Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Buntut Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Urus SLF
Antisipasi kejadian ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo terulang, Wali Kota Malang tekankan pentingnya mengurus Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Pemeriksaan ini akan melibatkan perguruan tinggi, karena jumlah tenaga teknis di Pemkot Malang dinilai masih terbatas.
“Setelah itu nanti dicek PBG dan SLF. Banyak yang belum punya karena berbagai faktor. Biasanya bangunannya dikerjakan bertahap, kadang tanpa desain sesuai standar,” terangnya.
Bisri menilai, pengurusan PBG dan SLF kerap terkendala biaya dan proses administrasi yang rumit.
Karena itu, ia mendorong pemerintah hadir secara aktif memberikan pendampingan, bahkan bila perlu menggratiskan biaya pengurusan untuk bangunan publik seperti masjid dan pondok pesantren.
“Mereka tidak punya uang untuk mengurus PBG dan SLF. Nah itu harus ada pendamping yang bisa menghitung struktur dan sebagainya. Pemerintah harus hadir, karena ini bangunan publik. Kalau perlu digratiskan,” tegasnya.
Menurutnya, di Kota Malang ada dua pola pembangunan tempat ibadah: ada yang dikelola oleh kontraktor profesional dan ada pula yang dibangun secara swadaya masyarakat.
Meski begitu, Bisri menegaskan, pengurusan PBG dan SLF tetap penting karena menjadi jaminan keamanan bangunan.
“Kalau mengurus PBG dan SLF, pasti aman. Pemerintah tidak akan mengeluarkan izin kalau syaratnya belum terpenuhi,” ujarnya.
Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Baghrul Maghfiroh Malang, Bisri mencontohkan bahwa pihaknya saat ini juga tengah mengurus SLF.
Ia juga menekankan pentingnya pembagian peran di lingkungan pondok agar santri bisa fokus belajar.
“Kalau di tempat saya, santri tidak saya tugaskan untuk ngecor. Tugasnya santri itu mencari ilmu. Kalau mau mencari berkah, ya dengan bersedekah, bukan dengan kerja bangunan,” tuturnya.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Bisri berharap seluruh bangunan publik keagamaan di Kota Malang dapat memenuhi standar keamanan dan legalitas sesuai peraturan yang berlaku.
Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.
Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Multiangle
Running News
TribunBreakingNews
Wali Kota Malang
Wahyu Hidayat
Sertifikat Laik Fungsi
TribunJatim.com
berita Kota Malang terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Meminta Maaf, Yakini Para Korban Wafat dalam Keadaan Mulia |
![]() |
---|
Suasana Terkini Ponpes Al Khoziny usai Operasi Pencarian Korban Dihentikan, Akses Jalan Sudah Dibuka |
![]() |
---|
Imbas Ponpes Al Khoziny Ambruk. Menag Nasaruddin Bakal Data dan Panggil Seluruh Pimpinan Pondok |
![]() |
---|
Senyum Syaiful Santri Korban Ponpes Al Khoziny Ingin Punya Kaki Palsu, Ayah Ikhlas: Dia Takut Minder |
![]() |
---|
67 Korban Tewas, Polda Jatim Buka Suara Soal Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.