Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ponpes Al Khoziny Terima Bantuan Rp 1,3 Miliar dari Donasi ASN Pemkab Sidoarjo

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, menerima bantuan sebesar Rp 1,385 miliar dari Pemkab Sidoarjo. Dana itu bersumber dari donasi ASN.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
BANTUAN - Bupati Sidoarjo, Subandi, saat menyerahkan bantuan untuk Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). Bantuan itu merupakan hasil donasi para ASN di lingkungan Pemkab Sidoarjo. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Sidoarjo menyerahkan bantuan sebesar Rp 1,385 miliar untuk Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
  • Bantuan itu bisa digunakan untuk keperluan pesantren dan para santri.
  • Donasi ini sebagai wujud prihatin melihat dampak yang dirasakan oleh pengasuh, tenaga pendidik, santri, serta keluarga di sekitar akibat peristiwa ambruknya bangunan di pesantren.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, menerima bantuan sebesar Rp 1,385 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Sabtu (22/11/2025).

Bantuan tersebut merupakan donasi dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, kepada pengasuh dan para pengurus Pondok Pesantren Al Khoziny.

Harapannya, bantuan bisa dikelola dengan baik untuk keperluan pesantren dan para santri di sana.

Menurut Bupati Subandi, donasi ini sebagai wujud prihatin melihat dampak yang dirasakan oleh pengasuh, tenaga pendidik, santri, serta keluarga di sekitar akibat peristiwa ambruknya bangunan di pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo itu. 

“Di masa seperti ini, hal terpenting adalah bergerak bersama untuk meringankan beban dan memulihkan kembali kehidupan pesantren,” kata Subandi.

Di samping itu, Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Kabupaten Sidoarjo juga menyerahkan bantuan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab bersama.

Bantuan ini merupakan dukungan nyata dari pemerintah daerah dan amanah masyarakat yang dihimpun oleh Baznas.

"Tujuan kami adalah membantu pemulihan fasilitas, mendukung kebutuhan dasar santri, serta mempercepat proses belajar mengajar agar kegiatan pendidikan kembali berjalan dengan layak dan aman," ujar Bupati Subandi usai penyerahan bantuan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

Baca juga: Pakai Dana APBN, Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk akan Dibangun Ulang di Lokasi Baru

Dalam kesempatan itu, Subandi juga menyampaikan terima kasih, serta apresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas Kabupaten Sidoarjo atas kolaborasi dan respons cepat yang telah diberikan untuk masyarakat Sidoarjo selama ini.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, donatur, dan relawan atas dukungan yang telah disalurkan. Sinergi ini merupakan manifestasi nyata bahwa solidaritas itu jauh lebih kuat dibandingkan tantangan yang kita hadapi," lanjutnya.

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat, dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Seluruh korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, berjumlah 63 orang korban, berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, pada Rabu (15/10/2025) malam.

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, jumlah korban yang teridentifikasi keseluruhan itu, sesuai dengan jumlah keseluruhan data Ante-Mortem (AM) keluarga korban yang mengaku kehilangan anaknya. 

Artinya, keseluruhan data AM yang dihimpun Tim Posko DVI berhasil dicocokkan dengan 67 kantong kantong jenazah yang diterima selama proses operasi SAR.

Jenazah yang berhasil diidentifikasi tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga. 

Dengan rampungnya keseluruhan proses identifikasi, berakhir juga operasi DVI yang dilakukan oleh Tim DVI Polda Jatim dalam menentukan nama dari semua jenazah korban ambruknya bangunan gedung ponpes. 

"Dan saya juga turut berdukacita atas adik-adik santri yang menjadi korban peristiwa ini dan semoga diterima amal ibadah dan diampuni segala dosanya. dan keluarganya yang ditinggalkan diberikan kesabaran," ujarnya di Lobby Ruang Immunoterapi RS Bhayangkara Surabaya, pada Rabu (15/10/2025). 

EVAKUASI - Evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Proses evakuasi masih terus berlangsung.
EVAKUASI - Evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Proses evakuasi masih terus berlangsung. (Tribun Jatim Network/M Taufik)

Dibangun Ulang

Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk segera dibangun ulang.

Proyek rekonstruksi akan dilakukan menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Bangunan baru Ponpes Al Khoziny yang akan dibangun, tidak berada di lokasi bangunan yang ambruk.

Tapi dipilih lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama. Lokasinya berada di dekat jalan raya. 

Total luasannya mencapai 4.100 meter persegi sesuai lahan yang disiapkan oleh yayasan.

Bangunan baru ini akan menggantikan fungsi dari salah satu bangunan pesanten yang ambruk.

Dijadwalkan, proyek pembangunan pesantren itu dimulai tahun 2025 ini. 

Sekarang ini sudah masuk persiapan proses rekonstruksi bangunan.

Utamanya untuk mengembalikan fungsi dari salah satu bangunan yang ambruk.

Diharapkan, pelaksanaan rekonstruksi dilakukan secara clear and clean agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.

Pemerintah pusat juga sudah turun tangan. Mereka mulai melakukan pengecekan kesiapan rekonstruksi dengan datang langsung ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Kamis (13/11/2025). 

Sesmenko Pemberdayaan Masyarakat, Andie Megantara, menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat bersama kementerian dan lembaga terkait sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI terkait rekonstruksi Ponpes Al Khoziny.

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Haris, mengungkapkan, tujuan pengecekan langsung ini dilakukan dalam rangka persiapan proses rekonstruksi bangunan Ponpes Al Khoziny guna mengembalikan fungsi dari salah satu bangunan yang ambruk. 

“Pelaksanaan rekonstruksi harus dilaksanakan secara clear and clean agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. Kunjungan ini juga dilakukan untuk mengecek legalitas lahan dan rancangan desain di lokasi rekonstruksi,” kata Haris.

Pengurus ponpes menyambut baik rencana rekonstruksi.

Dampak paling signifikan dirasakan oleh para santri putra.

Saat ini, mereka tidak memiliki tempat yang cukup dan layak untuk ditinggali. 

Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana menyampaikan persiapan rekonstruksi tengah dimatangkan oleh Kementerian PU sehingga proses rekonstruksi bangunan Ponpes Al Khoziny akan mulai dilakukan pada tahun ini.

“Rekonstruksi bangunan Ponpes Al Khoziny dilakukan di lokasi baru yang berjarak sekitar 300 meter dari kompleks utama. Bangunan ini akan menggantikan fungsi dari salah satu bangunan pesanten yang ambruk,” ujar Dewi.

Alasan lokasi baru dipilih karena lokasi sebelumnya sulit dijangkau oleh alat berat dan aksesnya terbatas saat keadaan darurat.

Lokasi baru itu berada dekat jalan raya dan mudah diakses. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved