Revitalisasi Masjid An Nur Pare Kediri Tahap Kedua, Akan Dibangun Miniatur Kabah

Poin Penting:

• Revitalisasi Masjid An Nur Pare Kediri terus dikebut.
• Ditargetkan, revitalisasi rampung pada akhir November 2025.
• Selain akses, penataan interior dan sistem tata suara masjid juga menjadi prioritas.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Proses revitalisasi Masjid An Nur Pare Kediri, Jawa Timur, memasuki tahap kedua sejak awal September 2025 ini.

Pemerintah Kabupaten Kediri menargetkan seluruh pekerjaan rampung pada akhir November 2025 mendatang. 

Revitalisasi kali ini tidak hanya menyentuh aksesibilitas, tetapi juga pengembangan kawasan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perikim) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu menjelaskan, fokus utama revitalisasi tahap kedua adalah pembukaan akses di sisi utara masjid yang terhubung langsung dengan Jalan Veteran.

Selama ini, akses tersebut masih tertutup pagar, sehingga masyarakat hanya bisa masuk dari sisi tertentu.

"Dengan revitalisasi ini, akses akan lebih ramah bagi jemaah. Masyarakat bisa masuk dari segala sisi, termasuk dari utara. Namun tidak semua pagar akan dibongkar, sebagian tetap dipertahankan," ungkap Irwan, Senin (8/9/2025). 

Selain akses, penataan interior dan sistem tata suara juga menjadi prioritas.

Saat ini, instalasi kabel di dalam masjid terlihat menjuntai dan kurang tertata.

Nantinya, kabel akan ditata ulang dan dipadukan dengan sistem sound modern agar suara tidak bergema saat digunakan untuk ibadah maupun kegiatan keagamaan.

"Biar lebih tertata," imbuhnya.

Revitalisasi juga mencakup pengaturan parkir agar lebih tertib.

Baca juga: Revitalisasi Masjid An-Nur Pare Kediri akan Dilanjutkan Tahap Kedua Usai Hari Raya Idulfitri 2025

Irwan menyebutkan, akses kendaraan roda empat dan roda dua akan dipisahkan, meski area parkir tetap menjadi satu kesatuan.

Harapannya, jemaah lebih nyaman dalam beribadah tanpa khawatir soal keterbatasan parkir.

Dari sisi anggaran, Pemkab Kediri telah menyiapkan pagu dana Rp 2,5 miliar.

Pekerjaan tahap kedua ini dikerjakan dengan nilai kurang lebih Rp 1,9 miliar.

Selain perbaikan akses dan interior, anggaran tersebut juga digunakan untuk merampingkan sejumlah pohon di sekitar masjid serta membongkar fasilitas yang dinilai tidak representatif, seperti halte lama, papan nama, dan sebagian pagar.

"Seminggu terakhir sudah terlihat aktivitas pembongkaran dan perapian. Beberapa alat berat juga diturunkan di sisi utara masjid untuk meratakan lahan," tambah Irwan.

Lebih jauh, revitalisasi Masjid An Nur Pare juga diarahkan untuk mengembangkan kawasan ini sebagai Islamic Centre.

Salah satu ikon yang akan dibangun adalah miniatur Kabah lengkap dengan Safa-Marwa, Makam Ibrahim, dan fasilitas manasik haji lainnya.

Dengan adanya pembangunan miniatur Kabah, Masjid An Nur tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah harian, tetapi juga pusat pembelajaran manasik haji bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Hal ini diharapkan mampu menjadikan kawasan An Nur sebagai destinasi religius yang representatif.

"Target kami, di akhir November semua pekerjaan bisa selesai. Harapannya, Masjid An Nur benar-benar bisa menjadi pusat ibadah yang nyaman sekaligus pusat kegiatan Islam di Kabupaten Kediri," tandas Irwan.