Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

PBB Dibayar Pakai Sampah, Warga di Wonosobo Didatangi Utusan Mendagri Tito Sekaligus Bawa Pejabat

Inovasi pembayaran PBB dilakukan oleh sebuah desa di Wonosobo dengan cara yang tak terduga, belakangan Mendagri Tito Karnavian penasaran.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
PBB DIBAYAR PAKAI SAMPAH - Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kastorius Sinaga untuk meninjau pengelolaan sampah di Desa Talunombo, Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. 

“Bahwa satu pohon pisang, kalau memang dipelihara, itu cukup bahkan sisa, untuk membayar satu pekarangan,” jelas Barno.

Total telah ada 4000 lebih bibit pisang Cavendish yang dibagikan oleh pemerintah desa kepada warganya.

Penanaman 1.000 bibit ikan pisang cavendish di lahan Pemdes Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Bibit pisang cavendish bantuan dari Polres Ponorogo. Sebagai salah satu dukungan ketahanan pangan
Penanaman 1.000 bibit ikan pisang cavendish di lahan Pemdes Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Bibit pisang cavendish bantuan dari Polres Ponorogo. Sebagai salah satu dukungan ketahanan pangan (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

“Ini merupakan tujuan desa untuk melakukan percepatan pembayaran PBB oleh masyarakat,” ucap Barno

Dia mengatakan bahwa semua tidak berjalan mulus. Warga sempat menolak, tapi akhirnya mau.

Penolakan itu belum familiar dengan jenis pisang Cavendish, warga terkadang enggan untuk menanam pisang karena dinilai tidak terlalu memiliki nilai jual tinggi. 

“Awal pembagian 2024 lalu ada sedikit memaksa warga, akhirnya saya buat ada petugas khusus yang menanam pisang,” tambahnya.

Barno mengaku bahwa memilih Pisang Cavendish karena sudah mempunyai pasar tersendiri.

Kades yang sudah terpilih dua periode ini menjelaskan bahwa bibit pisang Cavendish ini akan dibeli oleh pihak desa melalui petugas pemungut pajak. 

“Setiap kilo pisang Cavendish yang sudah mulai masak akan dihargai oleh pihak desa senilai Rp 5000 perkilogramnya. Sudah banyak yang menjual pisang untuk bayar pajak, bahkan yang sudah menjual untuk sekedar menambah penghasilan juga sudah banyak,” pungkasnya.

Baca juga: Wujud Rumah Rp140 Juta yang Dibeli Anggun Pakai Uang Bank Rp10 M, Baru Dinikmati 3 Hari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved