Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dalih BGN soal Penyebab Kasus Keracunan MBG, Singgung SPPG Kurang Jam Terbang

Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara dan menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan KLB MGB.

KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN
KERACUNAN MBG - Siswa keracunan massal usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (22/9/2025). Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan bahwa ada lebih dari 5.000 siswa tercatat mengalami keracunan. 

TRIBUNJATIM.COM - Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan karena membuat ratusan siswa yang mengonsumsinya keracunan.

Kejadian Luar Biasa tersebut memakan ribuan korban dengan daerah penyumbang kasus terbanyak dari Pulau Jawa.

Badan Gizi Nasional (BGN) pun buka suara dan menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan KLB MGB.

Baca juga: Ternyata Tak Ada yang Punya Background Gizi, ini Daftar 10 Petinggi BGN

Dalih BGN

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Dadan menjelaskan penyebab tersebut saat dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (27/9/2025) malam.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit.

"Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat," ucap Dadan dalam keterangannya yang diterima KompasTV.

Menurut Dadan pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian luar biasa (KLB). 

Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian.

"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang," ujarnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025). (KOMPAS.com/FIRDA JANATI)

Faktor pemicu lain

Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi.

Dia menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. 
 
Prabowo kemudian menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air, serta dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

Sumber: Kompas TV
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved