Berita Viral
Penasihat Ahli Kapolri Kuak Taktik Perusuh Beraksi saat Demo, Ada 1 Situasi Khusus yang Dimanfaatkan
Dalang di balik kerusuhan yang terjadi saat aksi demo di Indonesia kini menjadi sorotan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dalang di balik kerusuhan yang terjadi saat aksi demo di Indonesia kini menjadi sorotan.
Orang-orang yang beraksi rusuh tiap ada demo besar ini memiliki pola khusus.
Hal ini seperti diungkapkan Penasihat Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi.
Aryanto mengungkapkan, taktik ini digunakan para perusuh untuk memicu tindakan anarkis, memanipulasi situasi, dan mengaburkan fakta di mata publik.
Dalam dialognya di acara Sapa Indonesia Pagi KompasTV pada Selasa (2/9/2025), Aryanto yang telah menangani demonstrasi sejak tahun 1998, menegaskan bahwa tidak semua aksi penyampaian aspirasi berlangsung murni.
"Di dalam setiap penyampaian aspirasi itu tidak pernah murni," kata Aryanto, seperti dilansir dari TribunJambi.
Dia menjelaskan unjuk rasa yang tulus biasanya mengikuti aturan, seperti dilaksanakan pada pagi hingga sore hari.
Menurut Aryanto, tindakan anarkis sering kali dipicu saat polisi mulai membubarkan massa setelah batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 18.00 WIB.
Saat polisi menjalankan tugasnya, di situlah para perusuh memanfaatkan situasi.
Mereka memprovokasi, memancing kericuhan, hingga akhirnya memicu perusakan.
"Di situlah yang dipancing-pancing gitu sehingga nanti kemudian timbul pengrusakan di sekitar itu dan biasanya kan terjadi malam. Petang itu terjadi perlawanan dan tindakan anarkis yang meluas," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa Gelar Demo di DPRD Tuban, Layangkan 8 Poin Tuntutan
Aryanto dengan tegas menyatakan bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia kerap dimanfaatkan oleh kelompok perusuh yang ingin memicu kemarahan masyarakat demi kepentingan mereka.
Lebih lanjut, Aryanto mengungkapkan adanya taktik cerdas yang digunakan perusuh dalam menyebarkan informasi di media sosial.
Dia menyoroti yang sering kali viral adalah video yang menunjukkan tindakan represif polisi saat membubarkan massa.
"Sementara yang tindakan-tindakan daripada perusuh yang menyerang polisi, misalnya ya, nendang-nendang, melempar bom molotov dan sebagainya itu kan tidak pernah diviralkan secara umum. Itulah taktik dari para perusuh itu," jelasnya.
kerusuhan yang terjadi saat aksi demo
Penasihat Ahli Kapolri
Irjen (Purn) Aryanto Sutadi
Prabowo Subianto
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Cerita Driver Ojol Dapat 5 Kali Traktiran dari Warga Malaysia saat Demo, Dibagikan Gratis |
![]() |
---|
Siapa Penggagas 17+8 Tuntutan Rakyat Sebenarnya? Asal Muasal dan Dasar Penyusunannya Terungkap |
![]() |
---|
Siapa Subhan yang Berani Gugat Wapres Gibran Rp 125 Triliun? Profesi Bergengsi Tidak Sembarangan |
![]() |
---|
Janji Manis Gibran Sediakan 19 Juta Lapangan Kerja Kini Ditagih oleh Mahasiswa |
![]() |
---|
Ucapannya 'Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru' Viral, Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.