Jadi Kaprodi Muda Magister PAI Undar Jombang, Najihul Huda Buktikan Santri Bisa Berprestasi
Muhammad Najihul Huda, dosen muda kelahiran Bangkalan 1995, kini menjabat sebagai Ketua Program Studi MPAI di Pascasarjana Undar Jombang
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Muhammad Najihul Huda, dosen muda kelahiran Bangkalan 1995, kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) di Pascasarjana Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang.
- Perjalanan akademiknya dimulai dari pesantren hingga meraih beasiswa doktoral Indonesia Bangkit di UIN Sunan Ampel Surabaya.
- Huda dikenal sebagai sosok rendah hati, aktif di organisasi PMII, dan tetap menjaga kesederhanaan santri.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Muhammad Najihul Huda sosok Dosen muda yang tenang, dikenal santun dan rendah hati.
Namun di balik tutur katanya yang lembut, tersimpan kisah perjuangan yang menginspirasi.
Muhammad Najihul Huda, dosen muda yang kini dipercaya menjadi Ketua Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Pascasarjana Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Jawa Timur.
Lahir di Bangkalan, 18 Desember 1995, Huda tumbuh di tengah keluarga sederhana namun sarat nilai keikhlasan dan cinta ilmu. Ayahnya adalah seorang guru di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Jombang, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga yang sabar dan penuh kasih dalam membesarkan enam anaknya.
"Sejak kecil saya sudah melihat bagaimana ayah mengajar dengan penuh dedikasi meski hidup sederhana. Dari beliau, saya belajar bahwa ilmu adalah pengabdian, bukan kebanggaan," ucap Huda saat dikonfirmasi di kantornya pada Selasa (4/11/2025).
Baca juga: Meriahnya Jalan Sehat Sarungan di Kota Kediri yang Diikuti Ribuan Santri
Mondok dan Menempa Diri
Hidup di lingkungan pesantren membuat Huda terbiasa dengan disiplin dan kesederhanaan. Ia menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Annidhomiyah, Jaddih Timur, Socah, Bangkalan.
Setelah itu, melanjutkan ke MAN Rejoso Jombang sambil mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang, tepatnya di Asrama Chos Safarulma yang diasuh oleh Dr. H. Mudjib Musta’in Romly atau Gus Mudjib.
Di bawah bimbingan Gus Mudjib, Huda bukan hanya belajar ilmu agama, tetapi juga akhlak dan kebersahajaan.
"Gus Mudjib pernah dawuh, ‘Jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain.’ Kalimat itu menampar saya waktu itu, dan sampai sekarang jadi prinsip hidup saya," tuturnya.
Dari pesan itu, lahirlah motto hidupnya yang ia pegang teguh hingga kini,
'Jadilah manfaat meskipun belum hebat'.
Setelah lulus dari MAN Rejoso, dan tetap melanjutkan pendidikan pesantrennya, ia masuk kuliah dan melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Undar Jombang.
Baca juga: Pemkab Pasuruan Gelar Pekan Raya Santri 2025, Ada Lomba Hingga Pelayanan Publik Untuk Masyarakat
Tak puas hanya menjadi mahasiswa akademis, ia aktif di dunia organisasi. Ia bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UNDAR, dan dipercaya menjadi Ketua BEM Fakultas Agama Islam.
"Organisasi mengajarkan saya untuk berpikir luas, berani berbicara, dan tangguh dalam menghadapi perbedaan. Semua itu sangat berguna ketika saya menjadi pendidik," katanya.
Nasihat Guru yang Mengubah Arah Hidup
Kuliah selama 4 tahun itu berjalan mulus, sembari ia tetap mengabdi di asrama untuk belajar dan mengajar ngaji. Meskipun begitu, ia tetap menyelesaikan tugas sarjananya.
Setelah menyelesaikan studi sarjana, Gus Mudjib kembali memberikan nasihat yang mengubah arah hidupnya. 'Kamu harus sekolah terus, dan terus sekolah'. Petuah itu menjadi bahan bakar semangatnya untuk melanjutkan studi ke jenjang magister di Universitas Darul Ulum Jombang.
Selama menempuh pendidikan magister, ia banyak belajar dari dosen-dosen inspiratif, salah satunya Prof. Tadjoer Ridjal, guru besar yang dikenal berwawasan luas dan rendah hati.
"Prof Tadjoer itu luar biasa. Beliau tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga nilai. Saya belajar bagaimana menjadi akademisi yang tetap membumi," ungkap Huda.
Kemudian di tahun 2021 menjadi titik penting. Ia resmi menyandang gelar magister dan diwisuda oleh Rektor Dr. H. Amir Maliki Abitholka. Tak lama setelah itu, atas restu sang guru, ia mulai mengabdi sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Agama Islam Undar.
Jalan ilmunya tak mandek hanya sampai menjadi dosen. Seolah haus akan ilmu, di tahun 2022, lembaran baru terbuka. Dimana ia berhasil meraih Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Kementerian Agama RI bekerja sama dengan LPDP, untuk menempuh studi doktoral di UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
"Beasiswa itu bukan hadiah, tapi amanah. Saya ingin membuktikan bahwa santri juga bisa berprestasi di level nasional, selama mau berjuang dan tidak meninggalkan adab," ungkapnya.
Dari Santri Jadi Kaprodi Termuda
Seolah sudah ditunjukkan jalan terang, dua tahun kemudian, tepat pada tahun 2024, kepercayaan besar datang. Huda ditunjuk menjadi Ketua Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) di Program Pascasarjana Universitas Darul Ulum Jombang.
Di usia yang masih muda, dengan gelar
S.Pd., M.Pd, jabatan itu terasa berat, namun ia menerimanya dengan penuh kerendahan hati.
"Saya tidak merasa lebih dari yang lain. Ini bukan soal usia atau jabatan, tapi soal tanggung jawab. Saya hanya ingin terus belajar sambil berkhidmat di kampus yang telah membesarkan saya," bebernya.
Baginya, posisi itu adalah bentuk pengabdian dan tabarrukan kepada pendiri Undar, Dr. KH. Musta’in Romly, yang juga ayah dari sang guru spiritualnya, Gus Mudjib Musta’in Romly.
"Bagi saya, Undar itu kampus barokah. Saya ingin ikut menjaga semangat pendirinya yang luar biasa, ‘Berotak London, Berhati Masjidil Haram," lanjutnya.
Kini, di sela kesibukannya sebagai dosen dan mahasiswa doktoral, Huda tetap menjaga kesederhanaan khas santri. Ia meyakini bahwa ilmu bukan sekadar alat mencapai status, melainkan sarana untuk menebar manfaat.
"Bagi saya, perjalanan hidup ini bukan tentang siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling banyak memberi manfaat. Ilmu itu harus membuat kita semakin rendah hati," katanya memungkasi.
Kaprodi Muda
Undar Jombang
Muhammad Najihul Huda
santri
berita jombang hari ini
meaningful
TribunHis
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
| Imbas Kakak Jadi Tersangka Penganiayaan Guru, Siswi SMPN 1 Trenggalek Putuskan Pindah Sekolah |
|
|---|
| Bupati Gus Barra Dorong Peningkatan Investasi di Mojokerto dengan Percepat Perizinan PBG/ SLF |
|
|---|
| Wali Kota Mojokerto Ning Ita Raih Penghargaan Kepala Daerah Pembina Siskamling Terbaik V se-Jatim |
|
|---|
| TKA di Blitar Diikuti Ribuan Siswa, Hasil Nilai Tak Jadi Penentu Kelulusan |
|
|---|
| 10 Penerjun Kopasgat TNI AU Gelar Simulasi di Tulungagung, Aksi Pukau Warga: Manuver Melawan Angin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kaprodi-mpdi-termuda-di-undar-jombang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.