Anak SD Rentan Terpapar Judol, Pemkab Jember Bekali dengan Literasi Digital
Pelatihan literasi digital ini digelar di kepada murid Sekolah Dasar (SD) Katolik Maria Fatima oleh Pemkab Jember
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Diskominfo Jember gelar literasi digital untuk anak SD agar bijak memanfaatkan ruang digital.
- Metode pembelajaran dilakukan lewat permainan tradisional agar pesan lebih mudah diterima anak.
- Program menyasar lima SD dan lima pesantren untuk cegah judi online, penipuan, dan bullying.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemkab Jember melalui Diskominfo melibatkan Relawan Teknologi Komunikasi dan Informatika (RTIK), serta komunitas informasi masyarakat, guna memberikan pelatihan terhadap anak.
Pelatihan literasi digital di kepada murid Sekolah Dasar (SD) Katolik Maria Fatima, Selasa (18/11/2025)
Hal itu dilakukan supaya anak-anak bisa lebih bijak dalam memanfaatkan ruang digital, agar tidak jadi korban judi online (Judol) maupun penipuan lewat internet.
Selama kegiatan tersebut,.
Nampak, mereka mengajarkan literasi digital itu melalui aneka permainan anak-anak. Mulai dari bermain ular tangga, engklek hingga kartu.
Baca juga: Emas 26 Gram Nenek di Pasuruan Dijual Cucu Hanya Rp7 Juta Demi Judi Online, Harta Benda Dikuras
"Harapannya dengan permainan itu bisa mudah diterima pesan dan edukasi yang kami sampaikan. Karena pembelajaran dilakukan sesuai karakter anak," ujar Kepala Bidang Aspirasi dan Layanan Informasi Publik Diskominfo Jember Rachmat Agung.
Menurutnya, pelatihan seperti ini sengaja diberikan kepada anak usia sekolah dasar, sebab mereka kelompok rentan jadi korban judi online (Judol).
Anak SD Rentan Jadi Korban Judi Online
"Problemnya mereka bukan karena suka berjudi, tatapi karena tidak tahu kalau situs itu untuk judi dan beranggapan hal tersebut hanyalah game online," kata Agung.
Selain itu, masih banyak kasus bullying dan penipuan online yang menyerang anak-anak. Sehingga, kata dia, pelatihan literasi digital sejak usia dini sangat diperlukan.
Baca juga: Pemprov Beri Dukungan Penuh Inisiasi DPRD Jatim Bahas Regulasi Larangan Judol dan Pinjol Ilegal
"Ini yang membuat kami tergerak bersama Relawan TIK, untuk memberikan pelatihan terhadap anak-anak yang selama ini orang tuanya memberikan gadget ketika mereka rewel," kata Agung.
Program Literasi Digital di Sekolah dan Pesantren
Agung mengatakan, kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan keamanan digital bagi anak-anak. Tetapi juga mengedukasi guru dan orang tua supaya mengawasi putra putrinya saat bermain gawai.
"Ketika berinteraksi di sosial media, orang tua itu juga mendampingi putra putrinya," ulasnya.
Mengingat anak kelahiran 2015 keatas itu, sudah dihadapkan dengan kemajuan teknologi. Kata dia, mereka tidak tahu kehidupan sebelum adanya internet.
"Mereka belum mengalami fase perkembangan (internet). Sehingga beranggapan internet sudah seperti sekarang. Itu yang perlu kami bekali, kalau di internet ada yang negatif," imbuhnya.
Sebatas informasi, Diskominfo mengelar literasi digital tersebut di lima SD dan lima pondok pesantren kawasan Jember Kota.
Pemkab Jember
judol
anak SD
berita jember hari ini
literasi digital
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
| Minat Wisatawan ke Kota Malang Menurun Akibat Musim Hujan, Disporapar Siapkan Strategi |
|
|---|
| Pengadilan Tolak Gugatan Praperadilan yang Seret Nama Kapolres Tuban hingga Kapolri |
|
|---|
| Rumah Agus Rawan Roboh, Pondasi Tergerus Setelah Insiden Longsor di Jalan Lesti Kota Batu |
|
|---|
| Daftar Urutan Pangkat dan Golongan PNS, Disertai Rincian Gaji dan Faktor Kenaikan Jabatan |
|
|---|
| Operasi Zebra Semeru 2025, Satlantas Polres Malang Edukasi Pelajar Soal Keselamatan Berkendara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/pemkab-jember-gelar-pelatihan-di-sekolah-sd-cegah-judol.jpg)