Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahfud MD Merasa Tak Etis Jika Masuk Kabinet Prabowo Subianto:  Saya Berkeringat Untuk Diri Sendiri

Mahfud MD mengaku ditawari oleh seorang jenderal senior untuk masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto. 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
KABINET PRABOWO - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam wawancara khusus dengan Kompas di Kantor Redaksi Kompas, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Baru-baru ini ia mengungkap alasan tak mau masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto. 

TRIBUNJATIM.COM - Mahfud MD mengaku ditawari oleh seorang jenderal senior untuk masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto

Ia mengaku menolak menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) lagi.

Posisi Menko Polkam memang sempat kosong ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle pada 8 September 2025.

  Hari itu Presiden merombak lima menteri :

  • Menko Polkam Budi Gunawan
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani
  • Menteri P2MI
  • Menteri Koperasi 
  • Menteri Pemuda dan Olahraga

Presiden Prabowo Subianto hanya melantik Menkeu, Menteri P2MI, dan Menteri Koperasi.

Sedangkan posisi Menpora dan Menko Polkam sementara kosong pada saat itu.

Rupanya sebelum reshuffle, Mahfud MD sudah dihubungi untuk mengisi posisi tersebut.

"Yang tahu hanya saya bersama jenderal yang menghubungi saya, sangat senior," kata Mahfud dikutip dari chanel Youtubenya.

Ia bercerita tawaran tersebut sudah datang dari tanggal 7 September 2025.

"Jadi betul tanggal 7 September malam saya ditelepon, 'pak Mahfud dimana ?', 'Saya di Jogja', 'Ke sini ada perlu'. 'Saya di Jogja pak saya besok kuliah dulu'. 'Terus kapan pulang ?', 'Saya besok lusa pulangnya'," cerita Mahfud MD, melansir dari TribunBogor.

Baca juga: Tangis Sri Mulyani 2 Kali Minta Mundur Jadi Menteri Keuangan, Mahfud MD: Kecewa soal Penjarahan

Pada tanggal 8 September 2025, Mahfud MD masih tetap berada di Yogyakarta.

Barulah di tanggal 9 September 2025 dia bertemu dengan jenderal yang dimaksud.

"Dia bilang beini, 'Pak Mahfud ini Menko perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri dan diskusi kami kecenderungannya ke pak Mahfud'," katanya.

Namun begitu Mahfud MD tak memberi jawaban atas tawaran tersebut.

Ia kukuh pada prinsip etik pasca Pilpres 2024 lalu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved