Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Buntut Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Urus SLF

Antisipasi kejadian ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo terulang, Wali Kota Malang tekankan pentingnya mengurus Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Diskominfo Kota Malang
BERTEMU PENGURUS - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bertemu pengurus Yayasan Masjid Agung Jami Kota Malang membahas perlunya memperhatikan syarat bangunan aman agar kejadian di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tidak terjadi di Kota Malang, Jawa Timur. Wahyu mengatakan, aspek SLF menjadi hal penting dalam proses pembangunan. Termasuk untuk bangunan pondok pesantren dan rumah ibadah, Selasa (7/10/2025). 

Pemeriksaan ini akan melibatkan perguruan tinggi, karena jumlah tenaga teknis di Pemkot Malang dinilai masih terbatas.

“Setelah itu nanti dicek PBG dan SLF. Banyak yang belum punya karena berbagai faktor. Biasanya bangunannya dikerjakan bertahap, kadang tanpa desain sesuai standar,” terangnya.

Bisri menilai, pengurusan PBG dan SLF kerap terkendala biaya dan proses administrasi yang rumit.

Karena itu, ia mendorong pemerintah hadir secara aktif memberikan pendampingan, bahkan bila perlu menggratiskan biaya pengurusan untuk bangunan publik seperti masjid dan pondok pesantren.

“Mereka tidak punya uang untuk mengurus PBG dan SLF. Nah itu harus ada pendamping yang bisa menghitung struktur dan sebagainya. Pemerintah harus hadir, karena ini bangunan publik. Kalau perlu digratiskan,” tegasnya.

Menurutnya, di Kota Malang ada dua pola pembangunan tempat ibadah: ada yang dikelola oleh kontraktor profesional dan ada pula yang dibangun secara swadaya masyarakat.

Meski begitu, Bisri menegaskan, pengurusan PBG dan SLF tetap penting karena menjadi jaminan keamanan bangunan.

“Kalau mengurus PBG dan SLF, pasti aman. Pemerintah tidak akan mengeluarkan izin kalau syaratnya belum terpenuhi,” ujarnya.

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Baghrul Maghfiroh Malang, Bisri mencontohkan bahwa pihaknya saat ini juga tengah mengurus SLF.

Ia juga menekankan pentingnya pembagian peran di lingkungan pondok agar santri bisa fokus belajar.

“Kalau di tempat saya, santri tidak saya tugaskan untuk ngecor. Tugasnya santri itu mencari ilmu. Kalau mau mencari berkah, ya dengan bersedekah, bukan dengan kerja bangunan,” tuturnya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Bisri berharap seluruh bangunan publik keagamaan di Kota Malang dapat memenuhi standar keamanan dan legalitas sesuai peraturan yang berlaku. 

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved