Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Potongan Tubuh Manusia di Mojokerto

Lima Tahun Pacaran, Nasib Tia Angelina Dimutilasi Kekasih Menjadi 65 Bagian Lalu Dibuang di Semak

Hubungan AM dengan Tia Angelina ternyata sudah terjalin sekitar 5 tahun lamanya. Namun, kisah cinta mereka justru berakhir.

Editor: Torik Aqua
Dok Polres Mojokerto dan TribunJatim.com/Tony Hermawan
PACARAN - (kanan) Tampang AM pelaku mutilasi pacarnya sendiri, Tia Angelina yang kini ditangkap polisi. (kiri) Penampakan Kamar Kos di Surabaya Diduga Jadi TKP Mutilasi 65 Bagian, Alvi Sebut Tiara Istri Sirinya Tribun Jatim/Tony Hermawan TERPASANG POLICE LINE - Kondisi salah satu kamar kos milik Budiono di Lidah Wetan, Surabaya tampak terpasang garis police line, Minggu (7/9/2025). Kos itu diduga menjadi tempat eksekusi atas penemuan kasus mutilasi di jurang sedalam 15 meter di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

TRIBUNJATIM.COM - Pelaku mutilasi berinisial AM (24) nekat membunuh dan memutilasi pacarnya sendiri bernama Tia Angelina Saraswati (25).

Hubungan AM dengan Tia Angelina ternyata sudah terjalin sekitar 5 tahun lamanya.

Namun, kisah cinta mereka justru berakhir.

Kini AM sudah ditangkap polisi setelah kurang dari 14 jam penemuan potongan jasad korban ditemukan.

Korban bernama Tia Angelina Saraswati (25) itu ditemukan dalam keadaan tubuhnya tercerai berai. 

Puluhan potongan tubuh korban ditemukan berceceran di semak belukar Jalan Raya Pacet-Cangar, Dusun Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto, (Jatim).

Baca juga: Sosok Tia Angelina, Anak Penjual Sempol Korban Mutilasi yang Jasadnya Ditemukan di Semak

Pelaku mutilasi tak lain adalah orang dekat korban, yaitu pria berinisial AM (24) asal Dusun/ Desa Aek Paing, Kecamatan Rantu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Pelaku ditangkap saat berada di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, pada Minggu (7/9/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama mengatakan, penangkap pelaku bermula dari terungkapnya identitas korban yang telah diketahui, Sabtu (6/9) sekitar pukul 19.00 WIB.

Pihaknya melakukan penyelidikan, hasilnya mendapat informasi keberadaan pelaku di sebuah kos Lakarsantri.

Fauzy bersama Tim Resmob IPDA Sukron Makmun, bergerak cepat melakukan pengejaran hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku.

"Kita berhasil mengamankan Pelaku (Mutilasi). Pelaku ditangkap seorang diri di kamar kos Surabaya barat, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya," kata Fauzy, Minggu (7/9/2025).

Dari penangkapan itu, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya pisau dapur, pisau daging, sejenis gunting taman dan palu yang digunakan pelaku melakukan kejahatan sadis termasuk sarana yang digunakan pelaku membuang potongan tubuh korban ke Pacet.

Pelaku seorang diri secara keji melakukan pembunuhan dan memutilasi korban.

Diketahui, pelaku berpacaran dengan korban, perempuan berusia 25 tahun inisial TAS warga Desa Made, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan, dan tinggal bersama dalam kamar kos tersebut.

"Pelaku seorang diri melakukan perbuatannya, kami menemukan alat yang digunakan pelaku melakukan pembunuhan dan juga alat-alat yang digunakan pelaku melakukan perbuatan mutilasi," ucap Kasat Reskrim Fauzy.

Ia menjelaskan, penyidik terus melakukan pendalaman terhadap pelaku mutilasi untuk mengungkap motif dari kejahatan serta penyebab kematian korban.

"Pelaku sudah kita amankan di Sat Reskrim Polres Mojokerto, kemudian kita lakukan penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Fauzy.

Dari keterangan pelaku, lanjut Fauzy, pelaku dengan korban saling kenal dan berhubungan dekat.

Mereka menjalin asmara saat masih kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura.

"Pelaku statusnya pacaran dengan korban, kurang lebih info yang kami dapat sekitar lima tahun," tukasnya. 

Kondisi rumah korban

Sosok korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di semak belukar di Mojokerto, Jawa Timur.

Jejak akademis hingga latar belakang korban kini terungkap.

Ternyata, korban mutilasi itu berasal dari Lamongan, Jawa Timur.

Jasad korban ditemukan berceceran di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sementara kondisi rumah korban, bernama Tia Angelina Saraswati (25) di Jalan Made Kidul nomor 22 RT. 003 RW. 003 Desa  Made,  Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan tertutup.

Di rumah korban hanya ada adik korban perempuan bernama Rani.

Baca juga: Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi RPHU Lamongan Dituntut Hukuman 2 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta

Sementara kedua orang tua korban, Setiawan Darmadi dan istrinya Evi sejak subuh sudah keluar rumah.

Ketua RT 003 Perumnas Made, Sukirno mengaku hanya mendengar insiden tersebut.

"Pastinya belum tahu, hanya dengar- dengar, termasuk dari pak Babinkamtibmas," kata Sukirno saat ditemui Tribun Jatim Network, Minggu (7/9/2025).

Sukirno pagi tadi sudah mencoba ke rumah orang tua korban.

Namun sudah tidak ada.

"Tidak tahu, juga tidak pamit tadi. Mungkin ke Surabaya," kata Sukirno.

Informasi yang diperolehnya dari Babinkamtibmas sekitar pukul 19.00 WIB.

Dalam pandangan RT, orang tua korban orang baik, aktif di RT.

"Ya ikut ngecat trotoar dengan saya juga," katanya.

Menurut Sukirno, yang ia tahu korban di Surabaya.

Kemungkinan sudah kerja dan ia juga sudah lama tidak ketemu dengan anak itu.

Sementara itu, Kepala Desa Made, Eko Widianto mengungkapkan, ia sudah ke rumah orang tua yang menjadi korban. 

"Saya ke rumah itu hanya mencocokkan alamat dan nama orang tua, sesuai dengan informasi dari pak Babinkamtibmas," kata Eko.

Jadi, tidak memastikan soal kebenaran korbannya. Hanya sebatas mencari nama orang tua dan alamat rumah.

"Yang jelas hanya mencocokkan datanya saja," katanya.

Hingga kini baik, Ketua RT maupun Ketua  RW, Sukendro dan Kepala Desa, Eko Widianto masih menunggu kepastian informasi selanjutnya.

Diberitakan, polisi mengevakuasi puluhan potongan tubuh manusia diduga kuat korban mutilasi, berceceran di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Dari pencarian hari pertama, pada Sabtu (6/9/2025), total yang ditemukan 65 potongan tubuh manusia berupa 63 (Jaringan tubuh) dan potongan kaki kiri, sekitar pukul 14.59 WIB. 

Sosok korban

Korban mutilasi Tiara Angelina Saraswati (25) warga RT 003/RW 003 Desa Made Lamongan adalah anak pertama dari dua saudara.

Adik korban, Rani masih duduk dibangku kelas II SMA Negeri di Lamongan.

Orang tua korban sehari-harinya berjualan sempol di depan Masjid Agung Lamongan.

"Pernah jualan es tebu, kemudian ganti jualan sempol," kata Ketua RT 003 Desa Made, Sukirno, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Terkuak Identitas Potongan Tubuh Manusia di Mojokerto, Begini Kondisi Rumah Korban di Lamongan

Setiawan Darmadi setiap hari berjulan sempol bersama istri di depan Masjid Agung. 

Jualan sempol menurut pengakuan Darmadi, kata Sukirno, dirasakan lebih untung dari pada jualan es tebu.

" Sebelumnya jualan es tebu, tapi itu sudah lama. Dan ganti jualan sempol," katanya.

Dari jualan selama ini, dipakai untuk membiayai kedua anaknya.

Yang pertama lulus kuliah di Universitas Trunojoyo dan adiknya yang kini masih duduk di bangku SMA.

Sejak adanya  informasi kejadian yang yang menimpa kakaknya, Rani diketahui seorang diri di rumah. Kedua orang tuanya berangkat ke Mojokerto.

Rani sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi dijemput  dan diajak ke rumah pamannya, Teguh.

"Saya ajak ke rumah. Saya ini pamannya," kata Teguh saat berpapasan dengan Tribun Jatim Network di depan rumah korban.

Rani banyak diam saat ditanya Tribun Jatim Network, dan menjawab ketika ditanya sekolahnya.

"SMA Negeri 3, kelas 2," kata Rani.

Sembari mengunci pintu rumahnya, Rani bergegas menuju motor pamannya dan dibonceng menuju rumah sang paman Teguh.

Suasana lingkungan rumah orang tua korban tak terlihat ramai oleh warga sekitar.

Yang terlihat hanya ada Ketua RT, Ketua RW dan Kepala Desa Made serta dua warga lainnya.

Kepala Desa Made Lamongan, Eko Widianto bertandang ke rumah korban sebanyak dua kali.

Pertama tadi malam memastikan alamat dan nama orang tua korban, kemudian siang tadi mengecek  kedatangan kedua orang tua korban.

Namun hingga sore ini, Setiawan Darmadi dan istri belum juga ada di rumah.

Ketua RW 003, Sukendro memastikan jika kedua warganya sedang ada di Mojokerto.

"Subuh pagi tadi berangkatnya," kata Sukendro.

Jejak akademis

Identitas korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam kondisi puluhan potongan tubuh manusia di Pacet-Cangar akhirnya terungkap.

Korban adalah perempuan berusia 25 tahun yakni Tiara Angelina Saraswati, kelahiran Pacitan 12 Agustus 2000 warga Desa Made, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan, Jatim.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama saat dikonfirmasi membenarkan, korban mutilasi di Pacet-Cangar sudah diketahui.

Identitas korban terungkap dari hasil identifikasi pergelangan tangan kanan korban, yang ditemukan Satreskrim Polres Mojokerto dengan Tim K9 Polri di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Baca juga: Fakta Temuan Potongan Tubuh Manusia di Mojokerto, Bagian Tubuh ini Jadi Petunjuk Cari Identitas 

"Temuan potongan tubuh manusia di Pacet, Mojokerto dengan ditemukannya potongan pergelangan tangan korban oleh tim K9 Polri, kami berhasil mengidentifikasi identitas korban," kata Fauzy, Minggu (7/9/2025).

Menurut Fauzy, Polisi menelusuri identitas korban hingga menemukan rumah orang tuanya di Lamongan.

Kedua orang tua yang bersangkutan meyakini anaknya menjadi korban mutilasi.

"Korban (Mutilasi) adalah seorang perempuan, umur kurang lebih 25 tahun. Korban kelahiran Pacitan, keluarganya tinggal di Lamongan," ucap dia. 

Dari keterangan pihak keluarga, sambung Fauzy, korban usai lulus sarjana prodi Manajemen Universitas Trunojoyo, Madura kemudian kos di Kota Surabaya, tepatnya di Lakarsantri.

Korban dengan keluarganya sangat jarang berkomunikasi.

Polisi kini memburu pelaku mutilasi yang diduga kuat merupakan orang terdekat korban.

Baca juga: Terkuak Identitas Potongan Tubuh Manusia di Mojokerto, Begini Kondisi Rumah Korban di Lamongan

"Dari informasi keluarga yang bersangkutan sangat minim, karena  jarang berkomunikasi dengan korban. Namun kita mengantongi identitas dari pacar korban, nanti kita dalami," pungkas Kasat Reskrim AKP Fauzy.

Ia menjelaskan, puluhan potongan tubuh manusia korban mutilasi telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik, Porong, Sidoarjo.

"Bagian tubuh (Korban) dan tulang-tulang yang sudah kami temukan kita evakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, untuk forensik penyelidikan lebih lanjut," pungkas Fauzy.

(Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri dan M Romadoni)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved