Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Surat Terbuka untuk Presiden dari Artis yang Mengaku Dulu Mencoblos Prabowo saat Pemilu

Artis Ibu Kota mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Prabowo di tengah situasi memanas yang terjadi antara warga dengan para pejabat negara.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
SURAT UNTUK PRABOWO - Potret Prabowo sebelum dilantik menjadi presiden pada tahun 2024. Kini seorang artis merasa kecewa dan mengungkapkan surat terbuka setelah setahun lalu akui memilih Prabowo. 

"Saya tidak akan bisa terus diam jika ada ketidakadilan.. Ayo Pak Presiden, jangan buat kami sedih dan kecewa dengan pilihan yang sudah menjadikan Bapak pemimpin negeri ini," tulisnya.

"Saya tidak berharap golput adalah pilihan terbaik saya di Pemilu berikutnya akibat krisis kepercayaan terhadap siapa pun pilihan calon nya nanti," sambungnya.

Desta menilai Prabowo wajib membuat keputusan penting dalam waktu sesegera mungkin, untuk bisa memperbaiki Indonesia lagi.

"Ketegasan dan kebijakan Bapak sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa ini, termasuk harus mendengarkan keresahan kita sebagai rakyat," tulisnya.

Baca juga: Gedung Grahadi Segera Diperbaiki, Gubernur Jatim Khofifah Kumpulkan Sejarawan dan Pakar Cagar Budaya

Desta memastikan Rakyat dan Prabowo Subianto ingin Indonesia menjadi lebih baik lagi setelah ini.

"Yuk Pak.. kita pasti sama kok. Ingin Indonesia lebih baik Dan harapan itu masih ada.. Terima kasih Pak Presiden," tulis Desta.

Diberitakan sebelumnya, Demonstrasi besar-besaran terjadi di seluruh Indonesia sejak 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025.

Para demonstran yang berisi mahasiswa hingga warga sipil menyuarakan aspirasi mereka di jalan, baik di depan gedung DPR RI, Polda Metro Jaya, Hingga Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Selama sepekan aksi demonstrasi berlangsung menimbulkan korban jiwa, Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai dilindas rantis brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.

Hal itu membuat amarah Warga Indonesia memuncak, mereka kembali ke jalan pada 29 Agustus 2025 di Polda Metro Jaya dan DPR RI.

Setelah aksi yang digelar dari sore sampai malam hari, para demonstran melakukan pengeluaran fasilitas umum hingga melakukan penjarahan, kepada rumah-rumah politisi yang dianggap berperilaku tidak baik.

Diantaranya Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, hingga Nafa Urbach. 

Saran dan Pesan Redaksi: Unjuk rasa dan demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara dalam berdemokrasi dan menyuarakan aspirasi yang dilindungi Undang-Undang. Namun untuk kepentingan bersama, demonstrasi sebaiknya dilakukan secara damai tanpa adanya aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved