Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Viral Menteri Keuangan Nepal Dikejar hingga Ditendang Pendemo Gen Z sampai Tersungkur

Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Prasad Paudel dilaporkan dikejar dan diserang di depan umum oleh para demonstran.

Tangkap layar CNN-News18
DEMO NEPAL - Nepal menghadapi krisis politik serius setelah pemerintah memblokir platform media sosial utama, memicu protes keras di Kathmandu yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Puluhan ribu demonstran mengepung Parlemen, menerobos barikade polisi, yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet. Akibat kekacauan ini, Perdana Menteri Nepal mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (9/9/2025). 

Menurut The Himalayan Times, Bandara Internasional Tribhuvan (TIA) telah ditutup sepenuhnya menyusul meningkatnya demonstrasi.

PARLEMEN NEPAL – Gedung parlemen Nepal di Kathmandu terbakar setelah diserbu ribuan demonstran, Selasa (9/9/2025). Aksi massa ini dipicu kemarahan publik atas kasus korupsi pejabat. Di tengah aksi demo ini, stri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, Rajyalaxmi Chitrakar meninggal dunia setelah rumahnya dibakar demonstran di Kathmandu.
PARLEMEN NEPAL – Gedung parlemen Nepal di Kathmandu terbakar setelah diserbu ribuan demonstran, Selasa (9/9/2025). Aksi massa ini dipicu kemarahan publik atas kasus korupsi pejabat. Di tengah aksi demo ini, stri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, Rajyalaxmi Chitrakar meninggal dunia setelah rumahnya dibakar demonstran di Kathmandu. (DOK. X @sidhant)

Mengapa terjadi protes di Nepal?

Protes Gen Z di Nepal bermula dari larangan media sosial di negara tersebut.

Pada tanggal 4 September, pemerintah Nepal mengumumkan larangan menyeluruh terhadap 26 platform media sosial – termasuk Facebook, YouTube, Instagram dan X.

Hal itu setelah perusahaan-perusahaan tersebut gagal mematuhi tenggat waktu untuk mendaftar secara lokal, menunjuk penangan keluhan, dan menghapus konten yang ditandai, lapor The Hindu.

Larangan media sosial memicu kemarahan luas terhadap pemerintah negara tersebut.

Menurut laporan Reuters, sekitar 90 persen dari 30 juta penduduk Nepal menggunakan internet.

Menurut Kathmandu Post, frustrasi Gen-Z bukan hanya karena hilangnya Instagram Reels.

Melainkan juga karena korupsi, nepotisme, dan janji-janji palsu yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Protes Nepal - Apa yang terjadi sejauh ini

Pembatasan dicabut pada Senin malam, tetapi protes terus berlanjut karena dugaan korupsi pemerintah.

Kantor Administrasi Distrik Kathmandu mengumumkan jam malam di dalam Ring Road mulai pukul 8:30 pagi hingga pemberitahuan lebih lanjut – meliputi area seperti Jembatan Balkumari, Koteshwar, Sinamangal, Gaushala, dan lain-lain.

Baca juga: Nasib Istri Mantan PM Nepal Tewas usai Rumah Dibakar Demonstran Gen Z, Luka Bakar Parah

DEMO NEPAL - Warga Nepal membentangkan bendera Nepal bertuliskan Wake Up Nepal dalam demonstrasi antikorupsi. Nepal menjadi sorotan dunia lantaran diguncang aksi gelombang unjuk rasa besar-besaran yang dipimpin generasi muda sejak Jumat (5/9/2025).
DEMO NEPAL - Warga Nepal membentangkan bendera Nepal bertuliskan Wake Up Nepal dalam demonstrasi antikorupsi. Nepal menjadi sorotan dunia lantaran diguncang aksi gelombang unjuk rasa besar-besaran yang dipimpin generasi muda sejak Jumat (5/9/2025). (X @AnimeSpotlightt)

Reaksi nasional dan internasional

Menteri Dalam Negeri Nepal, Ramesh Lekhak, lebih dulu meletakkan jabatan pada Senin, disusul menteri pertanian, air, dan kesehatan sehari kemudian.

Gagan Thapa, Sekretaris Jenderal Kongres Nepal, menegaskan partainya tidak bisa berdiam diri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved