Berita Viral
Ratusan Siswa Keracunan MBG sampai Ada yang Kejang-kejang Dibawa ke RS, Penyebabnya Lauk Ikan Tuna
Keracunan MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan membuat seorang siswa kejang-kejang saat dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, keracunan MBG tersebut hingga membuat seorang siswa kejang-kejang saat dilarikan ke rumah sakit.
Dimuat Tribun Palu, keracunan MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan ini terjadi pada Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Sambil Didampingi TNI, Wali Murid Minta Maaf karena Sebut Anaknya Muntah setelah Makan MBG
Sebanyak 251 siswa dilarikan ke RS Trikora Salakan setelah diduga mengalami keracunan MBG.
Dari 251 orang, sebanyak 78 orang bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit, sementara sisanya diizinkan pulang.
Gejala keracunan MBG yang dirasakan ratusan pelajar beragam.
Yaitu gatal-gatal di seluruh badan, mual/muntah, bengkak wajah, gatal tenggorokan, sesak nafas, pusing, dan sakit kepala.
Sementara itu, 251 pelajar yang terdampak keracunan MBG tersebut tersebar di SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, MTs Alkhairaat Salakan.
Data terakhir dari RS Trikora Salakan melaporkan bahwa dari 277 siswa yang sempat dirawat, 233 di antaranya telah diizinkan pulang setelah kondisinya membaik.
Namun, 44 siswa masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Tak hanya di Kabupaten Banggai Kepulauan, peristiwa serupa juga terjadi di Kota Palu.
Sedikitnya enam murid SD Inrpes Bayaoge dilarikan ke rumah sakit beberapa jam setelah menyantap MBG.
Mereka yang dilarikan ke rumah sakit mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, hingga sakit perut.
Wakil Ketua DPRD Sulteng, Syarifuddin Hafid, menyayangkan insiden keracunan massal dari sajian MBG yang terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kota Palu ini.
Menurut Legislator Demokrat Sulteng tersebut, peristiwa ini tidak perlu terjadi jika pengawasan dan evaluasi mitra Badan Gizi Nasional (BGN) berjalan baik.

"Peristiwa itu menjadi alarm bagi semua pihak, utamanya instansi terkait MBG untuk segera mengevaluasi semua jajaran karena akibatnya fatal," ujar Syarifuddin Hafid via Whatsapp kepada Tribun Palu.
"Ini program mulia presiden, jangan sampai tercoreng di tengah masyarakat," imbuhnya.
Anggota DPRD Sulteng dari Dapil Morowali-Morowali Utara ini meminta Mitra BGN yang mengelola dapur untuk lebih berhati-hati, teliti, dan tidak asal dalam menyajikan MBG.
"Ini soal makanan, jangan asal," ucap Syarifuddin Hafid.
"Kami harap dapur MBG tidak hanya mengejar keuntungan saja tapi juga memperhatikan kualitas makanan," tegasnya.
Baca juga: Tak Ikut Ujian karena Punya Tunggakan Rp4,9 Juta ke Sekolah, Siswi SMK Murung, Sang Ibu Minta Maaf
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Salakan Banggai Kepulauan, Erick Alfa Handika Sangule mengungkapkan, dugaan awal penyebab insiden keracunan berasal dari menu ikan tuna goreng saus.
Sampel makanan pun sudah dipersiapkan untuk diuji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu.
"Faktor penyebab kemungkinan permasalahan tersebut diduga diakibatkan makanan ikan tuna goreng saus," kata Erick, dalam keterangan resmi, Jumat (19/8/2025).
"Terkait dengan sampel makanan yang diduga penyebab keracunan tersebut, dipersiapkan untuk dikirim uji sampel di BPOM Palu," lanjutnya.
BGN melalui Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan telah menurunkan tim ke lapangan untuk memantau kondisi terkini terkait dugaan keracunan makanan MBG di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Atas kejadian ini, lanjut Erick, pihaknya menghentikan sementara distribusi Program MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan hingga hasil investigasi tuntas.
"Pada hari ini (Kamis), terjadi pemberhentian distribusi MBG sementara akibat permasalahan yang diduga keracunan makanan MBG, kemudian permasalahan tersebut telah masuk laporan kepada Polres Banggai Kepulauan," ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah bersama PMI, BPBD, serta Puskesmas Salakan, menyiapkan fasilitas darurat berupa tenda perawatan untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi para siswa.
"Kejadian yang terjadi di SPPG Salakan Banggai Kepulauan menjadi pelajaran penting bagi kami."
"Kami akan selalu menjalin komunikasi yang baik dari berbagai pihak, melakukan sosialisasi pencegahan, dan penolongan pertama bagi sasaran MBG yang mengalami gejala keracunan," kata Erick.

Kapolres Bangkep, AKBP Ronaldus Karurukan mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemda serta rumah sakit setempat untuk memastikan keselamatan para korban.
Tidak hanya itu, Polres Bangkep juga membuka penyelidikan awal dengan memeriksa petugas SPPG dan mengamankan sampel makanan serta menyegel dengan garis polisi lokasi penyedia makanan tersebut.
"Kita mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas yang ada di rumah sakit maupun orang tua siswa yang mengalami gejala-gejala pusing, mual, dan muntah," jelas Kapolres Bangkep dalam keterangannya kepada media, Kamis.
Ia menegaskan, langkah cepat dilakukan untuk memastikan penanganan korban berjalan optimal.
Selain fokus pada penanganan medis, Polres Bangkep juga bergerak di sisi penyelidikan.
Petugas mendatangi kantor SPPG untuk menggali informasi sekaligus mengamankan sampel makanan.
Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Balai POM Palu guna dilakukan uji laboratorium.
"Untuk selanjutnya kita lakukan koordinasi dengan Balai POM untuk mengirim sampel makanan ke Palu, agar bisa diperiksa di laboratorium," tambah AKBP Ronaldus.
Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung sambil menunggu hasil uji laboratorium.
Kapolres menegaskan, pihaknya akan mendalami penyelidikan setelah hasil uji keluar demi memastikan penyebab insiden ini terungkap secara transparan.
Polres Bangkep bersama Pemda berkomitmen akan terus memantau perkembangan kesehatan para korban pulih normal kembali.
"Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini," pungkasnya.
Baca juga: Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel
Kabupaten Banggai Kepulauan
keracunan MBG
RS Trikora Salakan
SMA 1 Tinangkung
Syarifuddin Hafid
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Cita-cita Dokter Tak Tercapai, Wanita Sragen Lulusan SMA Jadi Gadungan, Tipu Pasien Rp500 Juta |
![]() |
---|
Besaran Gaji ASN yang Berlaku saat ini, Tahun 2026 Resmi Naik, Tenaga Penyuluh Juga |
![]() |
---|
Usulan DPR soal 1 Orang 1 Akun Media Sosial, Wamenkomdigi Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Arti Stop Tot Tot Wuk Wuk, Viral di Media Sosial untuk Protes Penggunaan Strobo di Jalan Raya |
![]() |
---|
Hukuman untuk Wali Kota Prabumulih usai Copot Kepsek Roni karena Anaknya Kehujanan, Arlan: Kesalahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.