Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jokowi Diminta Titiek Soeharto Tak Membayangkan Gibran Mendampingi Prabowo di Pilpres 2029

Menurutnya, arahan soal Pilpres 2029 ini masih terlalu dini. Pemerintahan Prabowo-Gibran ini masih banyak persoalan yang harus diselesaikan.

Editor: Torik Aqua
Photo by Yasuyoshi CHIBA/AFP via Tribunnews.com
DUA PERIODE - Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto (kiri) berbicara kepada media bersama Wakil Presiden Indonesia terpilih, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri), saat mereka tiba di sidang pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU Jakarta, pada 24 April 2024. Arahan Jokowi dukung Prabowo-Gibran dua periode menuai polemik. 

"Hal itu diperkuat lagi dengan ajakan Golkar untuk koalisi permanen. Koalisi permanen akan memuluskan Prabowo maju pada Pilpres 2029," ujarnya. 

"Melalui koalisi permanen juga akan mempersempit ruang gerak bagi calon lain untuk maju pada Pilpres 2029," imbuhnya.

Namun, kata dia, Prabowo diprediksi tak lagi didampingi Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2029.

"Prabowo akan maju tampaknya tidak akan bersama Gibran Rakabuming Raka," katanya. 

"Prabowo akan meninggalkan Gibran karena dinilai sebagai titik lemah," lanjut Jamiluddin.

Menurut Jamiluddin, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi itu tak laku di Pilpres 2029.

"Gibran pada tahun 2029 diperkirakan sudah tidak laku dijual untuk mendulang suara," ucapnya. 

"Jadi, realitas politik memang tidak menguntungkan bila berpasangan dengan Gibran," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menilai bahwa Prabowo idealnya mencari pasangan lain yang juga memiliki nilai jual mendulang suara.

Figur yang potensial untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2029 adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"AHY saat ini sebagai menteri muda yang menonjol dan banyak prestasi," ujarnya. 

"Jadi, AHY minim resitensi. Karena itu, AHY bila mendampingi Prabowo akan dapat membantunya mendulang suara. Hal ini memberi peluang kemenangan lebih besar bagi Prabowo," jelas Jamiluddin.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, juga mengatakan bahwa nasib Gibran di Pilpres 2029 masih misterius.

Menurutnya, posisi calon wakil presiden masih menjadi perdebatan. 

Para elit politik masih mencermati dinamika politik yang terus berkembang sebelum menentukan posisi tersebut.

"Karena kita tahu setiap Pilpres itu cawapres yang mendampingi presiden akan berubah menyesuaikan tantangan dan kebutuhan elektoral," ujarnya.

Apalagi, kata Agung, dalam sejarah Pilpres di Indonesia pasca-reformasi, presiden petahana biasanya kembali maju dengan cawapres yang berbeda pada periode keduanya.

Dia mencotohkan seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode pertama berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), namun periode kedua bersama Boediono.

Demikian juga Joko Widodo atau Jokowi. Pada periode pertama didampingi JK, namun di periode keduanya berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Kondisi serupa disebut Agung bisa saja terjadi pada Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. 

Menurutnya, belum ada kepastian apakah Gibran akan kembali digandeng sebagai calon wakil presiden di 2029.

"Pak Prabowo hari ini bersama Mas Gibran, apakah di periode keduanya juga sama dengan Mas Gibran, itu belum pasti," ucapnya.

"Ini pertanyaan yang masih misterius sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi Mas Gibran untuk memastikan dia diajak kembali atau punya potensi terpilih sebagai cawapresnya Pak Prabowo dengan beragam aktivitas dan manuver-manuver politiknya," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved