Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Musim Hujan Tiba, Harga Cabai di Situbondo Melonjak Jadi Rp 40 Ribu per Kilogram

Memasuki musim hujan, harga cabai disejumlah pasar tradisional di Situbondo, mulai terasa pedas.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Izi Hartono
PEDAGANG : Salah seorang pedagang di pasar tradisional sedang duduk di lapaknya menunggu pembeli. 

 

Ringkasan Berita:
  • Harga cabai di Situbondo melonjak dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu/kg, sementara tomat naik dari Rp10 ribu menjadi Rp14 ribu/kg akibat awal musim hujan.
  • Pedagang enggan menimbun tomat karena cepat rusak dan harga tidak stabil; kerusakan bisa mencapai 2 kg per hari.
  • Stok pasar sebenarnya aman, namun pembeli justru sepi dalam sepekan terakhir.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM.COM, SITUBONDO- Memasuki musim hujan, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Situbondo mulai pedas.

Dalam dua hari terakhir, kenaikan harga terjadi cukup signifikan, dari sebelumnya Rp28 ribu per kilogram kini menjadi Rp40 ribu per kilogram.

"Naiknya cukup banyak mas, yakni mencapai sebesar Rp 12 ribu perkilogramnya," ujar Dian saat ditemui di kiosnya di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Rabu (19/11/2025).

Tidak hanya cabai, kata pedagang asal Jalan Argopuro, Kelurahan Mimbaan ini mengatakan, harga tomat turut naik dari harga sebelumnya Rp 10 ribu perkilogramnya menjadi Rp 14 ribu perkilogarmnya.

Meski demikian, Dian mengaku tidak berani mengambil stok tomat dalam jumlah besar karena harganya tidak stabil dan mudah mmebusuk.

"Dalam satu hari, ada sekitar dua kilo yang rusak. Yang jelas rugi, karena sudah tidak bisa dijual dan pasti dibuang," katanya.

Baca juga: Harga Cabai di Situbondo Stabil Meski Hujan, Tapi Sayuran Lain dan Daging Ayam Justru Merangkak Naik

Menurutnya, sejak musim hujan yang lebih awal ini, menyebabkan harga cabai dan tomat di tingkat petani juga mahal.

"Makanya, harga cabai sangat cepat naiknya," tukasnya.

Sementara pedagang yang lain, Dedi mengatakan, untuk stoknya sampai saat ini di pasar masih aman, namun pembelinya yang sepi.

"Stoknya aman, tapi pembelinya yang berkurang," katanya.

Dedi mengatakan, sejak satu minggi terakhir ini, dirinya merasakan para pembeli di pasar sangat berkurang.

"Ya, saya tidak tahu, kenapa pembelinya sepi. Yang jelas untuk stoknya sangat aman," pungkasnya.

Baca juga: Update Harga Cabai di Kediri November 2025, Merah Besar Turun, Rawit dan Keriting Naik

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved