga. 
Ringkasan Berita:
  • Longsor akibat hujan deras pada Sabtu (1/11/2025) memutus beton jalan utama di Desa Nyawangan, Tulungagung, Jawa Timur. 
  • BPBD Tulungagung menyebut perbaikan tidak bisa dilakukan tahun ini, diusulkan dalam APBD tahun depan karena membutuhkan tanggul penahan dan pemadatan ulang.
  • Alternatif sementara hanya bisa dilalui sepeda motor lewat pekarangan warga, sementara mobil harus memutar jauh melalui Desa Tugu.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Longsor memutus beton badan jalan utama di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Putusnya jalan ini membuat akses ke Desa Picisan, Kecamatan Sendang tidak bisa dilewati mobil karena jalan ini akses satu-satunya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, mengatakan kejadian bencana alam ini sudah dilaporkan ke bupati dan OPD teknis.

“Yang pasti ini butuh solusi permanen dan sepertinya tidak bisa dikerjakan tahun ini,” jelasnya pada Senin (3/11/2025) sore.

Kondisi longsor di Desa Nyawangan ini lebih parah dibanding longsor di Dusun Mojogitik, Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo.

Baca juga: Beton Jalan Diterjang Longsor, Akses Utama 2 Desa di Tulungagung Putus Total

Dianggarkan APBD Tahun 2026

Solusinya, dibutuhkan tanggul penahan sebelum badan jalan yang putus kembali diuruk dengan tanah dan dipadatkan.

Pengerjaan ini tidak bisa dilakukan dengan Belanja Tak Terduga (BTT) yang biasa digunakan dalam situasi darurat.

“Ini kan sudah akhir tahun, waktunya tidak akan cukup. Sepertinya harus dianggarkan (APBD) tahun depan,” tambah Robinson.

Selain beton badan jalan yang putus sepanjang antara 30-50 meter, muncul retakan sepanjang seitar 50 meter.

Retakan ini disebabkan tanah di bawah badan jalan amblas, dari titik longsor ke arah timur.

Baca juga: Bupati Mas Ipin Kunjungi Keluarga Korban Tanah Longsor Trenggalek, Siapkan Relokasi dan Solusi

Dinas PUPR yang akan menentukan teknis perbaikan dan menghitung kebutuhan biaya.

“Misal dianggarkan tahun depan, kalau cepat dieksekusi tidak akan sampai 1 tahun selesai,” tegasnya.

Untuk sepeda motor, alternatif sementara bisa lewat pekarangan rumah warga.

Jalan ini bisa digunakan orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, atau warga yang akan ke ladang.

Namun untuk mobil sama sekali tidak bisa lewat.

“Mobil harus memutar lewat Desa Tugu. Tidak ada alternatif lain,” pungkasnya.

Hujan deras melanda kawasan Desa Nyawangan yang ada di kaki Gunung Wilis pada Sabtu (1/11/2025) siang sampai malam hari.

Saat itu warga melihat muncul longsor pada tanah yang ada di bawah badan jalan.

Sebuah truk sempat melintas di titik kritis ini, namun setelah truk berlalu beton badan jalan longsor total, jatuh ke arah lembah.

Kini warga masih khawatir karena retakan yang muncul membuat celah antara badan jalan dan tanah di bawahnya.

Jika hujan deras, dikhawatirkan air akan masuk ke retakan ini dan memicu longsor susulan sehingga jalan yang rusak semakin panjang. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved