Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus TBC di Jombang Kritis, 15 Pasien Meninggal dalam 3 Bulan, 2700 Warga Terinfeksi Sepanjang 2025

Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Jombang menjadi sorotan setelah RSUD Jombang mencatat peningkatan signifikan kunjungan pasien

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
TBC - Halaman depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang yang berada di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/11/2035). Pasien TBC yang datang ke rumah sakit terbagi dalam dua kategori, yakni resisten obat dan non-resisten obat.  
Ringkasan Berita:

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Jombang menjadi sorotan setelah RSUD Jombang mencatat peningkatan signifikan kunjungan pasien dalam dua bulan terakhir.

Kondisi ini diperparah dengan laporan bahwa 15 pasien TBC meninggal dunia hanya dalam rentang Agustus hingga Oktober 2025.

Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, mengungkapkan bahwa pasien TBC yang datang ke rumah sakit terbagi dalam dua kategori, yakni resisten obat dan non-resisten obat.

Berdasarkan data kunjungan Januari-Oktober 2025, tercatat 25 pasien dengan TBC resisten obat dan 341 pasien non-resisten obat telah menjalani pemeriksaan maupun perawatan.

Baca juga: Manfaatkan Suasana Sepi Siang, Komplotan Maling Gasak Uang dan Rokok di Toko Pasar Bandung Jombang

Angka Kematian Mencemaskan dan Penanganan Khusus di RSUD

"Angka ini masih bisa terus bertambah. Pemeriksaan dan penelusuran kasus masih berlangsung," ucap dr Pudji dalam keterangan yang diterima TRIBUNJATIM.COM, Kamis (20/11/2025). 

Ia menerangkan bahwa sebagian besar pasien yang memerlukan rawat inap berada dalam kondisi berat. Oleh karena itu, RSUD Jombang menangani pasien TBC di ruangan khusus untuk meminimalisir risiko penularan. 

"Instalasi isolasi memiliki sistem pembuangan udara yang diatur khusus agar aman," ujarnya melanjutkan.

Dalam tiga bulan terakhir, RSUD Jombang mencatat 5 kematian akibat TBC pada Agustus, 7 kematian pada September, dan 3 kematian pada Oktober. Seluruh pasien tersebut merupakan penderita dengan kondisi lanjut.

Dari data yang diterima, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang melaporkan bahwa sepanjang Januari hingga November 2025 terdapat 2.700 warga yang terinfeksi TBC.

Baca juga: Resepsi Pernikahan Warga Jombang Digelar di Tengah Banjir, Tamu Berjalan Lewati Air Setinggi Betis

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini kebanyakan menyerang paru-paru dan mudah menular melalui udara.

Gejala yang sering muncul antara lain batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, keringat malam, kelelahan, serta penurunan berat badan. 

Upaya penanganan dilakukan melalui kerja sama antara puskesmas, rumah sakit, dan kader kesehatan. Selain memberikan pengobatan, tim kesehatan juga aktif melakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala mencurigakan demi memutus rantai penularan TBC.

"Satu kasus TBC bisa berpotensi menularkan ke sepuluh orang di sekitarnya. Karena itu, setiap ada laporan kasus, kami langsung melakukan skrining ke lingkungan terdekat," kata Kepala Dinkes Jombang, dr Hexawan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved