Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gubernur Minta Publik Tidak Berlebihan soal Insiden Keracunan MBG, Ada 2.700 Korban di Wilayahnya

Seorang Gubernur minta publik tidak berlebihan soal insiden keracunan MBG, apa pendapatnya?

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Dok. Pemprov Jateng via Kompas.com
GUBERNUR MINTA TAK BERLEBIHAN - Ahmad Luthfi dan Taj Yasin menghadiri pelantikan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2025-2030 di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Ahmad Luthfi baru-baru ini memberikan pengakuan agar publik tidak berlebihan menanggapi kasus keracunan MBG di sekitar mereka. 

Poin penting:

  • Gubernur Jawa Tengah sambil bercanda menganggap kasus keracunan MBG di daerahnya hal biasa dan tak perlu dilebihkan.
  • Data menunjukkan ada sekitar 2.700 korban keracunan di wilayahnya.
  • Gubernur tetap berjanji akan serius menangani proses perbaikan secepatnya.

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini kalimat yang dilontarkan seorang Gubernur menjadi sorotan publik.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta agar masyarakat tidak berlebihan.

Hal itu dikatakannya setelah digelar rapat koordinasi soal program MBG yang menuai polemik.

Seperti diketahui bersama, Program MBG yang berlangsung sampai bulan ini masih diwarnai berbagai peristiwa keracunan.

Ahmad Luthfi menyampaikan pendapatnya itu sembari becanda di antara kawan-kawan media.

GOR Jatidiri, Semarang, Senin (6/10/2025), menjadi tempat digelarnya rapat koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlangsung di bawah suasana tegang.

Dalam forum yang dihadiri para kepala daerah, ahli gizi, dan mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menanggapi santai laporan ribuan pelajar di wilayahnya yang mengalami gejala keracunan usai menyantap menu dari program tersebut.

“Dari 35 kabupaten, sudah 15 kabupaten yang kemarin tidak baik-baik saja. Hampir 2.700 anak-anak kita yang menjadi sasaran terkontaminasi,” ujar Luthfi, seperti dikutip TribunJatim.com via Wartakotalive, Rabu (8/10/2025).

Meski demikian, Luthfi meminta publik tidak melebih-lebihkan insiden tersebut.

Baca juga: Direktur Wanita Habis Rp 6,6 Miliar Agar Karyawan Ceraikan Istri dan Berpaling, Habis di Pengadilan

Karena menurutnya, sebagian besar kasus bukan disebabkan oleh makanan beracun, melainkan karena tubuh anak-anak belum terbiasa dengan jenis makanan baru yang disajikan.

“Perutnya cuma kaget, jangan dibesar-besarkan. Sing biasane (yang biasanya) makan indomie dikasih spageti, ora cocok wetenge (tidak cocok perutnya), jadi penyakit (keracunan),” katanya disambut tawa ringan sebagian peserta rapat.

Namun di balik candanya, Luthfi mengakui ada sejumlah kelemahan yang perlu segera dibenahi dalam pelaksanaan program nasional tersebut.

Ia menyebut persoalan higienitas, sanitasi, dan kesiapan sumber daya manusia di lapangan menjadi titik rawan yang harus mendapat perhatian serius.

Kolase foto Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, bakal calon Gubernur Jawa Tengah.
Kolase foto Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, bakal calon Gubernur Jawa Tengah. (Dokumen Polresta Pati/ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved