Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Polemik Narasi Kendaraan Nunggak Pajak Tak Bisa Isi BBM, Pertamina Klarifikasi Kabar Tersebut: Hoaks

Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa penyaluran BBM, khususnya BBM Subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah dengan mekanisme yang berlaku

Editor: Torik Aqua
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
POLEMIK - Truk tangki pengangkut BBM Pertamina ukuran 24 KL dikerahkan untuk mensuplai SPBU kawasan Banyuwangi dan Jember. Pertamina klarifikasi soal isu larangan isi BBM untuk kendaraan yang menunggak pajak. 

"Ini sedikit tips ya buat kalian kalau mau mengisi bensin. Kalau teman-teman mau isi bensin, teman-teman jangan beli di angka genap dan pastikan mengisi di angka ganjil, khususnya di Pertamina," ujar pengunggah.

"Jangan isi pas Rp 10.000, isi aja Rp 13.000 atau Rp 17.000 pokoknya di angka ganjil ya, jangan di angka genap. Karena di angka genap mudah banget untuk mempermainkan pompanya. Ini sedikit bocoran dari orang Pertamina," tambahnya.

Hingga Sabtu (6/9/2025) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 2,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 5.400 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah sebaiknya isi bensin pakai nominal ganjil agar tidak dicurangi, karena takaran SPBU angka genap?

Penjelasan Pertamina

Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, membantah informasi yang menyebutkan bahwa pengisian BBM di SPBU harus dengan nominal ganjil agar tidak dicurangi. 

Pihaknya memastikan, secara teknis proses pengisian BBM sama dan jumlah bahan bakar yang diterima konsumen pasti sesuai dengan nominal rupiah yang dibayarkan.

“Kalau mengisi Rp 20.000 atau Rp 23.000, BBM yang didapat tetap sesuai dengan nilai rupiah tersebut," ujar Roberth kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2025).

"Kemudian, misalnya beli Pertalite Rp 10.000 akan dapat 1 liter. Kalau nominalnya Rp 13.000, otomatis dapat 1,3 liter,” tambahnya.

Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM

Menurut Roberth, isu tersebut serupa dengan kabar lain yang beredar di masyarakat, yakni anjuran agar konsumen tidak menggunakan speed 2 atau 3 dan hanya memilih speed 1 agar takaran BBM lebih tepat.

Padahal, anggapan itu keliru.

“Faktanya, speed 1, 2, atau 3 tidak memengaruhi jumlah BBM yang diterima konsumen. Angka tersebut hanya mengatur kecepatan aliran BBM dari nozzle," tegas Roberth.

"Kalau antrean sedang ramai, petugas biasanya menggunakan speed 3 supaya lebih cepat. Namun kalau situasi sepi, pakai speed 1 pun tidak masalah karena tidak ada yang menunggu di belakang,” katanya.

Dengan demikian, Pertamina memastikan bahwa konsumen tidak perlu khawatir soal akurasi takaran BBM, karena baik nominal rupiah maupun pilihan speed pengisian tidak memengaruhi jumlah yang diterima.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved