Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

SD ini Menolak Program MBG ada di Sekolahnya, Wali Kota Beri Respon Positif, Alasannya Diungkap

Sekolah itu adalah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Jawa Tengah. Namun penolakan itu justru mendapatkan respon positif dari Wali Kota Solo.

Editor: Torik Aqua
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
MENOLAK - Ilustrasi pelajar menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) saat launching program MBG di Perguruan Muhammadiyah Antapani, Jalan Kadipaten Raya, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (25/8/2025). SD ini menolak program MBG di sekolahnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat penolakan dari sekolah.

Sekolah itu adalah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Jawa Tengah.

Namun penolakan itu justru mendapatkan respon positif dari Wali Kota Solo.

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo adalah sekolah dasar swasta milik Muhammadiyah yang berdiri sejak 1935 di Jl. Kartini, Surakarta. Sekolah ini berakreditasi A.

Dikenal dengan program unggulannya seperti Tahfidz Al-Qur’an, bilingual, serta sekolah berbasis digital dengan Kurikulum Merdeka dan muatan Islam Kemuhammadiyahan.

Baca juga: 16 Siswa Mual & Sakit Perut, Dapur Bantah Keracunan MBG: Siswa Tidak Terbiasa Makan Sandwich

Wali Kota Solo, Respati Ardi, dan Ketua Komisi IV DPRD Solo, Sugeng Riyanto, sama-sama angkat suara terkait sikap sekolah tersebut.

Penolakan ini muncul di tengah sorotan publik terhadap kasus keracunan MBG di berbagai daerah.

Wali Kota Solo: Dapur Sehat Jadi Percontohan

Dilansir dari Kompas.com, Wali Kota Solo, Respati Ardi, memastikan dapur sehat milik SD Muhammadiyah 1 Ketelan tidak akan digantikan dengan program nasional MBG.

Sebaliknya, dapur sehat sekolah itu justru akan dijadikan percontohan di tengah maraknya kasus keracunan makanan.

“Tidak ada yang ganti (MBG). Justru itu akan kita jadikan percontohan karena dia berhasil salah satunya,” kata Respati di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/9/2025).

Respati menjelaskan, Pemkot Solo telah memiliki program dapur sehat untuk mendukung zero stunting dengan melibatkan ibu-ibu PKK.

“Dapur sehat itu kan sebenarnya Pemkot Solo sudah punya program ini stunting. Kita langsung intervensi ke penerima dengan kita gunakan ibu-ibu PKK di kampung,” terangnya.

Ia menegaskan, Solo mendukung keberadaan dapur sehat dan bahkan akan belajar dari pengalaman SD Muhammadiyah 1 Ketelan.

“Solo sudah sangat pro terhadap kantin sehat. Justru itu tidak mungkin diganti dan malah kita bisa komunikasi belajar saling tukar informasi yang lebih baik seperti apa,” katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved