Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sekolah Kembalikan 70 Ompreng Demi Cegah Insiden Keracunan MBG, Menu Bihun hingga Tahu Krispi Basi

Maraknya insiden keracunan MBG atau Makan Bergizi Gratis membuat sekolah waspada. Di antaranya seperti yang dilakukan SMA 2 Temanggung, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATENG/IQBAL
INSIDEN KERACUNAN MBG - Foto ilustrasi menu MBG. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) 2 Temanggung mengembalikan 50 hingga 70 ompreng berisi makanan utuh kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti pada Selasa, 30 September 2025. Itu karena makanan yang dikirimkan diduga basi. 

Menurut Budi, setiap kelas terdapat lima hingga tujuh siswa yang menunjukkan gejala.

Namun, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung menunjukkan jumlah siswa terdampak jauh lebih banyak.

Dalam laporan resmi, 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung dilaporkan mengalami pusing, mual, dan diare setelah menyantap menu MBG yang dipasok oleh SPPG Giyanti.

“Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG,” bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.

Baca juga: Dampak Negatif MBG Bikin Pedagang Menjerit, Sebut Dapur Tak Pernah Beli Daging & Sayuran di Pasar

Sementara itu, setelah menerima laporan dugaan keracunan massal, Badan Gizi Nasional (BGN) memutuskan menghentikan sementara operasional SPPG Giyanti terhitung mulai 3 Oktober 2025.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, mengatakan penghentian dilakukan karena adanya indikasi kuat bahwa menu MBG yang diproduksi SPPG Giyanti menjadi penyebab sejumlah siswa mengalami gejala keracunan.

“Ada indikasi (siswa) terdampak makanan (MBG),” ucap Ripto kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

Ia menjelaskan, penghentian sementara itu dilakukan sambil menunggu hasil investigasi dan uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang diduga bermasalah.

“Hasil investigasi menentukan (SPPG Giyanti) diaktifkan kembali atau dinonaktifkan,” cetusnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Temanggung, Ulfi Rizki Asmarani, belum bersedia memberikan penjelasan terkait situasi terkini.

“Saya belum bisa memberikan keterangan,” ucapnya singkat.

Hingga berita ini dimuat, pihak SPPG Giyanti belum memberikan klarifikasi resmi mengenai penyebab pasti insiden tersebut maupun langkah perbaikan yang akan ditempuh.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan program MBG akan terus dilanjutkan meski belakangan sempat terjadi insiden keracunan MBG di sejumlah daerah. 

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam Akad Massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).

Prabowo menegaskan, secara statistik, jumlah kasus keracunan yang terjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan skala distribusi MBG di seluruh Indonesia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved