Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Produksi Ikan Air Laut di Kabupaten Malang Capai 24 ribu ton, Lebihi Target, Ikan Layur Mendominasi

Hasil tangkapan ikan laut di Kabupaten Malang mencapai 24 ribu ton pada triwulan ketiga 2025, meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ipunk Purwanto
TANGKAP IKAN - Sejumlah nelayan Pantai Sendangbiru membawa ikan hasil tangkapannya di dermaga Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Senin (3/2/2025). Para nelayan di Pantai Sendangbiru tidak maksimal dalam mencari ikan karena cuaca yang buruk. 
Ringkasan Berita:
  • Hasil tangkapan ikan laut di Kabupaten Malang mencapai 24 ribu ton pada triwulan ketiga 2025, meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya
  • Ikan layur menjadi komoditas dominan dengan produksi 5 ribu ton
  • Seluruh hasil tangkapan nelayan terserap pasar

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pada triwulan ketiga 2025, hasil tangkapan ikan air laut dari nelayan di perairan Kabupaten Malang, Jawa Timur telah mencapai 24 ribu ton. 

Jumlah hasil tangkapan ini di perairan Kabupaten Malang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Viktor Sembiring mengatakan produksi ikan di triwulan tiga ini telah melebihi target.

Di tahun sebelumnya, tangkapan ikan hanya mencapai 21 ribu ton.

"Di triwulan tiga ini peningkatannya sekitar 4 persen dari tahun lalu. Sekarang sudah 24 ribu ton jadi sudah di atas target," kata Victor saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Kelangkaan Solar Ancam Kesejahteraan Nelayan di Lamongan, Terpaksa 2 Hari Tak Melaut

Ikan Layur Jadi Komoditas Dominan

Tangkapan ikan laut terbesar didominasi oleh ikan layur. Di tahun ini produksinya pun mencapai 5 ribu ton. Padahal di tahun sebelumnya hanya 1.500 ton saja.

Menurutnya, ikan yang selama ini banyak ditemukan di perairan Pacitan itu bergeser ke perairan laut Malang selatan. Terutama paling banyak ditemukan di perairan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaen Malang.

"Di sana (Desa Pujiharjo) nelayan penangkap ikan layur perkembangannya begitu pesat. Dulunya kapal yang berlayar hanya 30 unit sekarang meningkat pesat menjadi 320 unit kapal," jelasnya.

Oleh karena itu, dikatakan Victor, Desa Pujiaharjo ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Merah Putih oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebab, penangkapan ikan layur di perairan ini meningkat pesat selama 2 tahun belakangan.

Baca juga: Korban Selamat Kapal Ikan Terbakar di Samudera Hindia Ceritakan Detik-detik Ledakan di Ruang Mesin

Selain di Desa Pujiharjo, hasil tangkapan di perairan Sendangbiru, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan juga meningkat. Disebutkan Victor, trend peningkatan hasil tangkapan cukup positif dibandingkan tahun lalu.

Tak hanya ikan layur, ikan jenis pelagis seperti tongkol, maupun salem juga mengalami peningkatan. Baik itu ikan jaringan maupun ikan pancingan.

"Makanya semua tren ikan itu sebenarnya meningkat dibanding tahun lalu. Termasuk ikan karang atau ikan pinggiran juga meningkat," bebernya.

Meskipun hasil tangkapan nelayan meningkat, Victor menjelaskan semuanya terserap di pasar. Artinya tidak ada ikan yang terbuang atau tidak laku.

"Semua ikan yang ditangkap tidak pernah ada yang dibuang, jadi semuanya diserap oleh pasar. Pasarnya itu bsia dari sisi pedagang besar yang dijual ke konsumen langsung atau dari pedagang yang melayani unit pengolahan ikan," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved