Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Protes Menu MBG Hanya Nasi Lauk Keripik Tempe dan Sayur, Pengurus: Suplai Daging Bermasalah

Warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu MBG yang dinilai tidak memenuhi standar gizi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Aplikasi ULAS
MENU MBG BERMASALAH - Tangkap layar program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah. Menu ini dikeluhkan belum memenuhi standar gizi oleh Johan Wahyu melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.48 WIB. Pengurus angkat bicara dan jelaskan alasannya. 

Kasus keracunan massal MBG yang terjadi di sejumlah daerah membuat Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah angkat bicara.

Dia mempersilakan apabila ada evaluasi menyeluruh terhadap program MBG ini, menyusul kasus keracunan yang melibatkan ribuan siswa ini.

"Program Makan Gizi Gratis itu adalah program prioritas dari Bapak Presiden. Itu janji Bapak Presiden ketika kampanye. Maka janji itu harus dipenuhi," jelas Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Hanya saja, Said menyebut bahwa dalam perjalanannya selama 10 bulan terakhir, telah terjadi beberapa insiden keracunan massal.

"Padahal, nawaitu MBG kita ini bagian dari untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar anak-anak kita menjadi pintar, agar anak-anak kita higienis terjamin," ujarnya.

Said menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan anak-anak sebagai penerima MBG harus menjadi prioritas utama.

Ia menegaskan, program ini tidak boleh semata-mata dilihat dari sisi anggaran, melainkan dari sisi pelaksanaan teknis di lapangan.

"Bukan semata-mata soal anggaran. Bagaimana menyelamatkan anak-anak didik kita ketika mendapat makanan bergizi gratis betul-betul higienis dan sanitasinya baik," tegas pria yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini.

Said menyatakan tidak keberatan apabila pemerintah hendak melakukan evaluasi, asalkan bersifat menyeluruh.

 "Muncul isu bagaimana tentang anggarannya, saya berpendapat, kalau memang harus dievaluasi secara menyeluruh silakan evaluasi, tidak hanya anggaran tapi mekanismenya juga pada ekspert yang menangani soal gizi," ungkapnya.

"Kalau itu secara menyeluruh dan dilakukan oleh pemerintah saya yakin isunya tidak lagi anggaran. Karena sasarannya akan tercapai," imbuh Said.

Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari membongkar data mengenai insiden siswa keracunan akibat program MBG.

Qodari menuturkan, berdasarkan data dari BGN, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan, masing-masing institusi melaporkan bahwa ada lebih dari 5.000 siswa tercatat mengalami keracunan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved