Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

1.226 Rekening KPM Dibekukan karena Terindikasi Dipakai Judol, Baru 12 Orang Ajukan Reaktivasi

1.226 rekening penerima manfaat dibekukan karena terindikasi digunakan judol, baru 12 orang yang ajukan reaktivasi.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo
PENDAMPING SOSIAL - Dialog para pendamping sosial di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur, pada Minggu (9/3/2025). Baru 12 orang yang mengajukan proses reaktivasi dari total 1.226 rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terblokir karena terindikasi judol. 

Menariknya, PPATK juga menelusuri keterlibatan anggota keluarga dalam satu kartu keluarga (KK).

Akibatnya, meski nama penerima bantuan tercatat sebagai lansia, rekening tetap bisa diblokir bila anggota keluarganya terbukti melakukan transaksi judi online.

“Yang ditelusuri bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga keluarga lain dalam satu KK,” pungkas Agung.

Dengan masih rendahnya angka reaktivasi, ribuan keluarga di Jombang kini berpotensi kehilangan akses terhadap bantuan sosial yang selama ini menopang kebutuhan pokok mereka.

Ribuan rekening bantuan sosial (bansos) milik warga Jombang harus dibekukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Penyebabnya, ada indikasi kuat rekening-rekening tersebut dipakai untuk aktivitas judi online.

Data yang dirilis Dinas Sosial (Dinsos) Jombang menyebut, total ada 1.226 rekening yang terkena pemblokiran.

Rinciannya, 993 rekening milik penerima program sembako dan 233 rekening dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

“Jumlah itu hasil penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Mereka menemukan aliran transaksi mencurigakan yang terkait judi online,” ucap Kepala Dinsos Jombang, Agung Hariadi, Senin (22/8/2025).

Agung menjelaskan, blokir tidak hanya menimpa rekening atas nama penerima manfaat langsung, tetapi juga bisa meluas ke anggota keluarga yang tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK).

“Contoh kasus, penerima PKH atas nama seorang ibu. Tapi yang memakai rekeningnya untuk judi justru suaminya. Akhirnya bantuan juga ikut terhenti,” ungkapnya.

Kondisi ini membuat sebagian keluarga kaget lantaran tidak tahu bahwa rekening bansos yang mereka gunakan disalahgunakan oleh anggota keluarga lain.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved