Berita Viral
G30S: Strategi Soekarno Menghindari Bahaya di Istana Merdeka, Kondisi Politik Mencekam
Mulai dari strategi Presiden Soekarno yang saat itu menghindari bahaya. Hingga akhirnya meletusnya tragedi G30S.
Dari Slipi, Bung Karno menerima saran untuk segera menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pukul 09.00 WIB, ia tiba di Halim dan disambut oleh Panglima Angkatan Udara, Omar Dhani.
Di sana, Soekarno kemudian ditempatkan di rumah seorang perwira tinggi untuk sementara waktu.
Kondisi Politik yang Semakin Mencekam
Sementara itu, di Istana Merdeka, para jenderal yang seharusnya menemuinya sudah gugur dalam peristiwa yang terjadi pada malam itu, dengan jenazah mereka dibuang ke Lubang Buaya.
Situasi ini semakin memperburuk ketegangan politik yang tengah berlangsung di Indonesia.
Setelah berada di Halim, Soekarno memerintahkan Komisaris Besar Polisi Sumirat untuk memanggil para panglima Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Panglima Kodam V Jaya untuk memberikan penjelasan tentang kondisi yang semakin genting.
Keputusan Memindahkan Soekarno ke Istana Bogor
Pada saat itu, kondisi politik semakin tidak kondusif, sehingga pasukan Cakrabirawa, pengawal khusus Presiden Soekarno, mengambil keputusan penting: memindahkan Soekarno ke Istana Bogor.
Keputusan ini diambil karena dianggap lebih aman daripada tetap bertahan di Halim yang kini telah menjadi pusat konsolidasi pasukan yang mendukung G30S.
Surat Perintah Sebelas Maret dan Peralihan Kekuasaan
Beberapa bulan setelah peristiwa tersebut, pada 11 Maret 1966, Soekarno menandatangani Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Surat tersebut memberikan mandat kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Indonesia.
Peristiwa G30S bukan hanya tentang penculikan dan pembunuhan jenderal, tetapi juga tentang posisi Bung Karno yang terjebak dalam krisis politik yang besar.
Dari Wisma Yaso ke Slipi, dari Halim hingga Istana Bogor, perjalanan Bung Karno mencerminkan betapa rapuhnya situasi politik Indonesia pada saat itu.
| Nasib Warga Israel Heboh karena Punya KTP WNI, Kadisdukcapil Buka Suara dan Ungkap Sikap Bupati |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Pria di Pati yang Tewas di Tumpukan Sampah di Kamar, Terakhir Sempat Terima Paket |
|
|---|
| Pegawai Kemenkeu Diduga Nongkrong saat Jam Kerja Dilaporkan ke Purbaya: Tolong Ditertibkan Pak |
|
|---|
| Alasan Jokowi Bangun Kereta Whoosh Bukan Cari Untung, Kini Dipersoalkan Mahfud MD ada Dugaan Mark Up |
|
|---|
| Kelakuan Agus Bikin Bos Bangun Tidur Malah Bingung, Ngakunya Cari Istri yang Kerja Tapi Kabur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.