Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BMKG Prediksi Musim Hujan Kediri Datang Lebih Awal 1 Bulan, Warga Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Dhoho Kediri merilis prediksi musim hujan tahun 2025/2026

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ISYA ANSHORI
ILUSTRASI - Terlihat jalanan usai diguyur hujan di wilayah Kabupaten Kediri. 

Ringkasan Berita:
  • Prediksi Utama: Awal Musim Hujan Lebih Awal (Maju 1 bulan/Tiga Dasarian).
  • Waktu Kedatangan: Antara Akhir September hingga Akhir Oktober 2025.
  • Wilayah Paling Awal: ZOM 292 (Semen, Mojo) – September Dasarian III.

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Dhoho Kediri merilis prediksi musim hujan tahun 2025/2026 untuk wilayah Kota dan Kabupaten Kediri

Dalam rilis tersebut, BMKG menyebutkan bahwa musim hujan tahun ini diperkirakan datang lebih awal dari biasanya di sebagian besar wilayah Kediri.

Kepala Stasiun Meteorologi Dhoho Kediri Lukman Soleh menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer dan laut, kondisi El Nino Southern Oscillation (ENSO) diprediksi berada pada fase netral hingga akhir 2025, sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif akan bertahan sampai November sebelum kembali netral. 

Baca juga: Update Harga Cabai di Kediri November 2025, Merah Besar Turun, Rawit dan Keriting Naik

Kondisi ini menjadi faktor pendorong percepatan datangnya musim hujan di wilayah Jawa Timur, termasuk Kediri.

"Sebagian besar wilayah Kabupaten dan Kota Kediri diperkirakan akan mengalami awal musim hujan antara akhir September hingga akhir Oktober 2025. Artinya, lebih cepat dibandingkan kondisi normal periode 1991-2020," jelas Lukman kepada Tribun Jatim Network, Senin (3/11/2025). 

ZOM 292 Paling Awal, Puncak Musim Bervariasi

Wilayah Kediri terbagi menjadi lima Zona Musim (ZOM) yakni ZOM 291 hingga ZOM 297. Dari lima zona tersebut ZOM 292 yang mencakup Kecamatan Semen dan Mojo menjadi wilayah paling awal memasuki musim hujan, yakni pada September dasarian III. 

Sementara itu, wilayah ZOM 297 yang meliputi Kecamatan Gurah, Pare, dan sekitarnya diprediksi menjadi yang paling akhir yaitu pada Oktober dasarian III. 

BMKG mencatat, dibandingkan dengan kondisi normal awal musim hujan di Kediri akan maju hingga tiga dasarian atau sekitar satu bulan lebih cepat. 

Zona 293 bahkan menunjukkan percepatan lebih dari tiga dasarian. Kondisi ini menandakan curah hujan mulai meningkat lebih dini dari biasanya.

Untuk puncak musim hujan BMKG memperkirakan akan terjadi secara bervariasi di tiap wilayah. ZOM 293 dan 296 akan mencapai puncaknya pada Desember 2025 sementara ZOM 291 dan 297 pada Januari 2026 dan ZOM 292 pada Februari 2026. 

Dari sisi intensitas, curah hujan selama musim hujan 2025/2026 diprediksi berkisar antara 1.500-2.500 milimeter per tahun tergantung zona wilayah. Sebagian besar wilayah sekitar 80 persen akan mengalami sifat hujan normal. 

Sementara satu zona (ZOM 296) diprediksi mengalami sifat hujan atas normal yang berarti curah hujannya lebih tinggi dari rata-rata tahunan.

Baca juga: Meriahnya Jalan Sehat Sarungan di Kota Kediri yang Diikuti Ribuan Santri

BMKG juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan dan puncak musim hujan. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang perlu diantisipasi terutama di wilayah dengan topografi curam dan dataran rendah.

"Kami mengimbau agar masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor pertanian melakukan langkah mitigasi sejak dini. Terutama menjaga sistem drainase, memperhatikan kondisi lahan, serta menyesuaikan waktu tanam dengan prakiraan musim hujan," pesan Lukman.

Adapun informasi lengkap mengenai prediksi musim hujan di wilayah Kediri dapat diakses melalui laman resmi BMKG Jawa Timur di https://staklim-jatim.bmkg.go.id/b/musiman.pdf](https://staklim-jatim.bmkg.go.id/b/musiman.pdf. 

Dengan adanya informasi ini, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mampu meminimalkan risiko bencana akibat cuaca ekstrem.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved