Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Ali Mujiono, Pria Tamatan SD tapi Produk Panah Buatannya sampai Amerika, Dulu Modal Rp 100.000

Meski hanya lulusan SD, namun Ali tak patah arang sambil terus mencari peluang penghasilan di tengah kesulitannya saat merantau hingga jadi pengusaha.

Editor: Torik Aqua
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
HORSEBOW Pemilik usaha Kalimasda Horsebow Ali Mujiono, menunjukkan salah satu panahan buatannya yang merupakan pesanan pembeli, berlokasi di rumahnya beralamat di Desa Harjasari, RT 07/RW 04, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Selasa (14/10/2025). Merintis usaha sejak tahun 2016, Ali Mujiono berhasil menjual produk panahan horsebow miliknya sampai ke berbagai belahan dunia seperti Austria, Jerman, Italia, Australia, Amerika, UK (United Kingdom) dan terbanyak dari Malaysia, sedangkan di Indonesia pemasaran merata sampai ke Papua. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Ali Mujiono, pria tamatan Sekolah Dasar (SD) yang produknya kini diekspor sampai ke luar negeri, mulai dari Malaysia hingga Amerika Serikat.

Meski hanya lulusan SD, namun Ali tak patah arang sambil terus mencari peluang penghasilan di tengah kesulitannya saat merantau.

Ali Mujiono merupakan pemilik usaha Kalimasada Horsebow.

Pengertian horsebow adalah busur tradisional yang dirancang khusus untuk digunakan saat berkuda karena ukurannya lebih pendek sehingga lebih mudah dikendalikan di atas pelana.  

Baca juga: Pengusaha Asal Jatim Sebut Dolomit Dari Gresik dan Lamongan Berpotensi Jadi Aset Strategis Nasional

Berbekal belajar melalui media sosial dan pengalamannya, Ali Mujiono kini membuktikan dirinya mampu sukses di bidang usaha tersebut.

Ali Mujiono merupakan warga Desa Harjasari, RT 07/RW 04, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Saat ditemui di rumahnya pada Selasa (14/10/2025), Ali Mujiono bercerita mengenai perjalanan hidupnya dari awal sampai titik mampu membangun usaha Kalimasada Horsebow yang peminatnya dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. 

Awalnya Ali Mujiono merantau untuk bekerja sebagai kuli bangunan yang saat itu membangun sebuah kontrakan dekat Pasar Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekitar tahun 2010. 

Dalam waktu dua bulan proyek sudah selesai dan Ali Mujiono mulai memutar otak bagaimana tetap bisa bertahan hidup di perantauan dengan hanya memiliki sisa uang Rp100 ribu. 

Dengan sisa uang yang ada, Ali Mujiono memutuskan untuk diputar sebagai modal berjualan asongan yang saat itu menjual rokok. 

Dia kemudian meminta kardus bekas dan memulai menjadi pedagang asongan di sekitar Pasar Parung. 

Setelahnya bertambah selain rokok juga menjual air mineral. 

Ali Mujiono mulai melakukan aktivitas berjualan asongan sejak dini hari sampai pukul 03.00 WIB karena Pasar Parung buka 24 jam. 

Biasanya dari pukul 03.00 WIB Ali Mujiono mampir ke warnet untuk mencari berbagai informasi seperti ilmu tentang marketing, motivasi usaha dan lainnya. 

Untuk menambah penghasilan, pria 38 tahun ini selain berjualan asongan juga menjual pulsa elektrik mengambil dari konter kenalannya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved