Kisah di Tengah Ribuan Pencaker Job Fair Bondowoso, Danial Bersaing, Helmi Rela Rehat Jadi Guru
Ribuan pencari kerja (Pencaker) memadati bursa lowongan kerja (Job Fair) Gedung Olahraga (GOR) Pelita Bondowoso, pada Rabu (12/11/2025).
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Acara Job Fair di GOR Pelita, Bondowoso.
- Kisah 1 Danial Brandana (43 tahun), Korban Efisiensi Kantor Pajak, Lulusan D3 Akuntansi Unej.
- Kisah 2 Helmi Sodri (Penyandang Disabilitas Daksa), Guru MTS dan Mahasiswa S2 yang butuh biaya.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Ribuan pencari kerja (Pencaker) memadati bursa lowongan kerja (Job Fair) Gedung Olahraga (GOR) Pelita Bondowoso, pada Rabu (12/11/2025).
Mereka datang dari berbagai wilayah Bondowoso, Jember, dan Situbondo. Ada total 1.209 lowongan pekerjaan dari 41 perusahaan.
Dari ribuan pelamar salah satu di antaranya ada pria berusia 43 tahun bernama Danial Brandana warga Kelurahan Nangkaan, Bondowowo.
Danial Brandana: Kepala Keluarga yang Terdampak Efisiensi
Meski tak lagi muda, Danial tetap semangat berada di antara gen z dan milineal yang memburu lowongan pekerjaan.
Dia sebelumnya bekerja di salah satu kantor Pajak. Akibat efisiensi dirinya dirumahkan sejak Juni 2025 kemarin.
Baca juga: Job Fair Bondowoso Dibanjiri Ribuan Pencaker dari 3 Daerah, Tawarkan 1209 Lowker dari 41 Perusahaan
"Kena efisiensi bulan Juni kemarin ini," jelasnya.
Meski sadar harus bersaing dengan Pencaker muda, Danial tetap percaya diri. Ia yakin pengalaman kerjanya bisa menjadi nilai tambah di mata perusahaan.
Danial merupakan lulusan D3 Akuntansi Universitas Jember tahun 2005.
"Tetap semangat, kan tanggung jawab kepala keluarga," jelasnya.
Sementara itu seorang penyandang disabilitas daksa, Helmi Sodri, juga tak kalah semangat berada di barisan Pencaker.
Pria asal Desa Sumberkalong, Kecamatan Wonosari, Bondowoso itu sebenarnya merupakan seorang guru salah satu MTS swasta dan seorang mahasiswa S2 manajemen pendidikan islam.
Namun karena keterbatasan biaya, mengingat honor guru kecil. Dia hendak rehat sejenak dan mencari pekerjaan dengan honor lebih tinggi.
Di Job Fair 2025 ini, Dia melamar di satu perusahaan saja yaitu Alfamart. Alasannya, karena pengalaman kerjanya juga pernah kerja di toko sebagai pramuniaga. Dan pernah belajar komputer, handicraft, dan memasak di Sentra Mahatmiya Bali, Kementerian Sosial RI.
"Saya seorang mahasiswa S2. Karena terkendala biaya yang kurang memadai. Akhirnya saya mencoba peruntungan yang lain," jelas anak pertama dari 3 bersaudara itu.
Baca juga: Perusakan Kebun Kopi PTPN di Bondowoso Melonjak Drastis, Kerugian Capai Rp558 Juta, Polisi Olah TKP
| Istri Pegawai Pajak yang Jadi Korban Pembunuhan Baru 3 Bulan Pindah ke Manokwari dari Blitar |
|
|---|
| Santri dari Jember Ditemukan Satpol PP Penuh Luka Tengah Malam, Tak Ingat Caranya Bisa di Banyuwangi |
|
|---|
| Jukir Aniaya Pemuda dengan Celurit di Kawasan Hotel Jagalan Surabaya, Tersinggung Saling Menatap |
|
|---|
| Menilik Usaha Kerajinan Bidak Catur di Blitar, Sudah Berjalan Selama 40 Tahun |
|
|---|
| Viral Perundungan Anak SMP di Malang, Korban Dipukul & Diancam 3 Pelaku, Kasus Diserahkan ke Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Helmi-Sodri-pencari-kerja-disabilitas-yang-sedang-mengikuti-wawancara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.