Berita Viral
Alasan Briptu Rizka ke Dukun saat Brigadir Esco Hilang hingga Ditemukan Tewas, Ayah Korban: Fatal
Alasan Briptu Rizka ke dukun saat Brigadir Esco hilang. Kini ia ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian sang suami.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus kematian Brigadir Esco hingga kini masih diselidiki oleh polisi.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Muhamad Kholid telah menatapkan tersangka terkait kasus pembunuhan ini.
Briptu Rizka, istri Brigadir Esco yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istri korban sebagai tersangka ya," ungkap Kombes Pol Muhamad Kholid saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Jumat (19/9/2025) malam, dikutip Tribunlombok.com.
Ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan suaminya, Briptu Rizka menangis.
Melalui kuasa hukumnya, Rosihan Zulby, Briptu Rizka menegaskan dirinya bukan pelaku pembunuhan.
Bahkan Briptu Rizka berani sumpah Al Quran untuk membuktikan dirinya bukan pembunuh.
Sumpah Al-Qur'an adalah penggunaan Al-Qur'an, sebagai kalam Allah yang mulia, sebagai penguat janji atau pernyataan agar orang yang bersumpah tidak mengingkarinya, biasanya untuk menghindari fitnah, menegakkan kebenaran dan keadilan, atau mengikat komitmen, seperti dalam upacara pelantikan pejabat.
Di samping itu, menjadi pertanyaan, mengapa Briptu Rizka malah ke dukun saat suaminya menghilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Untuk diketahui, Brigadir Esco sempat menghilang pada tanggal 19 Agustus 2025.
Lalu pada 24 Agustus 2025, Esco ditemukan tewas di kebun dekat rumahnya dengan kondisi mengenaskan.
Selama Esco raib tanpa kabar, isunya Rizka tidak melapor sama sekali ke pihak berwajib.
Terkait isu tersebut, pengacara Briptu Rizka, Rossi pun mengurai fakta sebenarnya.
Ternyata selama Esco menghilang, Rizka sibuk mencari keberadaan suaminya.
Bahkan Rizka sempat menyatroni kantor tempat Esco bertugas tapi tak ada kejelasan.
Rizka juga sudah melaporkan hilangnya Esco ke pimpinan kepolisian setempat.
Baca juga: Hasil Otopsi Jasad Pria di Hutan Temon, Polisi Pastikan itu Pelaku Pembunuhan di Pacitan: Luka Sayat
"Apakah upaya itu harus dalam bentuk formal? saya kira itu tidak logis kalau kita hanya mengatakan bu Rizka harus membuat laporan.
Buktinya semua teman-teman di Polsek dia (Esco) hilang, ibu Rizka melaporkan itu termasuk pak Kanit Intel," ungkap Rossi dalam wawancara di kanal Youtube Tribun Lombok, Selasa (30/9/2025).
Tak berhenti sampai di situ, Rizka juga sampai meminta bantuan intel untuk melacak ponsel Esco yang tak bisa dihubungi.
Rizka juga memberikan informasi kepada Kanit Intel untuk membantu pencarian Esco.
Termasuk Rizka memberitahukan tempat seseorang diduga dukun bernama abah, lokasi disinyalir Esco berada.
"Dua kali diminta cek pos sama bu Rizka, lewat nomor HP. Cuma tidak ditemukan. Kedua, lewat kotak HP lewat Imei. Pada saat itu pak Kanit Intelnya ikut mencari ke rumah abah di Gunung Sari menanyakan keberadaan Esco," imbuh Rossi.
Diungkap Rossi, Rizka juga sempat ke rumah abah untuk mencari Esco.
Baca juga: Update Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan, Korban Tewas Bertambah Jadi 2 Orang
Baca juga: Sosok Oknum TNI yang Resmi Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Punya Tangan Kanan
Tanggal 22 Rizka ke rumah mertua untuk mencari keberadaan Esco, saat itu rumah sepi. Bu Rizka langsung ke abah itu ke Gunung Sari karena penasaran," kata Rossi.
"Netizen kan tidak tahu fakta ini," sambungnya.
Bukan cuma itu, Rossi juga menyebut penetapan Briptu Rizka sebagai tersangka diwarnai kejanggalan.
Termasuk dengan bukti katanya ditemukan bercak darah di rumah korban dan tersangka.
"Itu kan diduga bercak darah. Apakah selama itu menentukan itu darah siapa? itu darah atau bukan.
28 hari loh baru Rizka jadi tersangka oleh Polres Lombok Barat. Diduga ada bercak darah di lemari, di tisu, di gorden kamar anak," ujar Rossi.
"Kami ini langsung TKP, kami lihat, menurut kami itu bukan darah. Kalau pun itu darah, apakah selama itu forensik menentukan itu bercak darah atau bukan," sambungnya.
Enggan berdebat, Rossi menyebut pihaknya akan menampilkan bukti di persidangan bahwa kliennya tidak bersalah.
"Kalau memang itu jadi keyakinan penyidik, silahkan saja. Kami punya pembelaan di persidangan, di situ kita akan uji apakah itu bukti yang memperkuat dugaan penyidik. Karena ini masih panjang untuk jadi bahan pembuktian," imbuh Rossi.
Briptu Rizka Sintiani jadi Tersangka

Briptu Rizka Sintiani ditetapkan sebagai tersangka kematian suaminya, Brigadir Esco Fasca Rely yang ditemukan tewas terikat tali di lereng bukit Dusun Nyiur Lembang, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (24/8/2025).
Sebelumnya, Polda NTB menggelar gelar perkara di Mapolda NTB, Jumat siang sebelum menetapkan Briptu Rizka sebagai tersangka.
Proses tersebut dilakukan secara tertutup tanpa melibatkan keluarga maupun kuasa hukum korban, meski sebelumnya sudah ada permintaan resmi untuk diikutsertakan.
Hal ini diungkap langsung oleh Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Muhamad Kholid.
"Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istri korban sebagai tersangka ya," ungkap Kombes Pol Muhamad Kholid saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Jumat (19/9/2025) malam, dikutip Tribunlombok.com.
Baca juga: Tak Terima Divonis Penjara Seumur Hidup, Pelaku Pembunuhan Pacar di Hotel Trenggalek Ajukan Banding
Penetapan tersangka Briptu Rizka Sintiyani akhirnya menjawab pertanyaan publik setelah keluarga dan tim kuasa hukum Brigadir Esco menduga pembunuhan dilakukan oleh orang dekat.
Kasus kematian Brigadir Esco mengejutkan warga Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat yang menjadi tempat tinggal korban bersama istri dan anaknya.
Briptu Rizka Sintiani bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar, Lombok Barat.
Briptu Rizka merupakan warga asli Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, sedangkan Brigadir Esco berasal dari Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.
Mereka memiliki dua anak berusia tujuh tahun dan dua tahun.
Setelah Briptu Rizka dijadikan tersangka, kedua anak diserahkan ke orang tua Brigadir Esco.
Ayah Brigadir Esco Minta Pelaku Diadili

Menanggapi penetapan tersangka, Samsul Herawadi ayah Brigadir Esco meminta sang menantu diadili seberat-beratnya.
Samsul pun meyakini pembunuhan sang anak dilakukan berencana.
"Saya yakin perbuatannya tidak sendiri. Paling tidak pasti lebih dari satu orang termasuk keluarganya. Saya yakin ada pihak luar. Oleh karena itu saya minta diadili seberat-beratnya karena ini pembunuhan berencana," jelas Samsul Herawadi, Sabtu (20/9/2025).
Dijelaskan Samsul, kalau Briptu Rizka memang bersalah keadilan tetap harus tetap ditegakkan meskipun Bhabinkamtibmas Lembar itu merupakan menantunya sendiri.
"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," ungkap Samsul.
Samsul Herawadi menjelaskan, dengan keterlibatan istrinya memunculkan dugaan bahwa pembunuhan dilakukan berencana.
"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya dalam hal ini, adik, misan dan sebagainya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," terang Samsul.
Pihaknya mengharapkan supaya kepolisian melakukan pengembangan terhadap orang-orang yang terlibat dengan adanya aksi pembunuhan.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Muhanan menerangkan, pihaknya mengapresiasi kinerja Polres Lombok Barat dan Polda NTB, namun ada PR lain yang harus dilakukan.
"PR lain adalah mengungkap pelaku lain. Saya kira semoga arahnya polisi ke sana (pembunuhan berencana," jelas Muhanan.
Muhanan menyebutkan, dalam tindak pidana motif sebenarnya dikesampingkan, namun perbuatannya yang harus diperjelas. Pihaknya yakin ada pelaku utama, orang yang membantu dan lain sebagainya.
"Kalaupun memang rumah tersebut jadi lokasi pembunuhan, kemudian dipindahkan ke tempat lain maka pasti ada orang yang membantu," demikian Muhanan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya
Brigadir Esco
kasus pembunuhan
Briptu Rizka
sumpah Al Quran
meaningful
Multiangle
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Adit Guru SD Baru Lolos PPPK dan Siap Dilantik Bulan ini, Kini Justru Masuk Penjara |
![]() |
---|
Guru SMK Dikeluarkan dari Dapodik karena Tolak Lamaran Kepsek Beristri, Yayasan Pecat sang Kepsek |
![]() |
---|
Warga Protes MBG Isi Keripik Tempe dan Gorengan, Penyedia Akui Terpaksa Ganti Lauk |
![]() |
---|
Ngamuk Dianggap ODGJ, Ibu-ibu Siram Bensin Pertalite ke Polisi: Kasusku dari Dulu Tidak Diselesaikan |
![]() |
---|
Sosok Mbak Wulan yang Siram Bensin ke Polisi, Ngamuk Gegara Disebut ODGJ: Aku Nyalakan Mulutnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.