Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Revitalisasi Alun-alun Sidoarjo Terancam Meleset dari Target, Terkendala MEP Belum Tersedia

Faktor penyebab keterlambatan revitaliasasi Alun-alun Sidoarjo ini dikarekanakan mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP) yang belum ready

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
LAMBAT - Kondisi proyek pembangunan alun-alun Sidoarjo yang mengalami keterlambatan.  
Ringkasan Berita:
  • Progres revitalisasi Alun-alun Sidoarjo baru 65,9 persen, minus 16 persen dari target.
  • Keterlambatan dipicu MEP dan material granit belum tersedia, serta cuaca hujan.
  • DLHK siap gelar SCM kedua jika progres tak kunjung membaik; proyek senilai Rp 24,6 miliar.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Proses pengerjaan revitalisasi Alun-alun Sidoarjo tercatat masih minus sekitar 16 persen. 

Proyek ini berpotensi molor alias gagal selesai sesuai target.  

Harusnya, sekarang ini progres pembangunan alun-alun Sidoarjo sudah mencapai 82 persen. 

Proyek senilai Rp 24,6 miliar itu mulanya ditargetkan baru tuntas akhir tahun 2025 nanti. 

Tapi faktanya, progresnya baru di angka sekira 65,9 persen.  

“Waktu pengerjaanya kurang sekira 30 hari. Progresnya sekarang masih di angka 65,9 persen. Seharusnya sudah mencapai 82 persen. Sehingga ada keterlambatan sekira 16 persen,” kata Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Hery Santoso, Selasa (18/12/225). 

Baca juga: Sampah Sungai di Sidoarjo Tembus 50 ton perhari, Didominasi Limbah Plastik Hingga Eceng Gondok

Faktor Keterlambatan: MEP dan Material Belum Tersedia

Menurutnya, faktor penyebab keterlambatan ini ada beberapa hal. Di antaranya sejumlah item belum tersedia.

Seperti mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP) yang belum ready. 

Dari hasil komunikasi dengan pihak kontraktor, lanjutnya, mereka berjanji akan mendatangkan MEP itu secara bertahap dalam minggu ini.

Disebutnya, MEP akan datang secara bertahap mulai 17 November hingga 2 Desember. 

DLHK Siapkan Show Cause Meeting Kedua

“Kita sangat berharap semoga sesuai dengan rencana agar tidak menunda pekerjaan pembangunan. Supaya proyek berjalan baik dan selesai sesuai waktu yang telah disepakati,” ungkapnya. 

Material lain seperti granit yang dibutuhkan untuk pembangunan Alun-alun Sidoarjo juga belum sepenuhnya tersedia. Apalagi cuaca sedang memasuki musim hujan yang juga menyebabkan pekerjaan terganggu, dan berpotensi terjadi keterlambatan. 

“Kami tetap meminta tambahan pekerjaan untuk mengejar keterlambatan pekerjaan. Harapan kami bisa diselesaikan dengan tepat waktu yaitu 15 Desember,” tegasnya.

DLHK Sidoarjo menegaskan dengan adanya deviasi 16,6 persen ini pihaknya akan terus memantau secara ketat proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 24,6 miliar dari APBD Sidoarjo tersebut. 

Baca juga: Sidak di Wisma Tropodo Sidoarjo, Bupati Subandi Temukan Pompa Air Usang dan Saluran Tertutup Lapak

Jika dalam minggu ini tidak ada progres pembangunan yang memadai, disebutnya, maka DLHK Sidoarjo tidak segan-segan akan mengambil langkah Show Cause Meeting (SCM) atau Rapat Pembuktian Keterlambatan yang kedua. 

SCM merupakan pertemuan formal untuk membahas keterlambatan proyek konstruksi. Sebelumnya sudah pernah digelar karena ada keterlambatan. Jika tidak sesuai lagi, nanti diambil lagi langkah SCM. 

“jika sampai minggu ini tidak ada peningkatan progres maka akan mengadakan SCM ke-2. Namun kita tetap berharapa agar kekurangan dikejar, sehingga tidak ada SCM lagi,,” ungkap Hery Santoso.

DLHK Sidoarjo meminta dukungan dan pengawasan dari semua pihak untuk pembangunan Alun-alun Sidoarjo yang dikerjakan  PT Samudra Anugrah Indah Permai, supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. 

Keterlambatan proyek Alun-alun sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, DLHK Sidoarjo juga sempat mengirimkan teguran kepada kontraktor proyek Alun-alun tersebut.  

Pada 27 Oktober - 2 November 2025 seharusnya progres pekerjaan Alun-alun sudah mencapai 71,8 persen, tapi ketika itu realisasi capaian pekerjaan baru 60,01 persen. Sehingga DLHK mengirimkan surat teguran. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved