Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sanggara Telanjur Emosi Anaknya Sakit Diantar ke RS Naik Odong-odong, Camat: Mungkin Bapak Panik

Tengah viral di media sosial seorang warga ngamuk karena antar anaknya ke rumah sakit naik odong-odong. Warga itu diketahui bernama Sanggara (65).

Editor: Ani Susanti
Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
PASIEN NAIK ODONG-ODONG - Sanggara (65), warga Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, saat menceritakan kejadian viral dirinya marah-marah kepada kantor Desa Solokanjeruk karena tak dipinjami kendaraan untuk mengantar anak yang sakit. Ia marah karena anaknya yang sakit harus diantar naik odong-odong. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial seorang warga ngamuk karena antar anaknya ke rumah sakit naik odong-odong.

Warga itu diketahui bernama Sanggara (65).

Dalam video yang viral, Sanggara atau Ara tampak marah-marah di depan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya, Kabupaten Bandung.

Setelah ditelusuri, Sanggara merupakan warga Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.

Sanggara mengaku marah karena terpaksa membawa anaknya yang sedang sakit parah menggunakan kendaraan odong-odong.

Dia tidak mendapatkan pelayanan mobil dari Kantor Desa Solokanjeruk.

Dia masih terlihat kesal saat ditemui di rumahnya, yang tidak jauh dari Kantor Desa Solokanjeruk, Selasa (14/10/2025).

Dia menceritakan, momen dia menantar anaknya ke RSUD itu pada Minggu (12/10/2025) malam.

"Saya marah itu karena saya datang ke desa untuk minta tolong mengantarkan anak saya menggunakan mobil ambulans desa. Saya lihat mobil itu ada. Tapi kata orang desa, mobil itu khusus untuk ibu-ibu," ujar Sanggara, melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Pria Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Digotong Pakai Keranda, Lengkap sambil Kenakan Kafan

Padahal, kata Sangara, kondisi anaknya sakit sehingga butuh diantarkan secepatnya ke rumah sakit.

Anaknya saat itu sedang pusing, mual, dan mules secara bersamaan dalam waktu singkat.

Mendapat "penolakan" untuk memakai ambulans, Sangara terpaksa mengambil langkah inisiatif meminjam kendaraan odong-odong kepada bosnya.

"Saya emosi waktu itu (di Kantor Desa Solokanjeruk), ngomong kasar dan langsung pergi menyalakan motor untuk mengambil odong-odong. Saya langsung bawa anak saya pakai selimut tiga rangkap dan dua bantal karena naik odong-odong terbuka, karena takut anak saya masuk angin," katanya.

Sanggara yang masih emosi sempat memvideokan aksinya setelah anaknya mendapat perawatan di RSUD Majalaya.

Dalam video tersebut, dia melontarkan kritikan pedas kepada Kantor Desa Solokanjeruk hingga akhirnya seorang satpam rumah sakit mencoba menenangkannya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved