Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Panda Nababan Anggap Kapolri Listyo Sigit Tersandera Jabatan: Dia Ikut Bermain dan Menikmati

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat kritik tajam dari banyak pihak, bahkan publik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
DOK PRESIDENT UNIVERSITY via Kompas.com
KRITIK UNTUK KAPOLRI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi pembicara utama dalam seremoni penyambutan mahasiwa baru President University (PresUniv) angkatan 2021 yang digelar secara daring pada 23 Agustus 2021. Baru-baru ini ia mendapat kritik tajam dari politikus senior PDI Perjuangan (PDI), Panda Nababan. 

Panda mengingatkan bahwa jika seorang Kapolri terlalu lama menjabat, maka berisiko kehilangan kepekaan dalam merespons persoalan.

"Kalau terlampau lama pasti tidak sensitif lagi, tidak peka. Maka diatur periodenya tiap 4 tahun, tiap 5 tahun, untuk tetap segar menghadapi persoalan, itu hal yang wajar, ini mau dilanggar," pungkasnya. 

Baca juga: Tangis Sri Mulyani 2 Kali Minta Mundur Jadi Menteri Keuangan, Mahfud MD: Kecewa soal Penjarahan

Di sisi lain, Gerakan Nurani Bangsa atau GNB menuntut reformasi Polri ke Presiden Prabowo Subianto.

Apa wujud reformasi Polri itu?

“Kita serahkan kepada Presiden untuk secepatnya menempuh langkah-langkah konstruktif,” kata salah satu tokoh GNB, Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (13/9/2025), melansir dari Kompas.com.

GNB menyampaikan kepada Prabowo agar ada tim atau komisi reformasi Polri.

Lukman menyatakan penentuan nama-nama yang mengisi tim tersebut akan menjadi kewenangan Prabowo.

“Itu kewenangan Presiden. Harapan saya, sebaiknya juga menyertakan figur berintegritas tinggi dan independen yang memahami ke-Indonesia-an serta hakikat realitas kepolisian kita,” kata Lukman.

Tuntutan soal tim reformasi Polri Pembentukan komisi reformasi tersebut adalah salah satu tuntutan masyarakat termasuk GNB yang terdiri sejumlah tokoh bangsa dan tokoh-tokoh lintas agama.

Perihal pembentukan komisi reformasi Polri itu disampaikan anggota GNB, Pendeta Gomar Gultom usai GNB bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta pada Kamis (11/9/2025) malam.

"Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, yang disambut juga oleh Pak Presiden, (yang) akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak," kata Pendeta Gomar Gultom.

Sementara itu, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menambahkan bahwa aspirasi mengenai reformasi Polri yang disampaikan GNB itu telah direncanakan dan dirumuskan konsepnya oleh Presiden Prabowo.

"Ini gayung bersambut ya, apa yang ada dalam (Gerakan) Nurani Bangsa itu juga dalam nurani saya, kata Bapak Presiden. Jadi, harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden,” kata Nasaruddin.

"Jadi, istilahnya tadi itu gayung bersambut ya apa yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian," ujar Menag lagi.

Lalu, apakah GNB juga mengusulkan pergantian Kapolri?

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved