Berita Viral
Puluhan Siswa SD di Cianjur Keracunan MBG, Guru yang Mencicipi Muntah, Kepsek: Tempe Mencurigakan
Nasib puluhan siswa SD di Cianjur keracunan MBG, guru yang mencicipi muntah-muntah. Kepala Sekolah ungkap ada yang mencurigakan.
Seorang guru SDN Taruna Bakti juga sempat mengalami muntah-muntah setelah ikut mengonsumsi makanan MBG.
Beruntung, guru kelas I bernama Yayu Hendrayani itu tak sampai dibawa ke Puskesmas setempat setelah dilakukan penanganan di lingkungan sekolah.
"Jadi awalnya, saya menerima keluhan dari murid, soal menu MBG yang berbau tak sedap. Lalu saya langsung melarang agar tidak memakannya," kata Yayu Hendrayani kepada wartawan.
Guna memastikan hal itu, ia mencoba mencicipi tempe yang terdapat dalam wadah MBG.
Tak lama kemudian, dirinya langsung mengalami mual, mulas, hingga muntah-muntah.
"Sempat muntah beberapa kali, tapi saya langsung melakukan penangan secara mandiri, dengan cara meminum susu steril. Alhamdullilah sudah membaik, meski masih merasa pusing sedikit," tuturnya.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Lauk MBG Pakai Sosis Kemasan Rp1.000 hingga Aturan Kos-kosan Surabaya Diperketat
Baca juga: Viral Ikan Hiu Goreng Jadi Menu MBG, Orangtua Trauma hingga Pilih Bawa Bekal untuk Anak
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan mengatakan, pihaknya mencatat ada sebanyak 35 murid dan satu orang guru SDN Taruna Bakti yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.
"Laporan yang kami terima, saat ini sebagain banyak para murid sudah membaik. Namun mereka terus kita lakukan pemantauan oleh tim dari Puskesmas juga Dinkes," tuturnya saat dihubungi, Kamis.
Menurutnya, sampai saat ini masih terdapat seorang murid yang menjalani perawatan di Puskesmas Cugenang.
Kemudian, tim survailen masih melakukan pemeriksaan.
"Sejauh kami sudah membawa beberapa sampel makanan berupa tempe, ayam goreng, kentang, dan buncis yang ada di sekolah juga dapur SPPG serta muntahan dari korban yang mengalami keracunan untuk diperiksa di Labkesda Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.
Made menerangkan, pemeriksaan sampel makanan tersebut membutuhkan waktu selama 10 hari, maksimal 14 hari atau dua pekan.
"Biasanya paling cepat itu 10 hari, lamanya dua pekan. Mudah-mudahan saja hasilnya bisa segera cepat keluar demi mengetahui penyebab pasti puluhan murid yang mengalami gejala keracunan," paparnya.
Ia menambahkan, tim dari puskesmas dan dinas kesehatan masih mengumpulkan data terkait kasus ini.
"Sejauh ini masih bersifat sementara ya, soalnya tim di lapangan terus bekerja, kelanjutannya nanti kami informasikan kembali," ujarnya.

Makanan Bergizi Gratis
Jawa Barat
Presiden Prabowo Subianto
keracunan MBG
SDN Taruna Bakti
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Sudah Lama Tutup, Perusahaan ini Belum Bayar Gaji Rp 150 Miliar ke 1800 Mantan Karyawannya |
![]() |
---|
Nia Ramadhani Trauma Makan MBG, Pasrah Santap Mie Bau karena Lapar: Saya Kira Sehat, Jadi Sakit |
![]() |
---|
Langkah Guru BK Terjerat Kasus Chat Asusila dengan Siswi SMP, Kini Ayah Korban Dilaporkan Balik |
![]() |
---|
Sosok Artis yang Diam-diam Tolong Fahmi Bo Lunasi Semua Utang Kontrakan: Janji Sudah Terlaksana |
![]() |
---|
Sosok Guru Injak Murid di Sekolah Akhirnya Dipecat, Minta Maaf Atas Perbuatannya: Ada Setan Lewat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.