Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Menu MBG di Papua Viral Diprotes Warga, Soroti Isi yang Terlalu Sedikit & Dinilai Kurang Bergizi

Menu MBG di Papua tersebut kurang memenuhi standar gizi seimbang, terutama jika ditujukan untuk anak sekolah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Tribunnews
MENU MBG PAPUA - Menu MBG di SMPN 3 Jayapura diprotes warga. Isinya nasi goreng, dua irisan mentimun, dua potong tahu kecil, dan jeli mini. 

"Saking bergizinya sampe banyak yg keracunan."

"Yerussssssssssss, baru nnti de Pu laporan pembelanjaan makanan bergizi ini Kam…....laporan itu smpe nilai besar padahal hal hasil anak2 makan TDK sesuai yg di harapakan."

"Makanan bergizi ka makanan penyakit itu. Stop sudah, anggaran MBG besar tapi pengusaha yang kelola yang diuntungkan..Papua jadi satu, demo tolak MBG..cukup sekolah Gratis saja. Karena MBG itu pada dasarnya tidak bergizi malah jadi proyek menguntungkan."

Hingga berita ini tayang, Tribun Papua masih berupaya menghimpun informasi lebih jelas.

Yakni terkait kapan dan siapa yang memotret hasil MBG, termasuk pernyataan dari pengelola MBG untuk SMPN 3 Jayapura. 

Program MBG yang menjadi andalan Presiden Prabowo ini memang tengah menjadi sorotan, akhir-akhir ini.

Selain menyebabkan keracunan massal di berbagai daerah, khususnya Jawa Barat, dan ditemukannya ulat di Lampung, MBG kembali disoroti.

Dari total 5.626 kasus keracunan di 16 provinsi, Jawa Barat mencatat angka tertinggi.

Sebanyak 2.051 siswa terdampak.

MBG yang seharusnya menunjang gizi siswa, justru menjadi ancaman baru.

Beberapa kejanggalan yang terungkap antara lain makanan dimasak dini hari dan disajikan siang hari, rentang waktu yang terlalu lama dan berisiko kontaminasi.

Baca juga: 16 Siswa Mual & Sakit Perut, Dapur Bantah Keracunan MBG: Siswa Tidak Terbiasa Makan Sandwich

Lalu jumlah pelayan gizi tidak sebanding dengan jumlah penerima, menyebabkan distribusi dan pengawasan tidak optimal.

Kualitas makanan tidak sesuai standar, baik dari segi gizi maupun kebersihan.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyatakan akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap penyelenggara MBG, termasuk kemungkinan penggantian vendor yang tidak memenuhi standar pelayanan. 

Meski belum ada korban jiwa, dampak psikologis dan potensi trauma pada siswa tak bisa dikesampingkan begitu saja.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved