Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kebahagiaan Nailla Tak Lagi Hidup di Kos-kosan 4x4 Meter Tanpa Ibu, Usia 11 Tahun Baru Bisa Sekolah

Seorang gadis cilik bernama Nailla tampak begitu senang dan bahagia setelah terbebas dari kehidupan ngekos tanpa ibu yang mendampinginya.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Solo
NAILLA BAHAGIA - alah satu siswa Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta, Nailla Marsha Nabila, ditemui Senin (6/10/2025). Ia mengaku sudah dari dulu ingin bersekolah seperti anak-anak seusianya. Kini menginjak usia 11 tahun, ia baru mendapatkan akses pendidikan. 

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta (SRD2) adalah program pendidikan jenjang SD yang dirintis oleh pemerintah pusat dan resmi dibuka pada 6 Oktober 2025.

Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sebagai bagian dari strategi nasional untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem sejak usia dini.

Bertempat di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta, sekolah ini menyediakan fasilitas lengkap: ruang kelas, asrama, ruang makan, dapur, lapangan olahraga.

Kapasitasnya 4 rombongan belajar (100 siswa), saat ini baru terisi 2 rombel (50 siswa).

Baca juga: Air Mata Haru di Sekolah Rakyat Banyuwangi, Mensos Gus Ipul: Siswa Dapat Fasilitas Super Lengkap

Program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto merupakan inisiatif besar pemerintah untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.

Program ini lahir dari kesadaran bahwa kemiskinan di Indonesia sering kali diwariskan antar generasi karena keterbatasan akses terhadap pendidikan yang layak.

Dengan kata lain, Sekolah Rakyat dirancang sebagai strategi nasional untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Tujuan utama dari Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak miskin dan rentan yang selama ini kesulitan bersekolah atau bahkan putus sekolah.

Sekolah-sekolah ini akan berbentuk sekolah berasrama (boarding school), di mana para siswa tinggal di lingkungan yang aman dan mendukung proses belajar secara menyeluruh.

Baca juga: Anak Penjual Ikan Keliling Masuk Sekolah Rakyat, Ingin Jadi Pelayar: Supaya Ibu Tidak Kerja Lagi

Dengan sistem berasrama, anak-anak dari keluarga miskin tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi, tempat tinggal, atau kebutuhan sehari-hari. Pemerintah menyediakan seluruh kebutuhan dasar seperti makanan bergizi gratis, layanan kesehatan, tempat tinggal, serta pembinaan karakter dan keterampilan.

Program ini tidak hanya menekankan aspek akademik seperti kurikulum umum sekolah formal, tetapi juga mengembangkan pendidikan karakter, penguatan moral, dan pelatihan keterampilan praktis.

Siswa didorong untuk mengenali bakat dan potensi diri mereka melalui program pemetaan talenta (talent mapping) dan pelatihan kewirausahaan sederhana.

Dengan pendekatan ini, Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga mandiri, berkarakter kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.

Pelaksanaan Sekolah Rakyat berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan dukungan lintas kementerian, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian PUPR, serta pemerintah daerah.

Data penerima manfaat diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memuat informasi tentang keluarga miskin di Indonesia, termasuk peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved