Berita Viral
Anggun Sopir Bank Beli Rumah di Wilayah Susah Sinyal, Sengaja untuk Simpan Sisa Uang yang Digondol
Satu per satu fakta terkait aksi culasnya terungkap, di antaranya alasan Anggun membeli rumah Rp140 juta di wilayah susah sinyal.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus sopir Bank Jateng, Anggun Tyasbodhi (41) yang mebawa kabur uang tunai sebesar Rp10 miliar masih menjadi sorotan.
Satu per satu fakta terkait aksi culasnya terungkap, di antaranya alasan Anggun membeli rumah Rp140 juta di wilayah susah sinyal.
Anggun sengaja karena untuk menyimpan sisa uang yang digondolnya.
Anggun membeli rumah tersebut menggunakan uang bank Rp10 miliar, dan baru dibayar Rp70 juta atas pembelian rumah itu. Uang bank yang dicuri Anggun tersisa tiga karung atau Rp9,6 miliar.
Berikut fakta lengkapnya kasus Anggun sopir Bank Jateng gondol uang Rp10 miliar, dikutip dari Tribun Jateng pada Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Suami Beli Rumah dari Hasil Bawa Kabur Uang Rp10 M, Istri Sopir Bank Anggun Kaget: Saya Tidak Tahu
Faktor ekonomi dan gaji Anggun
Diketahui Anggun telah bekerja sebagai sopir Bank Jateng selama 7 tahun dengan status pegawai kontrak yang digaji Rp3,5 juta perbulan.
"Ya motif ekonomi ketika melakukan kejahatan itu. Tersangka Anggun ini juga digaji Rp3,5 juta perbulan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mewakili tersangka saat menjawab pertanyaan wartawan di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025).
Uang miliaran yang telah berhasil dibawa kabur oleh tersangka sebagian kecil telah digunakan dalam pelariannya.
Dalam masa pelariannya, Anggun membeli handphone, dua mobil, tiga motor dan membayar uang muka pembelian rumah.
Wakil Kepala Polresta (Wakapolresta) Surakarta Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit mengatakan, tersangka Anggun merupakan pegawai outsourcing atau pekerja kontrak yang sudah bekerja selama tujuh tahun di Bank Jateng.
Tersangka adalah karyawan yang direkrut dari pihak ketiga.
"Nekat membawa kabur uang Rp10 miliar karena motif ekonomi, sudah pusing soal ekonomi ada niat dan kesempatan maka dilakukan," katanya.

Dari penuturan tersangka, rencana pencurian itu urung dilakukan ketika tidak ada kesempatan yakni tidak ada penjagaan sama sekali di mobil tersebut.
Tersangka ketika itu sendirian di mobilnya dengan tumpukan uang.
Dua petugas meliputi teller Bank dan seorang polisi sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Teller Bank masih di dalam bank untuk proses pencairan uang sisanya sebesar Rp 1 miliar. Sementara seorang polisi masih kencing di toilet.
"Keterangan dari tersangka tidak mungkin melakukan itu jika tidak ada kesempatan," beber Sigit.
Selepas berhasil membawa kabur uang tersebut, Anggun dibantu oleh kawan lamannya Dwi Sulistyo melarikan diri. Mereka kabur ke wilayah Gunung Kidul.
"Iya DS (Dwi Sulistyo) ini membantu dalam pelarian A (Anggun) seperti membantu bawa uang dan memfasilitasi pelarian," papar Sigit.
Baca juga: Beli Rumah setelah Curi Rp 10 M, Sopir Bank Ngaku Ingin Bangun Parkiran karena Punya 300 Mobil
Kronologi bawa kabur uang Rp10 miliar
Tersangka Anggun menjadi driver kendaraan yang membawa uang Bank BPD Jateng selama 7 tahun.
Meskipun hanya sebagai pegawai kontrak, ia sudah hafal betul operasional mengambil uang tunai antarbank.
Ketika peristiwa itu terjadi pada Senin (1/9/2025), Anggun diberi tugas mengambil uang bersama satu teller Bank Jateng dan satu polisi.
Uang yang hendak diambil sebesar Rp11 miliar untuk likuditas atau pencarian uang tunai dari Bank BPD Surakarta dan Bank Indonesia Cabang Surakarta.
Uang tersebut nantinya akan disebar ke sejumlah ATM Bank Jateng.
Mereka menuju dua tempat tersebut mengendarai mobil dinas Bank Jateng berupa Avanza hitam.
Bersama para karyawan dan polisi tersebut, Anggun menuju ke Bank Indonesia Cabang Surakarta untuk mengambil uang sebesar Rp 6 miliar.
Selepas itu, mereka bertolak ke Bank BPD Jateng Surakarta untuk mengambil sisanya sebesar Rp 5 miliar.

Ketika uang sudah terkumpul Rp10 miliar, tersangka Anggun lantas mulai melancarkan aksinya.
Kala itu konsentrasi dua orang yang bersamanya terpecah.
Satu karyawan masih berada di dalam bank untuk menunggu uang sisa Rp 1 miliar yang masih dalam pencarian dan satu polisi pergi ke toilet.
Tersangka yang berada di mobil sendirian di area parkir halaman Bank Jateng cabang Surakarta lantas melarikan diri.
"Terus pelapor (polisi) juga ikut menunggu di dalam bank. Merasa ada kesempatan, pelaku kabur membawa uang Rp10 miliar," papar Sigit.
Tersangka akhirnya bisa ditangkap selepas melarikan diri ke daerah Giriwungu, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Senin (8/9/2025).
Sementara, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng, Erik Abibon mengatakan, kasus pencurian itu bakal menjadi pembelajaran pihaknya dalam pengamanan distribusi uang tunai.
"Kami akan melakukan evaluasi proses pengamanan pengambilan likuiditas yang dilakukan setiap saat dan di semua cabang," bebernya.
Baca juga: Sisa Uang setelah Sopir Bank Gondol Uang Rp 10 Miliar, Anggun Ngaku Pusing
Alasan beli rumah di Gunungkidul
Anggun memilih menghabiskan uang yang ia larikan untuk berbagai keperluan salah satunya membeli rumah di Giriwungu, Kecamatan Panggang, Gunungkidul.
Polisi menyebut rumah seharga Rp 140 juta itu baru dibayar Rp70 juta yang diambil dari uang hasil curian.
"Iya tersangka AT ini dari uang curian membeli rumah di pinggiran Gunung kidul yang mana wilayah itu susah sinyal. Bayarnya pun masih di DP (uang muka) Rp70 juta," kata Wakil Kepala Polresta (Wakapolresta) Surakarta Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit.
Alasan tersangka Anggun membeli sebuah rumah di daerah Gunung Kidul atau wilayah pinggiran itu sebagai tempat untuk menyimpan uang tersebut.
Uang miliaran itu dibungkus oleh tersangka dengan sebuah karung ukuran 50 kilogram lalu menyimpannya di sebuah ruangan di rumah itu.
"Yang disimpan itu Rp 9,6 miliar. Sisanya dihabiskan untuk membeli mobil, handphone, motor sampai DP rumah Rp70 juta," sambung Sigit.
Anggun dalam pelariannya dibantu oleh tersangka Dwi Sulistyo (DS) yang merupakan teman lamanya. Polisi sejauh ini masih menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.
Terkait satu orang lainnya yang turut ditangkap yakni seorang pria yang menjadi makelar rumah yang dibeli tersangka Anggun masih dalam tahap pengembangan kepolisian.
"Kalau bawa kabur uang itu inisiatif sendiri dari tersangka A (Anggun). Tersangka D (Dwi) itu terlibat belakangan saat membawa kabur uang tersebut yang diberi upah oleh tersangka A dengan imbalan Rp 3,5 juta," papar Sigit.
Sigit menyebut, tersangka Anggun dijerat pasal 374 KUHP. Terhadap tersangka Dwi dijerat pasal 480 dan pasal 221 ayat 1 KUHP.
"Ancaman 5 tahun penjara," bebernya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
sopir Bank Jateng
Anggun Tyasbodhi
pencurian uang bank Rp10 miliar
Gunungkidul
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Sosok Atha Putri Pedagang Dapat Beasiswa di 5 Kampus Ternama, Ingin Dirikan Sekolah untuk Anak |
![]() |
---|
Suami Beli Rumah dari Hasil Bawa Kabur Uang Rp10 M, Istri Sopir Bank Anggun Kaget: Saya Tidak Tahu |
![]() |
---|
Imbas Sebut Ayahnya Lengserkan Agen CIA, Yudo Sadewa Anak Menkeu Minta Maaf, Singgung Ternak Mulyono |
![]() |
---|
Budi Arie Setiadi Unfollow Instagram Prabowo usai Kena Reshuffle dari Jabatan Menkop |
![]() |
---|
Yudo Sadewa Minta Maaf Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Putra Menkeu Purbaya: Gue Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.