Berita Viral
Fakta-fakta Viral Menu MBG Isi Kacang Rebus dan Roti, Siswa Pernah Dapat Salak Busuk
Buntut viralnya menu MBG di Banyumas lantas menjadi kritikan pedas bagi anggota dewan. Ini fakta-faktanya.
TRIBUNJATIM.COM - Makanan Bergizi Gratis (MBG) belakangan kerap menjadi sorotan semenjak program ini dijalankan.
Satu di antara yang sering disoroti hingga menjadi kritikan adalah sajian menu MBG.
Banyak menu MBG dikritik tidak layak dan tidak memiliki nilaigizi, bahkan tak sedikit membuat para siswa keracunanan.
Baru-baru ini, menu MBG tidak layak di dua desa di Kabupaten Banyumas menjadi sorotan publik, bahkan menjadi viral di media sosial.
Dua desa yang dimaksud itu adalah Desa Gununglurah dan Sokawera, Kecamatan Cilongok.
Menu program MBG yang diterima anak-anak hanyalah kacang rebus, sepotong roti, beberapa buah kelengkeng, dan susu kotak.
Buntut viralnya menu MBG di Banyumas lantas menjadi kritikan pedas bagi anggota dewan.
Bahkan secara tegas DPRD menyebut jika SPPG yang menjalankan program MBG di Banyumas belum sepenuhnya siap dan terkesan asal-asalan.
Berikut fakta-fakta MBG isi kacang rebus dan roti di Banyumas, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pihak Istana Minta Maaf Ribuan Anak Bangsa Keracunan MBG, Menkeu Purbaya Akan Alihkan Anggaran
DPRD Panggil Seluruh Kepala SPPG
Komisi IV DPRD Kabupaten Banyumas memanggil seluruh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Senin (22/9/2025).
Pemanggilan dilakukan menyusul ditemukannya menu makan bergizi gratis (MBG) yang tidak layak di Desa Gununglurah dan Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas baru-baru ini.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banyumas, Dukha Ngabdul Wasih meminta pengelola dapur agar tidak sembarangan membuat menu makanan.
"Kami menekankan kepada kepala SPPG."
"Untuk program MBG dijalankan penuh kehati-hatian."
"Karena yang diberi makan adalah anak-anak," tegas Dukha.

Pernah Sajikan Salak Busuk
Selain menu roti dan kacang rebus, dapur MBG di Desa Gununglurah sebelumnya juga sempat mendapat komplain karena menyajikan salak busuk.
"Sebelumnya juga sempat ada salak busuk," ungkap Dukha.
Atas temuan itu, kata Dukha, operasional SPPG di Desa Gununglurah dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Lebih lanjut, Dukha menyebut, sebagian dapur MBG di Banyumas masih belum sepenuhnya siap beroperasi.
"SPPG di Banyumas belum tertata maksimal."
"Ketika akan didistribusikan tidak dilakukan pengecekan," kata dia.
Baca juga: Telanjur Tak Bawa Bekal, Siswa TK Menahan Lapar Dibanding Makan Ayam Menu MBG yang Bau Tak Sedap
Peringatan
Dukha juga mengingatkan agar pengelola dapur tidak hanya mencari keuntungan.
Menurutnya, anggaran Rp10.000 per porsi masih cukup untuk membuat menu makanan yang layak.
"Masyarakat sekarang kritis, bisa hitung harga makanan."
"Dapur MBG jangan hanya cari untung, anggaran Rp10.000 dibelanjakan semua masih untung," ujar Dukha.
Dia juga meminta masyarakat tidak ragu melaporkan apabila menemukan menu MBG yang tidak layak.
"Kami berupaya melindungi masyarakat dan pencegahan agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."
"Apabila mendapatkan MBG yang tidak layak, laporkan saja," imbuh Dukha.
Baca juga: Asrudin Rugi Rp10 Juta Jadi Korban Penipuan Penyediaan MBG, Diajak Kerja Sama Malah Modal Digondol
Unggahan Facebook
Diberitakan sebelumnya, menu MBG di Desa Sokawera dan Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas menjadi sorotan masyarakat.
Menu yang ditujukan untuk siswa sekolah dianggap tidak layak setelah unggahan gambar viral di Facebook dua hari lalu.
Dalam unggahan itu, menu MBG terdiri atas kacang rebus, sepotong roti, beberapa buah kelengkeng, dan susu kotak.
Terpisah, Disdik Kabupaten Banyumas membenarkan kabar itu.
Pemkab Banyumas pun memastikan program dihentikan sementara untuk evaluasi.
Unggahan foto yang ramai di Facebook memperlihatkan menu MBG berisi kacang rebus, sepotong roti, beberapa buah kelengkeng, dan susu kotak.
Postingan tersebut menuai lebih dari 1.600 komentar bahkan menandai akun Bupati Banyumas serta dinas terkait.
Kabid Pembinaan SD Dindik Kabupaten Banyumas, Taryono mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan dan melakukan klarifikasi.
“Betul memang ada menu seperti yang ramai di medsos,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Dia menyebut keluhan soal menu MBG di itu bukan kali pertama.
“Sudah cukup ramai dikomplain sekolah hingga Kepala Desa."
"Saya tidak tahu persis sejak kapan, tapi informasinya sudah agak sering,” tambahnya.
Diliburkan untuk Evaluasi
Menurut Taryono, kewenangan penuh ada di Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Informasi terakhir, program MBG di Kecamatan Cilongok akan libur sehari untuk evaluasi kualitas menu.
“Pihak SPPG sepakat akan libur untuk evaluasi dan peningkatan kualitas menu yang disajikan,” jelasnya.
Taryono berharap, program MBG di Banyumas dapat segera berjalan kembali dengan perbaikan.
“Kami akan terus memantau perkembangannya,” katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Makanan Bergizi Gratis
MBG
Banyumas
viral di media sosial
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Kisah Ridho Terpaksa Berhenti Kuliah karena Tak Punya Biaya, Kerja Paruh Waktu Tak Bisa Mencukupi |
![]() |
---|
Sosok Ida Yulidina, Istri Menkeu Purbaya Pernah Jadi Model Majalah, Gaya Hidupnya Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Apa Itu Nepo Baby? Disorot Mendagri Tito Karnavian saat Bahas Gaya Hidup Pejabat: Jangan Flexing |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Widiyanti Putri, Menteri Pariwisata Diduga Mandi Air Galon saat Kunjungan Kerja |
![]() |
---|
Pengakuan FT Sebar Video Wahyudin Moridu 'Rampok Uang Negara', Kesal Minta Nikah Tak Dituruti? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.