ART Santai Ambil Barang Majikan Meski Diteriaki, Gajinya Tak Dibayar 3 Bulan: Buat Anak Saya Makan

Dari pengakuannya, terlihat jelas bahwa ia berada dalam posisi sulit.

Haknya sebagai pekerja belum terpenuhi, sementara kebutuhan hidup untuk anak dan tempat tinggal tidak bisa ditunda.

Meski begitu, sang majikan menolak alasan tersebut dan tetap menyebut perbuatan ART-nya sebagai tindakan kriminal.

"Apakah dibenarkan? Anda ngambil-ngambil barang saya, itu kriminal," hardik majikan pria.

Ia berdalih bahwa ia sebenarnya berencana membayar gaji yang tertunda minggu depan.

Meski janji tersebut tampaknya tak lagi berarti bagi sang ART yang sudah terdesak oleh keadaan.

Ketegangan mencapai puncaknya ketika sang ART balik menantang majikannya.

"Saya juga bisa nuntut Bapak balik kalau Bapak tiga bulan enggak bayar," tegasnya.

Video ini dengan cepat menyebar luas dan menimbulkan perdebatan di kalangan netizen.

Banyak yang menyuarakan simpati kepada sang ART, menilai tindakannya sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan setelah hak dasarnya sebagai pekerja diabaikan.

Sebagian lainnya berpandangan bahwa apapun alasannya, mengambil barang tanpa izin tetap tidak dapat dibenarkan secara hukum dan bisa dianggap pencurian.

Peristiwa ini akhirnya membuka kembali diskusi publik mengenai perlindungan hak-hak pekerja domestik di Indonesia.

Selain itu juga mengingatkan pentingnya kesadaran hukum bagi para pemberi kerja untuk memenuhi kewajiban mereka secara tepat waktu.

Baca juga: Kepsek Pasrah 630 Siswa Mogok Sekolah usai Dituding Aniaya Siswa Merokok, Curiga Ada yang Membekingi

Memang, asisten rumah tangga pada dasarnya bukan pekerjaan yang ringan.

Pekerjaan rumah lebih menumpuk daripada yang terlihat dan tidak ada habisnya.