Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Furdan Jemput Siswa Satu-satu dari Rumah untuk Sekolah, Kini Prestasi Murid Sampai Kancah Dunia

Seorang guru bernama Furdan di pedalaman Papua mengungkapkan perjuangannya membuat para siswa berprestasi, ternyata hasil tak mengkhianati.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
PRESTASI GURU - Furdan seorang guru di pedalaman Papua yang mendatangi rumah muridnya satu persatu untuk mengajak ke sekolah. Usaha tak sia sia kini para muridnya beprestasi. 

TRIBUNJATIM.COM - Pak guru Furdan, seorang pengajar yang rela hidup dan mencerdaskan anak-anak bangsa di pedalaman Papua akhirnya mengurai kisahnya.

Furdan Kinder, seorang guru asal Distrik Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat bersama murid-muridnya.

Kasih sayang para siswa tergambar dari kerelaan mereka menunggu serta berlarian menyusuri pinggiran sungai hingga masuk wilayah hutan kala melepas gurunya yang hendak menempuh ribuan kilometer untuk membawa nama Indonesia ke kancah dunia.

Furdan sangat disayangi murid-muridnya.

Sebab, kegigihannya membuat anak-anak Distrik Tomu perlahan bagai menemukan pelita dalam gulita lewat huruf dan kata di buku yang kini telah bisa mereka baca.

Furdan Kinder adalah seorang guru kelas 6 SD Inpres Tomu, pemuda asli Distrik Tomu kelahiran 7 Mei 2002 yang mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak di Distrik Tomu yang memiliki tingkat literasi cukup rendah.

Furdan bersekolah SD-SMA di Distrik Tomu, dan keluar dari daerah asal untuk berkuliah di Universitas Muhammadiyah Sorong.

Semasa kuliah, saat ia pulang, ia mendapati fakta yang membuatnya prihatin.

Fakta yang membuatnya ingin membuatnya menolong para generasi penerus agar tak kian terjerumus.

"Saya perhatikan siswa-siswi SD-SMA kalau sudah pegang bensin mereka hirup-hirup, dan di sini angka literasi minim sekali," kata Furdan, Jumat (5/9/2025).

Baca juga: Disuguhi Trek Menantang, Pelari Jerman Bagikan Kesan Menarik Banyuwangi Ijen Green Trail Run 2025

Furdan tak diam saja, ia mulai menyiapkan langkah.

Di tengah aktivitas perkuliahan, Furdan menimba kesempatan dengan mengikuti kegiatan kampus merdeka yang ditempatkan di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Ia mengajar dan ditempatkan di SMP Negeri 5 Kota Sorong selama 6 bulan untuk mendalami literasi, numerasi dan adaptasi teknologi yang juga menjadi bekalnya seusai lulus sarjana dan kembali ke kampung halamannya.

Furdan yang mengetahui adanya kekurangan tenaga guru kemudian segera mengirimkan surat lamaran, dan dengan pengalaman yang dimiliki, ia diterima sebagai guru kontrak BPMIGAS melalui yayasan Muhammadiyah.

Baca juga: Amanda Moncer, Kenang Dukungan Almarhum Ayah Lewat Kemenangan Smansa Mojokerto

"Saya pertama kali mengajar langsung diberi tanggung jawab menjadi wali kelas 5," ucap Furdan mengenang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved