Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bus Transjatim Malang Raya

Paguyuban Angkot Malang Menerima Kehadiran Transjatim, Siap Jadi Feeder, Minta Pemerintah Konsisten

Forum Komunikasi Paguyuban Angkutan Kota menyatakan siap mendukung penuh operasional Trans Jatim Kota Malang sebut komitmen telah disepakati

Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ipunk Purwanto
TRANSJATIM - Bus Trans Jatim koridor Malang Raya dengan nama Gajayana, melintas di kawasan Kayutangan Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang Sabtu (22/11/2025). Sebanyak 15 unit Bus Trans Jatim Gajayana disiapkan untuk melayani rute Malang–Batu guna memperkuat konektivitas, memudahkan akses wisata, mengurangi kemacetan, dan mendukung transisi angkutan lokal ke layanan bus terstandar. Bus Trans Jatim Gajayana akan mengenakan tarif untuk pelajar dan Mahasiswa Rp 2500 dan tarif umum Rp 5 ribu. 

Ringkasan Berita:
  • Pengemudi angkot Malang menerima kehadiran Trans Jatim dengan syarat komitmen pemerintah dijalankan.
  • Kesepakatan utama: pengalihan bus sekolah ke angkot dan angkot difungsikan sebagai feeder.
  • Situasi kondusif, namun kebijakan harus dikawal agar tidak jadi boomerang bagi pengemudi.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Para pengemudi angkot di Kota Malang menerima kehadiran Trans Jatim. 

Forum Komunikasi Paguyuban Angkutan Kota menyatakan siap mendukung penuh operasional Trans Jatim di Kota Malang, selama seluruh komitmen pemerintah daerah benar-benar dijalankan. 

Hal itu disampaikan Koordinator Paguyuban, Stefanus Hari Wahyudi, atau akrab disapa Sam Obek, pada Minggu (23/11/2025).

Sam Obek menegaskan bahwa pihaknya telah melalui berbagai pertemuan dan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Malang.

“Yang terpenting semua kembali ke rekan-rekan angkutan kota. Sudah diterima karena kebijakan Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang sudah bertemu, jadi sudah tidak ada masalah lagi,” ujarnya.

Baca juga: Sejumlah Sopir Angkot di Kota Batu Direkrut Jadi Driver Bus Transjatim Malang Raya

Kesepakatan Utama

Salah satu kesepakatan utama adalah pengalihan bus sekolah milik Pemkot Malang ke angkutan kota, yang akan memperkuat layanan angkutan pelajar. 

Hal ini menjadi kunci agar pengemudi angkot tetap mendapatkan ruang usaha setelah adanya layanan bus Trans Jatim.

“Segera saja Pemkot Malang menepati janji. Pengalihan bus sekolah dialihkan ke angkutan kota. Akhirnya rekan-rekan bisa menerima,” kata Sam Obek.

Baca juga: Ramai Warga Ingin Rasakan Sensasi Naik Bus Transjatim, Ruang Tunggu Terminal Batu Sampai Tak Cukup

Paguyuban angkot menyatakan setuju jika angkot difungsikan sebagai feeder Trans Jatim, yakni moda pengumpan yang membawa penumpang dari permukiman menuju halte-halte utama.

“Angkutan kota ini dijadikan feeder. Itu yang ditunggu teman-teman. Kalau feeder mengikuti aturan trayeknya, apa yang diinginkan akan diikuti,” tegasnya.

Saat ini terdapat sekitar 30 pengemudi angkutan kota yang tercatat menjadi pengemudi Trans Jatim. Meski menerima kebijakan tersebut, Sam Obek menekankan bahwa implementasi di lapangan butuh pengawasan berkelanjutan. Ia ingin agar kesejahteraan pengemudi tetap terjamin.

“Selama Pemkot Malang berkomitmen, saya rasa baik. Makanya ini perlu pengawalan berkelanjutan. Kesejahteraan harus terjamin,” ujarnya.

Salah satu kendala saat ini adalah belum rampungnya pemasangan halte Trans Jatim. Pun jalur trayek yang akan menjadi jalur feeder belum dipastikan.

“Masih tahap pembenahan halte. Belum terpasang semua, baru di titik tertentu,” tambahnya.

Tidak Ada Gejolak, tapi Pemerintah Diminta Konsisten

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved