Berita Viral
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan
Mirna dan suaminya adalah seorang perantau, suaminya bekerja di pabrik, sedangkan ia membuka warung di rumah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Viral di media sosial kisah Mirna dan sang suami yang merantau dan terjerat pinjaman online (pinjol).
Dalam unggahan di TikTok, diceritakan Mirna terjerat pinjol dari Rp3 Juta jadi Rp60 juta dalam kurun waktu empat bulan.
Kisah Mirna tersebut dipopulerkan oleh akun Tiktok Khalisa Melia.
Baca juga: Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran
Diketahui, Mirna dan suaminya adalah seorang perantau.
Suaminya bekerja di pabrik, sedangkan Mirna membuka warung di rumah.
Pasangan muda tersebut memilih menunda anak karena ingin fokus membeli mobil dan rumah.
"Kami bersepakat utk menunda kehamilan dulu. Kami bertekad sebelum punya anak,
kami ingin punya rumah dan mobil dlu.
Setelah uang terkumpul kami memutuskan untuk DP perumahan subsidi. Dan di rumah baru kami, aku membuka warung.
Kami sangat senang. Karena satu persatu mimpi kita akhirnya terwujud
Ekonomi kita benar2 sudah stabil
lagi tenang-tenangnya hidup,
malah kita tergoda untuk menyicil mobil
ini benar2 keputusan yg sangat fatal," cerita Mirna, melansir Tribun Jateng.
Mirna mengaku membeli mobil karena ingin dianggap sukses di perantauan.
"sebenarnya kita belum terlalu butuh mobil
tapi karena ingin dianggap sukses di perantauan saja," imbuhnya.
Saat hendak membayar DP mobil, uang Mirna pun kurang Rp3 Juta.
Akhirnya ia nekat pinjam di pinjol sebesar Rp3 Juta.
T"ernyata untuk DP mobil uang kami kurang 3 juta. Akhirnya kita pinjam uang melalui pinjOl karena ingin proses yg cepat.
benar2 bodoh," lanjutnya.
Pasalnya, keputusan tersebut menjerumuskan hidup Mirna.
Ia harus mencicil rumah, mobil, dan pinjol.
"Uang tabungan kita benar-benar habis
malah cicilan kita yg bertambah banyak.
Ternyata gaji suami tidak cukup
untuk membayar semua cicilan2 kita
karena pinjol bunganya sangat besar
dan jatuh tempo yg cuma 2 minggu.
Akhirnya kita mulai gali lubang tutup lubang," paparnya.
Baca juga: Main HP saat Diarahkan hingga Suruh Tenaga Outsourcing Bersihkan Rumahnya, Sekdis Koperasi Dicopot
Dalam waktu empat bulan, utang Rp3 Juta tersebut berubah menjadi Rp60 Juta.
"4 bulan kemudian utang kita sudah 60jt.
Tambah stress lagi lah kita. apalagi teror dept collector sudah sampai ke orangtua dan mertua," tuturnya.
Mobil impian Mirna pada akhirnya disita pihak leasing.
Mirna pun memutuskan kabur bersama suaminya.
"Akhirnya aku dan suami memutuskan kabur. Kita tinggalkan semua di kota itu. Pekerjaan, rumah, dan perabotan," tandasnya.
Kisah miris juga dialami seorang janda muda dengan anak kecil bernama Laelatus Sholehah (30) yang menjadi korban penipuan modus pinjol.
Warga Desa Tri Martani, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan, ini menjadi korban penipuan modus pinjol.
Laelatus yang mengontrak di RT 8 Desa Martini ini lantas melaporkan penipuan dengan modus pinjol yang dialaminya ke Polsek Sungai Loban.
Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan, membenarkan laporan yang diterima jajarannya.
Baca juga: Sosok Musaddad Hafiz Disabilitas Netra Asal Jember, Hafal 30 Juz dalam Quran dari Mendengarkan MP3
Ia menceritakan, Laelatus awalnya mencari pinjaman online.
Namun, saat menemukan yang dicarinya, ia justru diminta transfer di awal.
Tanpa curiga, ia yang sedang memerlukan uang pun memenuhi permintaan dari admin pinjol tersebut.
Setelah mentransfer, dia baru menyadari bahwa ia kena tipu admin pinjol tersebut.
Karena setelah transfer yang pertama, Laelatus diminta transfer lagi.
Setelah sadar, dia panik dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Sungai Loban, melalui pelaporan online yang disediakan mereka.
"Laelatus diminta mengirimkan biaya admin Rp250.000. Setelah terkirim, admin penipuan kembali meminta Rp1 juta dengan dalih pembuatan asuransi," ungkap Iptu Kity.
"Merasa janggal dan sudah tidak punya uang, Laelatus menyadari dirinya tertipu," jelas Kapolsek.
Merespons laporan Laelatus ini, Kapolsek Sungai Loban segera memerintahkan Bhabinkamtibmas Desa Tri Martani, Aipda Muhammad Yamin.
Ia diminta untuk mengecek kebenaran informasi dan kondisi warga untuk mendengar langsung kesulitan yang dialami Laelatus.
Setelah bertemu dengan korban, Bhabinkamtibmas tersebut dari kantor pribadinya mengganti uang korban sebesar Rp250.000 yang telah raib akibat penipuan.
Tak berhenti di situ, ia juga menambahkan Rp200.000 sebagai uang tunai untuk membeli susu bagi anak kecil Laelatus.
Ia memastikan kebutuhan dasar keluarga tersebut tetap terpenuhi.
Dalam kesempatan itu, Bhabinkamtibmas tersebut juga menyampaikan pesan penting kepada Laelatus dan seluruh lapisan masyarakat agar menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga.
Ia juga mengajak korban untuk menyebarkan informasi ini kepada sanak keluarga atau warga lain.
Yakni sebagai peringatan agar selalu berhati-hati terhadap tawaran pinjaman online yang berpotensi penipuan.
| Anak Menkeu Purbaya Kejar Akun Penghina Keluarganya, Buka Sayembara Bernilai 10 Ribu Dollar |
|
|---|
| Ibunda Bripda AZ Syok usai Dimintai Anak Nomor Rekening, Ada Firasat Janggal Dapat Rp 30 Juta |
|
|---|
| Ternyata Penculik Bilqis Pernah Jual 3 Anak Kandung Rp300 Ribu, Nasib Kini Terancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| 7.000 Rekening Terlibat Dalam Judi Online, Dinsos Dapat Perintah dari Kemensos untuk Stop Bansos |
|
|---|
| Awal Mula Deni Berubah Jadi Dea Lipa, MUA Viral Asal Lombok Hanya Sekolah SD, Keluarganya Membela |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Pedagang-Kaget-Punya-Utang-Rp200-Juta-Padahal-Tak-Terima-Uang-Ulah-Culas-eks-Pegawai-Dishub-Terkuak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.