Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Edo Kurir Paket Tetap Bekerja saat Gunung Semeru Erupsi, Takut Lihat Abu Pekat hingga Material Jatuh

Edo berada di jalanan saat Gunung Semeru masih mengeluarkan letusan sekunder dan material vulkanik panas pasca erupsi, Sabtu (22/11/2025). 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TribunJatim.com/Erwin Wicaksono
GUNUNG SEMERU ERUPSI - Edo, kurir paket di Lumajang saat hendak mengantar paket ke wilayah Tempursari Lumajang, melewati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). Ia bercerita soal ketakutannya selama di jalan. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita Edo, kurir parket yang tetap bekerja saat Gunung Semeru erupsi.

Erupsi merupakan proses aktivitas dari gunung aktif atau gunung berapi dalam mengeluarkan material bumi atau isi perut bumi yang diikuti dentuman suara yang cukup kuat, yang menyebar ke atmosfer dan permukaan bumi.

Pria berusia 30 tahun berada di jalanan saat Gunung Semeru masih mengeluarkan letusan sekunder dan material vulkanik panas pasca erupsi, Sabtu (22/11/2025). 

Mengendarai motor Yamaha Jupiter, Edo berangkat dari counter JNE di wilayah Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, membawa paket menuju Tempursari, dengan perjalanan sejauh 36 kilometer sekali jalan.

Dalam satu hari, Edo bisa menempuh 72 kilometer pulang-pergi, melewati jalur ekstrem dan salah satu titik paling rawan yakni Jembatan Gladak Perak (Jembatan Besuk Kobokan) Lumajang.

Baca juga: Senyum Anak-anak di Pengungsian Erupsi Semeru Merekah, Dapat Bantuan Pakaian dan Mainan

Menurut Edo, melintasi jembatan di tengah kondisi Semeru yang labil bukan hanya menegangkan, tapi seperti menantang maut. 

“Waktu lewat jembatan itu abu pekat sekali, terasa panas dari arah gunung, terus tiba-tiba hujan turun bikin jalan licin banget. Motor sampai goyang-goyang, saya terus jaga kecepatan supaya tidak tergelincir,” cerita Edo di Jembatan Gladak Perak, Sabtu (22/11/2025).

Ia mengaku suara gemuruh dari arah gunung membuatnya semakin waspada.

Setiap kali roda motornya menginjak tumpukan abu basah, Edo harus menahan napas sambil menguatkan pegangan.

“Saya takut sebenarnya. Tapi mau gimana lagi. Paket harus dikirim, orang sudah nunggu. Jadi saya terus maju pelan-pelan sambil lihat kanan kiri, siapa tahu ada material jatuh,” katanya.

Di tengah masa darurat ini, kurir seperti Edo tetap bekerja penuh sejak pagi hingga malam hari.

Ia berangkat sekitar pukul 07.00 WIB dan biasanya baru kembali sekitar pukul 20.00 WIB.

Bekerja sebagai kurir di daerah rawan bencana memiliki risiko tinggi, mulai dari jalan rusak dan licin, potensi longsor, hingga ancaman awan panas guguran yang sewaktu-waktu bisa menyergap.

Namun Edo tetap menjalani pekerjaannya dengan tekad kuat.

“Risikonya besar, apalagi sekarang. Tapi saya selalu berdoa sebelum berangkat,” ujarnya.

Meski tahu jalur yang ia lalui berbahaya, Edo merasa pekerjaannya adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan.

Ia juga memahami banyak warga masih mengandalkan layanan kurir untuk kebutuhan sehari-hari di tengah situasi sulit ini.

Baca juga: PT KAI Daop 9 Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Aman Pasca Erupsi Gunug Semeru

Diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat pada Rabu (19/11/2025). 

Erupsi Semeru terpantau sudah mulai muncul sejak pukul 06.05 WIB.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak, atau berada pada ketinggian ± 4.276 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah tenggara dan selatan.

Pada pukul 14.30 WIB, erupsi kembali terjadi di saat cuaca hujan disertai kabut di wilayah pegunungan Semeru. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho, mengkonfirmasi erupsi Semeru mengeluaran awan panas dengan jarak cukup jauh dari puncak. 

Hingga pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat luncuran awan panas sudah mencapai jarak 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Semeru mengarah ke aliran Kali Lanang hingga terlihat dari Sumbermujur Lumajang

"Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB. Hingga saat ini informasi terbaru sudah mencapai 5 kilometer dari puncak. 2 tim sudah kami terjunkan ke lokasi. Kami mengimbau warga menjauh dari zona bahaya," beber Isnugroho ketika dikonfirmasi, Rabu (19/11/2025).

Laporan dampak adanya erupsi masih terus diasesmen oleh BPBD.

Bantuan untuk Pengungsi

Pengungsi akibat bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru Jawa Timur mencapai 406 orang.

Mereka telah ditampung di dua lokasi posko pengungsian. 

Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, Polda Jatim mengirim lima unit truk berisi bantuan makanan, minuman, dan pakaian pada Jumat (21/11/2025). 

Bantuan tersebut berisi makanan siap saji, minuman, selimut, sarung, popok, peralatan mandi, serta pakaian orang dewasa dan anak-anak. 

Lokasi pengungsian yang akan menjadi sasaran utama untuk diprioritaskan adalah Posko SD 04 Supiturang, Lumajang. Karena, jumlah pengungsi kategori balita cukup banyak di sana.

Ada juga bantuan sekitar 450 kain selimut khusus untuk orang lanjut usia (lansia) akan dikirim di Posko SMP 2 Pronojiwo. Kedua posko tersebut bakal disuplai paket makanan ringan sebanyak 300 paket. 

Baca juga: Gubernur Khofifah Gerak Cepat Pimpin Penanganan Dampak Erupsi Semeru, Datangi Titik Pengungsian

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce mengatakan, data terbaru jumlah pengungsi akibat bencana APG 406 orang, yang telah ditampung di dua lokasi posko pengungsian. 

Sejumlah 214 orang berada di Posko SD 04 Supiturang, sedangkan 188 orang lainnya berada di Posko SMP 2 Pronojiwo. 

Terdapat 49 orang lansia, anak-anak, dan balita dalam dua posko tersebut. 

"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa akibat erupsi ini. Namun, tercatat tiga orang mengalami luka berat dan 17 orang luka ringan," ujarnya seusai memberangkatkan kendaraan bantuan, di depan Lobby Gedung Tri Brata Mapolda Jatim di Surabaya.

Brigjen Pol Pasma Royce menjelaskan, pemberangkatan truk bantuan dikawal langsung oleh Pompin Karoops dan Dirsamapta Polda Jatim. 

Setibanya di Lumajang, truk bantuan akan langsung menuju Mapolsek Pronojiwo untuk diterima oleh Kapolres Lumajang sebelum dibagikan ke warga terdampak.
 
"Perlu diperhatikan oleh rekan-rekan yang mengawal, pastikan perjalanan berjalan lancar dan tertib sehingga niat kita bisa terwujud dengan baik," ungkap mantan Kapolrestabes Surabaya itu. 

Menurutnya, ini menjadi kepedulian bersama agar warga yang terkena dampak bencana dapat segera pulih. 
 
"PKLRI harus bergerak cepat membantu masyarakat saat bencana terjadi, seperti yang disampaikan oleh Pimpinan Polri," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved