Sertifikasi Kurator Keris Jadi Langkah Strategis Pelestarian Budaya Indonesia
kolektor sekaligus pelestari pusaka nusantara KRA Rivo Cahyono Setyonegoro ikuti sertfikasi BNSP melalui LSP perkerisan Indonesia
Poin Peniting :
- Kolektor sekaligus pelestari pusaka nusantara KRA Rivo Cahyono Setyonegoro ikuti sertfikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui LSP (lembaga sertifikasi profesi) Perkerisan Indonesia
- Program sertifikasi dinilai sebagai langkah strategis dari pemerintah
- Profesi kurator keris kerap dipandang sebelah mata padahan punya peran vital
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, kolektor sekaligus pelestari pusaka nusantara berkesempatan mengikuti program sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui LSP (lembaga sertifikasi profesi) Perkerisan Indonesia yg dilaksanakan di Bali, dalam rangkaian acara "Harmoni Pemajuan Kebudayaan" yg dibuka oleh Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI.
"Saya merasa sangat bangga diundang untuk mengikuti sertifikasi dr LSP Perkerisan Indonesia, ini merupakan langkah tepat pemerintah dalam memberi perhatian pada seni pusaka keris yang selama ini tidak mendapat perhatian," ungkapnya.
KRA Rivo Cahyono Setyonegoro yang sudah tersertifikasi sebagai edukator Keris, kali ini mendapatkan sertifikasi sebagai kurator Keris, menyampaikan dengan adanya keabsahan dari pemerintah ini adalah langkah yang strategis untuk memajukan budaya Tradisi Perkerisan di Indonesia dan ini menjadi langkah tepat dalam melestarikan pusaka nusantara.
KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, kolektor sekaligus pelestari pusaka nusantara ini menilai langkah BNSP tersebut sebagai tonggak penting bagi dunia perkerisan Indonesia.
“Program ini merupakan langkah maju dalam memberikan penghargaan pada para pengrajin, empu, dan kolektor keris. Dengan adanya sertifikasi resmi, profesi kurator keris mendapatkan legitimasi sekaligus menjaga & meningkatkan standar edukasi, profesionalisme dalam perawatan pusaka,” ujar Rivo.
Baca juga: Dua Keris Presiden Prabowo Ramaikan Pameran Keris Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi di Surabaya
Rivo menambahkan, selama ini profesi kurator keris kerap dipandang sebelah mata.
Padahal, peran mereka sangat vital, mulai dari menentukan usia, menilai keaslian, hingga mengungkap nilai historis sebuah pusaka. Dengan adanya sertifikasi dr BNSP, profesi ini tidak lagi dianggap sekadar hobi, melainkan sebuah pekerjaan yang diakui negara.
Rivo memandang, sertifikasi ini bukan hanya simbol legitimasi, tetapi juga pintu masuk untuk mencetak kurator-kurator baru di berbagai daerah.
Ia berharap ke depan setiap daerah yang memiliki senjata tradisional, seperti Badik Bugis, Mandau Kalimantan, dan pedang dari wilayah lain dapat memiliki kurator profesional, kredibel sesuai kearifan lokal masing-masing.
“Kalau dulu pameran atau lelang keris internasional banyak dikurasi orang luar negeri yg belum tentu mengerti keris lebih mendalam, sekarang kesempatan itu terbuka bagi orang Indonesia karena kita sudah memiliki sertifikasi resmi yg dikeluarkan oleh BNSP dan diakui secara nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Kecintaan Rivo pada budaya nusantara tidak berhenti pada koleksi pribadi yang telah mencapai ratusan keris, tombak, dan pusaka lain. Melalui Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi dan Koperasi Ethnic Indonesia Sejahtera, ia juga aktif menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa Prodi Keris ISI Surakarta serta mendukung UMKM yang bergerak di sektor budaya.
Baca juga: Wamen Kebudayaan Giring Ganesha Ikut Bikin Keris di Festival Budaya Spiritual 2025 di Tulungagung
Langkah-langkah tersebut, menurutnya, merupakan bentuk nyata pelestarian budaya yang berkelanjutan. “Saya ingin generasi muda melihat pusaka bukan hanya dari sisi mitos atau spiritualitas, tapi juga sebagai karya seni yang kaya filosofi, teknis pembuatannya rumit, dan layak mendapat tempat di panggung internasional,” tegasnya.
Kehadiran pejabat lintas instansi, termasuk perwakilan BNSP, kementerian, hingga tokoh politik, dalam acara sertifikasi ini kian menegaskan bahwa seni pusaka bukan lagi sekadar warisan tradisional, melainkan bagian dari strategi kebudayaan nasional.
Bagi Rivo, momen ini adalah batu loncatan bagi para kurator pusaka Indonesia untuk meng-upgrade diri, mendapatkan pengakuan internasional, dan menjaga warisan leluhur dengan cara yang profesional.
Menteri Kebudayaan
kurator keris
budaya
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
KRA Rivo Cahyono Setyonegoro
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Kepala Bappeda Sidoarjo Heri Soesanto Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Rusunawa Tambaksawah |
![]() |
---|
Gedung Grahadi Segera Diperbaiki, Gubernur Jatim Khofifah Kumpulkan Sejarawan dan Pakar Cagar Budaya |
![]() |
---|
Noel Mantan Wamenaker Akui Salah di Kasus Korupsi Sertifikasi K3: Penyesalan dalam Hidup |
![]() |
---|
Update Pasca Kericuhan Kota Kediri, 42 Orang Diamankan, 24 Resmi Jadi Tersangka, 18 Dipulangkan |
![]() |
---|
Klarifikasi Perusahaan soal Sosok Para Driver Ojol Temui Wapres Gibran yang Dicurigai Settingan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.