Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gaji Cuma Rp 80 Ribu Perbulan, Nakes Bongkar Dugaan Pemotongan Dana Tak Jelas, Dinkes Masih Bungkam

Beberapa nakes di wilayah Bone melaporkan adanya dugaan penyelewengan dana perjalanan dinas oleh oknum-oknum tertentu.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
NAKES PILU - Kantor Dinas Kesehatan Bone berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani yang diabadikan beberapa waktu lalu. Nakes sukarela pertanyakan kemana potongan gaji perjalanan dinas mereka. Nakes sukarela mengungkapkan keluhan karena gaji kecil. 

TRIBUNJATIM.COM - Curhatan tenaga kesehatan di beberapa puskemas Kabupaten Bone akhirnya terungkap.

Para nakes mengeluhkan adanya gaji yang diberikan tidak sesuai dengan seharusnya.

Tenaga kesehatan (nakes) sukarela di sejumlah puskesmas di Kabupaten Bone mengeluhkan kondisi kesejahteraan mereka yang jauh dari layak.

Nakes sukarela yang telah berstatus sebagai pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mengeluhkan minimnya gaji yang diterima.

Sudah minim kena lagi potongan perjalanan dinas yang tidak jelas alokasinya.

Seorang nakes, yang minta namanya ditulis Mawar, mengungkapkan, gaji yang diterima Nakes Sukarela Bone sangat kecil meski sudah berstatus BLUD.

“Kalau memang tidak ada cara supaya kami nakes sukarela diangkat jadi PPPK atau paruh waktu karena tidak ada slip gaji, setidaknya kami mohon ada perhatian pada gaji kami. Di puskesmas, gaji hanya Rp30 ribu per bulan, paling tinggi Rp80 ribu,” ungkapnya kepada Tribun-Timur.com, Jumat (12/9/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Ironisnya, meski dengan gaji minim, para nakes tetap dituntut untuk berjaga 24 jam penuh di puskesmas demi melayani masyarakat.

Pengertian dan tugas Tenaga Kesehatan atau Nakes

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, nakes adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam upaya kesehatan.

Secara umum, nakes terbagi menjadi: Tenaga medis (dokter, dokter gigi, dokter spesialis), Tenaga keperawatan  (perawat), Tenaga kebidanan (bidan), Tenaga kefarmasian (apoteker, tenaga teknis kefarmasian), Tenaga kesehatan masyarakat (epidemiolog, sanitarian, promotor kesehatan), Tenaga gizi (nutrisionis, dietisien), Tenaga keterapian fisik (fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara), serta Tenaga keteknisian medis (radiografer, analis laboratorium, perekam medis).

Nakes memberikan pelayanan kesehatan (pencegahan, pengobatan, rehabilitasi), mendukung program kesehatan masyarakat (imunisasi, sanitasi, gizi), serta menjadi garda terdepan saat wabah dan bencana kesehatan (contoh: COVID-19).

Curhatan para korban

Menurut Mawar, sebenarnya nakes sukarela Bone bisa sedikit tertolong dari tunjangan perjalanan dinas.

Namun, ternyata dana tersebut juga dipotong.

“Memang yang kami terima di rekening masuk Rp150 ribu, tapi pas cair diwajibkan setor tunai kembali ke bendahara masing-masing puskesmas. Storannya itu macam-macam, ada yang Rp37 ribu, ada juga Rp40 ribu, tergantung puskesmas,” ujarnya.

Menurutnya, hampir setiap hari ada perjalanan dinas nakes sukarela Bone di puskesmas, namun potongan selalu terjadi. 

Hal ini membuat para nakes sukarela merasa dirugikan, apalagi tidak pernah ada penjelasan jelas terkait ke mana aliran dana hasil potongan tersebut.

Baca juga: Pilu Kakek Wagimun di Kediri, Rumah Ludes Terbakar Saat Ditinggal Kerja di Sawah

“Coba dipikir, seribu lebih nakes sukarela dipotong berapa besar jumlahnya. Kami juga tidak tahu uang itu ke mana karena tidak ada penjelasan,” keluhnya.

Seorang nakes lain menambahkan Melati (samaran) mengaku kondisi ini membuat mereka sering kali bekerja dengan rasa waswas.

“Kadang kami merasa tidak dihargai. Kami berjaga siang malam, tapi gaji tidak seberapa. Bahkan hak perjalanan dinas pun harus dipotong. Bagaimana kami bisa semangat kalau terus begini?,” tuturnya.

Dirinya berharap pemerintah segera turun tangan dan memperhatikan nasib mereka.

Baca juga: Cium Bau Kabel Terbakar, Moelyono Syok Dapati Kamar Mandi Terbakar Hebat

“Kami ini tenaga di garda terdepan yang melayani masyarakat. Kalau kami tidak kuat, siapa yang akan jaga puskesmas? Kami tidak menuntut berlebihan, hanya ingin ada keadilan dan kejelasan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai keluhan para tenaga kesehatan sukarela tersebut.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved